26

4.2K 668 87
                                    


MarkChan

Haechan keluar dari kamarnya setelah semalaman mengurung diri karena bertengkar dengan Mark. Ya bertengkar, Haechan ingin menganggap itu adalah sebuah pertengkaran. Hatinya menjadi berat ketika melihat Mark tertidur di sofa dan di wajahnya masih terlihat tanda-tanda kelelahan karena hari kemarin. Haechan jadi merasa bersalah, tapi apa daya Haechan itu batu, dia tetap berpegang teguh pada pendiriannya tapi sayangnya Haechan tidak bisa lama marah pada Mark. Jadi walaupun kesal pagi itu Haechan masih membuatkan sarapan untuk Mark, menyiapkan baju Mark yang sebenernya baju Haechan (mereka harus segera membeli pakaian ganti untuk Mark) dan menyiapkan bekal makan siang untuk Mark. Setidaknya semalam Mark cukup pengertian untuk mencuci bekas bekal makan siangnya kemarin.

Gubrak

Haechan melompat karena kaget. Dilihatnya Mark yang sudah bangun sedang merintih menahan sakit di kepalanya, Mark baru saja jatuh dari sofa saat tertidur. Haechan terkekeh, kadang ada saja kejadian-kejadian aneh yang mereka lalui ketika bersama.

"Makanya hati-hati" Haechan berkomentar sambil memberikan air minum pada Mark. Mark langsung mengambil gelas air itu dan menghabiskan isinya dengan cepat karena masih terkejut.

"Aku sedang tidur mana sadar aku harus hati-hati" protes Mark. Haechan hanya kembali terkekeh sebelum kembali ke dapur. Ah tadi Haechan tidak melihat amplop itu di meja makan. Mark tetap memberikan uangnya pada Haechan walaupun Haechan mengusirnya dari kamar semalam.

"Aku lapar" keluh Mark. Haechan hanya menyuruh Mark untuk duduk dan pertengkaran mereka terlupakan begitu saja, seperti pasangan tua yang sudah lama menjalin hubungan bersama, mereka melupakan segala pertengkaran kecil mereka karena cinta.

"Aku akan mengantarmu ke kampus hari ini" Mark akhirnya angkat bicara. Haechan terkejut tentu saja, selama dua minggu ke belakang sepertinya Mark memilih bekerja sebagai hobi barunya jadi wajar saja Haechan merasa aneh jika tiba-tiba Mark akan bolos bekerja dan menemani Haechan.

"Kau tidak akan bekerja ?" Haechan bertanya bingung.

"Aku akan libur, lagipula pekerjaanku hanya sampingan dan jika aku tidak datang mereka akan selalu mencari orang lain" Mark menjawab. Haechan mengangguk mengerti, pekerjaan Mark adalah pekerjaan yang dapat digantikan siapapun dengan mudah, ya selama dua minggu ini juga Mark selalu berganti pekerjaan, karena dirinya berusaha mencari koneksi diantara rekan-rekan kerja seperjuangannya.

"Baiklah kalau begitu, lagipula aku merindukanmu" Haechan membalas, senang dirinya. Beberapa hari terakhir terasa tidak menyenangkan berada di kampus karena Lucas sibuk dengan hal lain, Jeno juga tidak selalu ada dan dirinya hanya bisa mengganggu Doyoung. Seandainya Jaemin berbicara padanya.

"Aku akan bersiap" Mark berdiri setelah dirinya selesai makan dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sementara Haechan membereskan bekas makan mereka. Tidak lama akhirnya keduanya siap untuk pergi dan langsung pergi menuju kampus mereka walau hanya Haechan yang kuliah.

Setelah tinggal bersama Haechan akhirnya Mark biasa pergi naik angkutan umum kemana-mana. Mark belajar dengan cepat, hanya satu hari dirinya sudah menghapal semua rute yang ia butuhkan di kota Seoul, ya begitulah orang pintar memang. Akhirnya Mark bisa melihat kembali kampusnya setelah dua minggu berpisah.

"Mark !" Panggil Doyoung saat mereka berjalan melewati fakultas kedokteran. Mark dan Haechan berbalik, ada apa Doyoung memanggilnya begitu.

"Aku kira aku tidak akan bertemu denganmu lagi" komentar Doyoung "ini" Doyoung memberikan sebuah selembaran pada Mark. Mark tanpa pikir panjang mengambil selembaran itu. Sebuah selembaran tentang lomba cerdas cermat untuk jurusan kedokteran.

[END] [Markhyuck] Me & Youजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें