Wonwoo hanya menyunggingkan senyumnya kepada Dokter muda itu yang tak lain adalah Kim Taeyeon, "Aku mengalami depresi. Aku yakin jika alasan aku sering pusing dan mimisan hanya karena depresiku yang kambuh. Selebihnya aku baik-baik saja, ssaem."

Anak ini depresi ? Benarkah ?

Penjelasan Wonwoo membuat Taeyeon tak percaya. Bagaimana bisa anak remaja seperti Wonwoo sudah mengalami hal mengerikan itu ? Bahkan orang depresi harus selalu meminum obat ketika tak bisa mengendalikan emosinya. Apakah Wonwoo juga termasuk orang-orang seperti itu ? Ya tuhan. Sebenarnya apa penyebab remaja ini mengalami depresi ? Masalah berat apa yang tengah ditanggungnya ?

"___ssaem bisakah lepaskan sekarang ? Tanganku rasanya sangat kebas." lagi Wonwoo berujar membuat Taeyeon segera keluar dari pikirannya sendiri.

Taeyeon segera bergegas mengambil perlengkapannya dan tak berselang lama ia kembali mendekati Wonwoo. Ia duduk disamping tempat tidur dan meraih tangan Wonwoo. Taeyeon dengan penuh kehati-hatian melepaskan jarum infus yang menusuk punggung tangan Wonwoo dan segera menghentikan darah yang mulai mengalir dengan plester. Sejujurnya ia tidak rela harus melepaskan infus sekarang, terlebih Wonwoo akan merasa lemas. Ia hanya berharap setelahnya tidak akan terjadi apapun kepadanya.

"Kau tetap harus ke Rumah sakit, Wonwoo-ya. Meskipun kau baik-baik saja, belum tentu tubuhmu baik." lagi-lagi Taeyeon memberikan saran kepada Wonwoo. Wonwoo hanya mengangguk sebagai jawabannya. Tentu saja agar Dokter muda itu tak terus mengatakan hal yang sama.

 Tentu saja agar Dokter muda itu tak terus mengatakan hal yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Wonwoo dengan langkah lebarnya berkeliling ke setiap kelas mencari Soonyoung. Wonwoo memang bukanlah orang yang akan diam saja. Meskipun Soonyoung membencinya, tetap saja ia harus berterima kasih kepadanya. Meskipun ungkapan terima kasihnya akan percuma. Soonyoung akan terus mengabaikan dan menganggapnya. Khas seorang Kwon Soonyoung yang keras kepala.

Wonwoo telah mengitari beberapa kelas namun tak mendapati Soonyoung. Ia benar-benar bingung harus mencarinya kemana. Sebelumnya ia bertanya kepada beberapa orang dan mereka menjawab hal yang sama yaitu tidak melihatnya. Bodoh memang harus bertanya, sudah jelas mereka tak menyukainya. Wonwoo yakin jika jawaban mereka adalah suatu kebohongan. Bohong untuk mengerjainya.

"Kau mencari Kwon Soonyoung ?" tanya seseorang di koridor kelas ketika Wonwoo sudah hampir menyerah mencari mantan sahabatnya.

Wonwoo tentu saja terkejut. Baru saja seseorang bertanya dan mengajaknya bicara. Betapa bersyukurnya Wonwoo, "Kau melihatnya ?" ujar Wonwoo bertanya kembali.

Remaja yang bernama Song Kang itu menganggukan kepalanya. Song Kang bukanlah teman sekelasnya, ia hanya satu angkatan dan berbeda kelas dengannya. Wonwoo hanya sekedar tahu dan tidak mengenalnya sama sekali, "Aku melihat dia pergi ke atap sekolah. Ah mungkin menenangkan diri ? Bukankah sebentar lagi kita akan melaksanakan ujian sekolah ? Temanmu pasti sedikit stress."

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now