33. Sampai kapan ?

741 129 54
                                    

Happy Reading

.

.

.

Pagi ini, Wonwoo dan Mingyu berangkat sekolah bersama dengan diantarkan oleh sang sopir pribadi yang sudah beberapa tahun bekerja di rumah keluarga Kim. Sang sopir bukanlah sopir pribadi yang bertugas mengantar Mingyu ataupun Wonwoo, pria yang berusia sekitar tiga puluhan itu memang bertugas hanya mengantar kemanapun Tuan Kim pergi. Hanya saja untuk pagi ini, Tuan Kim lah yang memberikan tugas tambahan untuknya. Berhubung Tuan Kim pergi ke perusahaannya agak siang, jadi lebih baik ia mengantarkeun kedua anaknya ke sekolah. Begitupun dengan pulang sekolah , tentu saja ia sendiri yang akan menjemputnya.

Mengingat kembali ketika Mingyu ditemukan tak sadarkan diri dengan kondisi tubuh yang bisa dikatakan tak baik, membuat sang sopir yang tak lain Jang Eui Soo merasa menyesal tak menjemputnya pada saat itu. Bahkan saat itu ia tidak sesibuk kelihatannya, hanya menunggu sang majikan yang masih berada di kantor miliknya. Seandainya ia menjemput Tuan Mudanya, mungkin Mingyu tidak akan terluka seperti saat itu. Oleh karena itulah ia tidak ingin kejadian semacam itu kembali menimpa Mingyu maupun Wonwoo. Ia mengusulkan diri dan tidak memikirkan pesangon yang akan didapatnya.

Begitupula Tuan Kim yang awalnya tidak memiliki ide itu, hingga ketika Eui Soo mengajukan diri untuk mengantar juga menjemput Tuan Mudanya membuat Tuan Kim langsung menyetujuinya. Tuan Kim berharap jika Eui Soo memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap kedua anaknya. Sebelumnya, Tuan Kim hendak menyuruh Seungcheol untuk menjemput kedua anaknya. Mengingat kembali bagaimana sibuknya anak sulungnya itu, membuat Tuan Kim mengurungkan niatnya. Ia tidak mungkin juga memaksa Seungcheol jika anaknya itu memiliki jadwal yang sangat sibuk.

Dikursi belakang kemudi nampak Wonwoo yang hanya diam seribu bahasa dan sibuk dengan dunianya sendiri melihat keluar jendela mobil. Sedangkan Mingyu, anak itu nampak tidak terlalu mengambil pusing apa yang dilakukan Wonwoo. Ini adalah hari pertama Wonwoo dan Mingyu kembali ke sekolah setelah cuti secara terpaksa. Bisa saja Mingyu yang lebih dulu masuk ke sekolah, namun itu semua dihentikan oleh Nyonya Kim dan tidak ingin Mingyu mengalami hal yang sama. Terlebih Wonwoo yang pada saat itu masih dalam proses penyembuhan, jadi Nyonya Kim menginginkan mereka sekolah di waktu yang bersamaan agar dapat saling menjaga.

"Hyung apa kau tidak lelah dengan tugasmu yang bertambah ini ? Jika kau lelah, aku akan meminta appa untuk mencari sopir yang lain. Lagipula tugasmu sangat banyak." ujar Mingyu menghangatkan suasana didalam mobil.

Jang Eui Soo tersenyum dengan perkataan yang dikatakan oleh Mingyu. Alasan Mingyu memanggilnya hyung karena itu adalah permintaannya. Ia tidak ingin Mingyu merasa tidak nyaman dengan apa yang seharusnya, begitupun Mingyu yang menyuruh Eui Soo memanggil dirinya dengan nama bukan embel-embel Tuan Muda. Jujur saja itu tidak membuatnya nyaman sama sekali.

"Tidak ada pekerjaan yang tidak melelahkan, Mingyu-ya. Semua pekerjaan pasti akan melelahkan. Kau ini selalu ada-ada saja." balasnya sembari menggelengkan kepalanya. Mingyu memanglah anak yang ramah dan selalu mengajaknya bercanda. Tidak heran jika dirinya cukup dekat dan diantara mereka berdua tidak ada kecanggungan.

Mingyu ? Anak itu tersenyum tanpa dosa memperlihatkan gigi putihnya. Bodoh sekali ia bertanya hal yang menurut sang sopir sangat lucu. Salahkan saja suasana didalam mobil yang sangat sepi dan lagi ia tidak bisa mengganggu Wonwoo. Ia sengaja membiarkan Wonwoo agar saudaranya itu bisa nyaman. Tetap saja, ia tidak ingin Wonwoo seperti itu. Ia takut Wonwoo benar-benar terlarut dalam pikirannya dan tidak dapat mengontrol pikirannya dengan baik. Lebih buruknya lagi Wonwoo menjadi sosok yang sangat sulit diajak komunikasi.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now