47. Pemilik mata rubah yang kami rindukan

983 122 18
                                    

Happy Reading

.

.

.

Setelah pertemuan tak terduga antara Mingyu dengan dua sahabat lamanya itu, membuat ketiganya saling memberi kabar setiap harinya. Mereka sengaja membuat grup chat untuk terus dapat mengetahui kabar dari masing-masing. Sungguh Mingyu tidak menyangka akan kembali bertemi dengan kedua sahabatnya yang pergi tanpa pamit itu. Ia kira tidak akan pernah bertemu dan mengatakan maaf atas kesalahan sang kakak kepada kedua sahabatnya itu. Karena sang kakaklah yang membuat keduanya pergi dan tanpa kabar pula.

"sejujurnya kami tidak pergi kemanapun, Mingyu-ya." ujar Jaehyun dan menatap Mingyu dengan perasaan bersalahnya. Tentu saja bersalah karena telah membohongi sahabat baiknya ini.

Mingyu tentu saja terkejut. Jika mereka tidak pergi kemanapun, lalu mereka bersekolah dimana ? Bukankah banyak orang mengatakan jika keduanya telah pindah ke luar negeri ? Ataukah semua ini hanya akal-akalan mereka saja ? Bisa jadi Seungcheol yang membohonginya kan, agar ia tidak bertemu dengan kedua sahabatnya itu ? Ck. Kakaknya itu sungguh keterlaluan sekali.

"Kami masih di Korea, hanya saja kami pindah sekolah. Semua itu kami lakukan demi dirimu, Mingyu-ya. Kami sengaja melakukan ini agar bisa kembali bertemu denganmu lagi. Dan ya sekarang aku senang bisa bertemu denganmu lagi. Syukurlah jika kau baik-baik saja." kali ini Eun Woo yang menjelaskan. Terlihat jika sahabatnya yang satu ini sangat senang ketika bertemu dengannya lagi. Eun Woo memang paling terbaik.

Mingyu merasa bersalah kepada kedua sahabatnya itu. Seandainya ia tidak mengalami hal itu, mungkin kedua sahabatnya ini tidak akan mengalami kesulitan seperti ini. Dan ketiganya selalu bersama sampai lulus. Tidak ada yang perlu disesalkan kan ? Lagipula sekarang ia sudah bertemu lagi dengan kedua sahabat yang sangat dirindukannya ini. Mingyu pernah akan menyerah jika ia tidak akan bisa bertemu dengan kedua sahabatnya ini, nyatanya takdir berkata lain. Pada akhirnya ia bertemu kembali dengannya, sungguh diluar dugaan.

"Maaf karena aku kalian sangat kesulitan." lirih Mingyu dengan segala sesalnya.

Jaehyun menggeleng dan merangkul sahabat bayi beruangnya ini. Tak lupa juga ia mengumbar senyum yang memperlihatkan dimple pipinya. Ketika Jaehyun tersenyum seperti ini siapapun akan terpana olehnya. Jaehyun sangat tampan, "Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Aku tak suka. Dan kami sama sekali tak apa. Sekarang aku harap kita kembali menjalin persahabatan seperti dulu lagi, Mingyu-ya."

Didalam kamar miliknya, Mingyu diam-diam tersenyum geli ketika kembali mengingat pertemuan itu dengan kedua sahabatnya. Sudah dua minggu berlalu semenjak pertemuan tak terduganya dan sudah dua minggu pula ia saling memberi kabar kepada mereka. Ingin rasanya Mingyu kembali menghabiskan waktu bersama dengan kedua sahabatnya seperti itu, namun keduanya sangat sibuk dan sulit untuk bertemu. Terlebih lagi dengan dirinya yang tidak tenang dengan kondisi Wonwoo yang naik turun. Wonwoo selalu saja mengejutkannya.

Sudah dua minggu ini Mingyu selalu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Wonwoo, walaupun rasanya percuma karena saudaranya itu tak kunjung membuka kedua matanya. Tak dapat dipungkiri jika dirinya teramat sangat merindukan kedua mata rubah itu terbuka dan menatapnya dengan tatapan penuh arti, bukan tatapan kosong penuh rasa sakit. Cukup sampai disaat terakhir Wonwoo menjatuhkan dirinya, Mingyu tidak ingin melihat Wonwoo kembali memberikan tatapan seperti itu lagi. Ia benci dan sangat benci.

Ketika Mingyu menjenguk Wonwoo dan masuk ke ruang terkutuk itu ada perasaan takut yang hinggap menghantuinya. Apalagi tiap kali ia menggenggam tangan Wonwoo, rasanya tangan itu hari demi hari mulai kehilangan rasa hangatnya. Ya. Mingyu merasa tangan Wonwoo semakin dingin dan itulah mengapa Mingyu tak bisa tenang sedikitpun. Ia takut jika Wonwoo menyerah dengan perjuangan hidupnya. Setidaknya Wonwoo harus melihat jika sang ibu yang telah berubah total demi dirinya. Tak ada lagi orang yang akan menyakitinya lagi.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt