018. Wake up

2.3K 263 8
                                    

_______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________

Makin hari ke hari Juyeon kesusahan untuk tidur bahkan Younghoon sudah lelah menasehati Juyeon untuk tidak lembur demi mengerjakan File dan berkas padahal Berkas dan File itu bisa dikerjakan oleh Rowoon, Juyeon selalu menolak mentah mentah dan mengatakan jika itu juga termasuk kerjanya memang tapi seorang Sekertaris juga punya pekerjaan yang dibagi dari si CEO bukan.

Juyeon setiap hari harus pulang malam dan setelah itu ia pasti kerumah sakit untuk menjenguk Hyunjae yang belum ada perkembangan membuat Juyeon was-was takut jika Hyunjae meninggalkan nya juga.

Ya, Juyeon sudah jatuh hati pada Hyunjae tanpa sadar, ia bahkan tidak rela harus kehilangan Jae lagi walaupun mereka berbeda dan hanya fisik yang sama tapi ia masih sadar jika mereka hanya berbeda jiwa.

Dan belakangan ini Juyeon sering ke gereja berdoa untuk Hyunjae agar ia cepat pulih agar bisa menemaninya lagi dan memperbaiki kesalahannya.

Dan sekarang Juyeon berada dirumah sakit yang tentunya diruang inap Hyunjae, bahkan dia menggenggam tangan Hyunjae sambil bergumam.

"Hyunjae-ya maafkan aku karena aku kau jadi seperti ini". Gumam Juyeon untung saja Kevin berada di Mansion nya.

"Maafkan aku dan bangunlah Hyunjae kau suka sekali membuatku menunggu mu".

"Ini sudah ke 4 kalinya aku menunggu mu jangan buat aku menunggu mu ke 10 kali dan akhirnya kau meninggalkanku sendiri".

"Maafkan perkataan ku aku terlalu bodoh memahamimu Hyunjae-ya".

"Aku akui aku salah menilai mu, menindasmu tanpa merasakan kesalahan fatal".

'aku mencintai mu Hyunjae-ya, aku baru menyadari itu sekarang tetapi kau malah membuat ku menunggu mu'. ucapnya dalam hati

"Maafkan aku dan bangunlah dari tidur panjangmu". Ucapnya lagi

Tanpa sadar air matanya mengalir dengan sendirinya yang artinya Hatinya mengutarakan perasaannya melalui mata.

Sungguh Juyeon tidak pernah menangis semenjak Halmeoni nya meninggal itu bahkan sudah beberapa tahun lalu.

"Kumohon Bangunlah Hyunjae hiks kau suka sekali membuat ku kesal dan harus menunggu dan menunggu hiks". Isaknya

Jika saja Kevin berada disini pasti dia akan terkejut saat melihat Tuannya menangis karena memang Juyeon dikenal dengan sifat Dingin dan Kejam membuat siapapun pasti menduga dia orang yang kuat. Tetapi itu hanya luarnya saja tanpa orang tau isi dalam hatinya yang kosong.

Juyeon terus terusan memohon dan meminta maaf pada Hyunjae sampai tangan Hyunjae yang digenggamnya agak basah karena air mata Juyeon.

Bahkan Younghoon dan Sangyeon tidak pernah melihatnya menangis sangking datarnya wajah Juyeon. Tetapi mereka tau masa lalu Juyeon.

Hingga beberapa saat kemudian tangan Hyunjae sedikit bergerak membuat Juyeon terkejut dan segera menghapus air matanya.

"Hyunjae-ya". Panggilnya sambil mengelus rambut Hyunjae yang mulai panjang dan ia bisa melihat jika mata Hyunjae mulai terbuka.

Dengan segera Juyeon menekan tombol darurat ia bahkan masih menggenggam tangan Hyunjae dengan tangan Kirinya.

"Hyunjae-ya". Panggil Juyeon saat melihat mata Hyunjae sudah terbuka bahkan matanya memperhatikan Juyeon.

"Ju-juyeon shh". Ringis Hyunjae dengan suara Serak.

"Nee Hyunjae bagaimana masih ada yang sakit?". Tanya Juyeon dengan nada khawatir saat melihat Hyunjae meringis.

Hyunjae menggelengkan kepalanya dan sedikit menggerakkan kepalanya mencari posisi nyaman.

Hingga beberapa saat kemudian dokter datang bersama suster dibelakangnya.

Lalu dokter itu memeriksa Hyunjae.

"Ah Tuan Jaehyun sudah mulai pulih untuk penyakit Gangguan nya saya berikan obat Angiotensin-converting enzyme untuk melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki aliran darah Tuan Jaehyun". Ucap Dokter itu dibalas anggukan Juyeon sedangkan Hyunjae hanya memperhatikan mereka berbicara.

"Jika ada gejala segera untuk diperiksa agar bisa ditangani dengan cepat dan Tuan Jaehyun sudah bisa pulang 3 hari lagi, kalau begitu saya permisi Tuan Lee". Ucap Dokter itu sambil membungkuk lalu pergi diikuti Suster setelah memberikan resep obat.

Setelah itu Juyeon duduk di kursinya lagi sambil memperhatikan Hyunjae yang menatap langit atap.

"Hyunjae-ya jangan lakukan hal yang membuat mu rugi lagi". Ucap Juyeon bahkan tangannya tetap menggenggam tangan Hyunjae.

Hyunjae hanya mengangguk badannya terasa pegal karena tidur panjangnya.

"Aku lelah menunggu mu Hyunjae aku akui aku salah mengucapkan kata kata yang menyakitkan itu".

"Berjanjilah padaku tidak pergi dariku atau pun meninggalkan ku sendiri disini". Lanjutnya

Hyunjae melirik Juyeon di sampingnya dengan tatapan bingung, ia bingung kenapa sikap Juyeon berbeda.

"Setelah pengakuan ini jangan jauhi aku ataupun pergi selamanya dariku". Ucapnya sedikit tergantung.

"Aku_____

Mencintaimu Hyunjae-ya". Lanjutnya

Membuat Hyunjae memandang Juyeon dengan tatapan terkejut.

"Aku tau kau pasti terkejut tapi itu faktanya aku sudah tertarik padamu entah sejak kapan mungkin saat masa sekolah itu". Ucap Juyeon sambil mengedikan bahu nya.

"Pokok dari intinya jangan tinggalkan aku sendiri dan jangan membuat ku menunggu ke 5 kalinya, ini untuk yang terakhir". Ucap Juyeon posesif.

Hyunjae yang mendengar hanya mengangguk ia bingung harus menjawab apa ia terlalu terkejut dengan ucapan Juyeon.

"Kalau gitu aku akan ke tempat resep mengambil obat mu". Ucap Juyeon lalu keluar.

Setelah Juyeon, Hyunjae hanya diam menatap langit atap, ia terkejut sangat pastinya ia tidak tau kenapa ia merasakan detak jantungnya lebih cepat dari biasanya semoga saja ia tidak jatuh pada Juyeon secepat itu.

______________________

______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Haii bagaimana seru gak Juyeon dah ngaku suka Ama Jeje loh hehehe, ok tunggu selanjutnya aja.

Vote and Don't forget to Coment (◠‿◕)

𝕷𝖎𝖋𝖊 𝖎𝖘 𝖙𝖔𝖗𝖙𝖚𝖗𝖔𝖚𝖘 [Jujae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang