002. About Hyunjae^2/2

3.7K 435 2
                                    

_____________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____________________

Asan Medical Center Hospital*

Asan Medical Center Hospital*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Anggap aja udah malam^^

Hyunjae POV*

Sesampainya di rumah sakit Asan Medical Center, aku sesegera mungkin menuju ruang jenazah dan disana aku melihat beberapa polisi dan dokter, berbicara entah apa yang mereka bicara mungkin tentang kedua orangtuaku.

"Permisi apakah aku boleh masuk aku adalah anak dari Lee Dong Wook dan Kim Ji-won korban kecelakaan tadi". Ucapku sambil menyakinkan polisi dan dokter itu.

"Ah kau anaknya, baiklah silahkan masuk". Ucap Dokter itu sambil membawa ku masuk.

Ia menjelaskan bahwa Appa mengalami pendarahan otak yang disebabkan benturan keras sedangkan Eomma dia awalnya masih bernafas saat keluar dari mobil yang menabrak pohon besar tetapi saat para polisi datang ia dinyatakan tewas Karena kehilangan banyak darah, aku menatap mayat kedua orangtuaku sambil mendengarkan dokter itu.

Otakku serasa berkecamuk tidak ada air mata yang mengalir serasa air mataku sudah habis diambil saat Appa menyiksaku.

"Hey Nak kau tidak apa apa? Mau ku obati dulu lukamu?". Ucap dokter itu membuyarkan lamunanku

Aku tersadar langsung menempelkan tanganku pada pipiku yang tergores cukup panjang Karna belati Appa tadi siang, bahkan sampai tidak sadar jika aku belum mengobatinya karena dikunci Appa.

"Ah ya Ne Gwenchana nanti aku  sendiri yang mengobati nya". Ucapku sambil tersenyum paksa.

Dokter itu mengangguk sebagai jawaban, lalu ada polisi masuk ke dalam dan mengatakan bahwa jasad Appa dan Eomma harus sesegera mungkin untuk di makamkan, aku mengangguk sebagai jawaban itu.

Aku bingung sekarang aku sudah tidak punya siapa siapa semua keluarga Appa jauh sedangkan Eomma tidak punya saudara.

Aku bingung sekarang aku sudah tidak punya siapa siapa semua keluarga Appa jauh sedangkan Eomma tidak punya saudara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The next day at 09.00, Tuesday*
Funeral day*

Setelah dari gereja dan langsung membawa peti Appa dan Eomma ke pemakamannya , pemakaman ini lumayan sepi hanya beberapa maid dan tetangga walaupun tidak dekat.

Aku menatap gundukan tanah yang dinamai nama Appa dan Eomma tiba tiba mataku memanas tanpa sadar air mataku mengalir untuk terakhir kalinya.

Banyak tetangga yang sedikit prihatin padaku karena diusia 15 tahun harus sudah kehilangan keluarganya dan mengatakan bela sungkawa.

Tak terasa awan mulai menghitam dan akan turun hujan aku menatap makam Appa dan Eomma dalam hati aku pamit untuk pulang setelah itu aku pergi menuju mobil disana sudah ada supir yang menunggu beberapa maid sudah pulang ke rumah.

Arriving at home*

Sesampainya di rumah aku langsung mendudukkan diriku di sofa terasa sepi banyak maid yang mendatangi ku dan mengatakan untuk mengundurkan diri hingga tidak ada satupun maid lagi aku memperhatikan sekitar ruangan terasa sepi ,kosong ,dan hampa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya di rumah aku langsung mendudukkan diriku di sofa terasa sepi banyak maid yang mendatangi ku dan mengatakan untuk mengundurkan diri hingga tidak ada satupun maid lagi aku memperhatikan sekitar ruangan terasa sepi ,kosong ,dan hampa.

Tapi memang itu yang selalu ku rasakan aku selalu membayangkan bagaimana Appa menyiksa ku setiap hari tiba tiba tanganku bergetar ah..jangan sekarang aku buru buru menuju kamar mencari obat penenang dan langsung memakan dua biji obat.

Setiap Appa setelah menyiksaku aku selalu meminum obat penenang untuk meredakan depresi ini huh ini terlalu melelahkan.

Aku langsung merebahkan diriku di kasur yang sudah menjadi saksi kekejaman Appa.

Kamar yang terbilang minimalis tapi aku sudah nyaman karena Appa tidak pernah membelikan apapun dan sekarang Appa hanya meninggalkan Uang warisan karena aku anak satu satunya Appa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamar yang terbilang minimalis tapi aku sudah nyaman karena Appa tidak pernah membelikan apapun dan sekarang Appa hanya meninggalkan Uang warisan karena aku anak satu satunya Appa.

Diumur 15 tahun apa yang bisa aku lakukan bahkan memasak saja belum bisa aku tidak punya siapa siapa sekarang hanya sebatang kara hhh sangat menyedihkan, pikirku'.

__________________________

__________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

Huhuhuh bagaimana membosankan kah(╥﹏╥) maaf kalo bosanಠ︵ಠ

Vote and Don't forget to Coment (◠‿◕)

𝕷𝖎𝖋𝖊 𝖎𝖘 𝖙𝖔𝖗𝖙𝖚𝖗𝖔𝖚𝖘 [Jujae]Where stories live. Discover now