mon chérie - 1

16.9K 1.1K 59
                                    

Dentum suara musik yang menghentak dengan keras didalam sebuah klub malam, Octagon. Salah satu klub paling populer dikawasan Gangnam juga dikalangan para pejabat tinggi, selebritis maupun orang orang penting lainnya bahkan hingga remaja tanggung sekalipun yang dengan sengaja meluangkan waktu hanya untuk minum sekaligus melepas penat sejenak dari hingar bingarnya kesibukan.

Alunan musik yang dipandu oleh seorang Disk Jockey itu mengiringi para pengunjung yang dengan senang hati meliuk liukkan tubuh mereka seirama dilantai dansa. Beberapa dari merekapun tampak tak segan untuk saling menyentuh satu sama lain bahkan ada yang sampai bercumbu ditengah kerumunan diterangi oleh cahaya lampu yang berkerlap kerlip tepat diatas kepala.

Tak terkecuali bagi seorang pemuda tampan yang masih dengan balutan jas khas kantoran itu yang lebih menikmati waktunya seorang diri sembari menenggak segelas tequilla ditangannya.

Mungkin sudah ada lebih dari lima orang wanita penghibur di klub malam itu yang mencoba untuk mendekatinya. Mengerling nakal kearahnya--mencoba menarik perhatiannya. Namun sepertinya hal itu tak berlaku pada si pemuda yang satu ini. Ia tak tergoda sedikitpun bahkan secara terang terangan mengusir wanita wanita itu agar menjauh darinya.

"Jay-ssi..".

Terdengar sebuah panggilan menginterupsinya.

Pemuda berjas kantoran yang terduduk di meja bartender itupun lantas mendongakkan kepalanya. Sekedar untuk mencaritahu siapakah orang yang baru saja memanggil namanya.

"Apa kau membutuhkan sesuatu lagi? Sedari tadi ku perhatikan kau hanya minum saja. Mungkin.. kau butuh sesuatu untuk menghilangkan rasa penatmu?". Ucap Mark—si pemilik klub malam itu yang langsung turun tangan sendiri menawarkan sesuatu padanya.

Sekedar informasi saja kalau Jay ini adalah salah seorang pelanggan VIP tetap di klub malam ini. Jadi.. wajar saja bukan? jika si pemilik yang melayaninya secara langsung. Anggap saja jika Mark ini cukup takut akan kehilangan salah satu pelanggan setianya jika pemuda itu merasa tak puas akan layanan yang di suguhkan oleh klub malamnya ini.

"Maksudmu para jalang itu?". Sahut Jay sembari menatap Mark tepat di matanya yang sontak saja membuat si pemilik klub itupun segan.

"Hmm tapi... jika memang kau sama sekali tak berminat pada wanita wanita itu, kebetulan sekali klubku baru saja menerima anak baru. Namun ia seorang laki-laki. Cukup manis dan sedikit--cantik. Kalau kau mau, aku bisa memanggilkannya untukmu. Kau mungkin akan tertarik setelah melihatnya..". Ucap Mark sembari mengulas senyum di wajahnya.

Jay tak segera menyahut. Ia tampak menunggu hingga Mark menyuruh salah seorang anak buahnya untuk memanggilkan si 'anak baru' yang dimaksudkannya tadi.

Lantas tak lama kemudian, orang suruhan Mark pun kembali sembari menyeret seorang pemuda manis bersurai hitam ke hadapannya. Bisa Jay lihat sendiri bagaimana paras menawan milik pemuda itu. Tatapan matanya yang sayu. Hidung bangirnya serta kedua pipinya yang tampak merona. Jangan lupakan juga bagaimana bibir tipisnya yang sewarna cherry itu tampak menggoda dengan sentuhan lip balm hingga membuatnya terlihat sedikit mengkilap. Seolah meminta untuk ia cicipi.

Hanya satu kata yang dapat menggambarkan bagaimana rupa pemuda manis itu saat ini.

Cantik.

"Namanya Yang Jungwon. Dia baru masuk dua yang hari lalu. Bagaimana menurutmu? Apa kau tertarik padanya, Jay-ssi?". Tutur Mark sembari mendorong tubuh pemuda manis itu agar berdiri tepat di hadapan si pengusaha kaya muda tersebut.

Perlahan sudut bibirnya tertarik keatas sembari memperhatikan setiap gerak-gerik dari si manis dihadapannya yang terlihat begitu gugup. Hal itu jelas terlihat dari keringat sebesar biji jagung yang menetes di pelipisnya.

Si pemuda Park pun lantas beranjak dari duduknya sembari melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya sebelum mendekat kearah si manis. Sontak saja hal itupun membuat Jungwon merasa waspada dan mengambil langkahnya untuk mundur.

'Bugh'

Tanpa sengaja punggung sempitnya menubruk tubuh Mark yang kebetulan berdiri tepat dibelakangnya.

"Hey.. Jangan takut padaku, Mon Chérie". Ujar Jay sembari terkekeh pelan.

"Well, kau pemuda manis yang terlihat sangat lugu sekali". Ucapnya sembari merendahkan tubuhnya hanya untuk membisikkan kalimat itu tepat didepan wajah Jungwon.

Setelahnya Jay pun kembali menjauhkan dirinya, melihat bagaimana raut wajah si manis yang tampak bersemu.

Untuk beberapa saat, ia merasa tertegun. Entah apa yang sedang Jay pikirkan saat ini didalam benaknya. Namun setelahnya iapun melemparkan tatapannya pada Mark.

Seolah mengerti akan maksud dari tatapannya itu, Mark pun mengangguk dan mengulas senyuman dengan puas karena sepertinya si tamu VIP-nya itu menyukai properti barunya ini.

Tanpa banyak membuang waktu lagi, Mark pun beranjak dari sana diikuti oleh beberapa anak buahnya. Hingga menyisakkan Jungwon bersama dengan si pengusaha muda tersebut.

"Mon Chérie..".

Sontak saja hal itupun membuat si manis bergeming.

"Kau harus menemaniku malam ini.."

















***

okee sampe sini dulu yaa sayang^^
sekalian mau nyoba tes ombaknya dulu hehe kalo responnya bagus buna bakal lanjut ☺

ficlet | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang