[ O8 ]

135 46 2
                                    

kalau raya akui, sedikit menyesal ikut sekala. karena sejak tadi manusia dengan tatapan hangat itu tak kunjung bicara. pun ketika raya menginjakkan kaki di depan rumahnya.

"gak mau ngomong apa-apa?"

kala tersenyum tipis. "enggak sih, cuma mau ngajak jalan nanti sabtu malam."

"masih dua hari lagi."

"ya memang, nyuri start duluan gak boleh?"

raya tertawa. "lagi lomba menangin hati gue apa gimana?"

"ya memang tujuannya itu..?"

dan seketika raya diam tak bersuara. gadis itu menunduk kemudian menendang pelan kerikil yang ada di bawah. sampai akhirnya dahi raya terangkat pelan, diangkat oleh tangan si kala.

"ngapain si?"

sekala tersenyum. "gue gak bisa ngapelin lo dulu dua minggu ke depan."

"gak ngarep juga.."

"gue kasih tau ya raya alisha, nanti gue ikut olimpiade terakhir. jadi kalau kangen gue, cari aja di perpustakaan sekolah. jam istirahat dan pulang biasanya mampir kesana kalo gak ada gangguan apa-apa."

raya mengangguk pelan. "gak akan kangen."

"gue tunggu kedatangannya."

raya terkekeh mendengar jawaban sekala. pemuda ini benar-benar lucu. "semangat."

dan ketika jawaban yang dinanti sekala terucap, pemuda itu lantas mengacak puncak rambut si raya.

malamnya seperti biasa, duduk di balkon kamar sambil senandungkan lagu andalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

malamnya seperti biasa, duduk di balkon kamar sambil senandungkan lagu andalan. sedari tadi senyum raya tak pudar, layaknya bulan purnama yang terang. raya alisha terlihat bersinar.

balkon rumah sebelah terbuka, tampilkan si kakak kelas dengan rambut hitam dan poni jatuh yang jadi ciri khasnya. ia melambaikan tangan dan dibalas cekikikan.

"bahagia banget ray?"

"lo sama kak jiya kenapa?"

"gak usah nanya balik."

"sekala orangnya gimana?"

langit yang duduk senderan kemudian bangkit. kemudian lempar kerikil kecil dari pot tanaman yang ia pasang di ujung balkon.

"ada berita apa nih?!"

"gue tanya kak!"

"jawab dulu."

si pemuda menghela nafasnya. "baik kok. gimana ya, pekerja keras lah ya. rajin belajar."

"rajinan mana sama lo?"

"yang peringkat satu pararel gue atau sekala?"

si alisha memutar bola matanya.

"dia mau olimpiade lagi emangnya?"

"gak jadi, dia ikutnya cerdas cermat sih."

"sama siapa?"

"sama pentolan sekolah, dheya sama bara."

raya melepas gitar yang ada di pelukan. kemudian berdiri dan berjalan ke depan. "menurut lo, apa yang menarik dari diri gue?"

"galak."

"SERIUS KAK!"

"emang begitu???"

"udah lah ngomong sama orang galau gak akan nyambung!" kata raya dengan wajah betenya.

si gadis kemudian tutup balkon dan rebahkan tubuhnya di kasur kesayangan. kemudian terpikir, kenapa juga sekala suka sama dia?

maka untuk mengakhiri rasa penasaran, dengan cekatan raya tuliskan pesan.

apa yang lo suka dari gue, kak?

dan ketika balasan tiba, si raya langsung lemas tak berdaya.

semuanya.

sekala, hwang hyunjin.Where stories live. Discover now