Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
lembayung senja hiasi langit diatas raya. gadis itu masih pakai kaos putih dengan celana olahraga. selesai futsalan dan membuat keringat dimana-mana. meski begitu, tetap saja wajah cantiknya hiasi bumantara.
semesta sepertinya sangat suka dengan anak manusia satu ini, meskipun berkontradiksi tetap saja raya miliki pesona sendiri.
bahkan ketika kicauan burung tepat diatas pemuda sekala, ia tak acuh dan tetap pandangi kesayangan semesta duduk diatas pembatas jembatan sana.
baru sekala sadari kalau jalan rumah mereka memang searah. ia juga baru sadar kalau ternyata pernah jumpai raya beberapa kali. sedang bermain basket dengan filo atau bermain futsal dengan langit dan aksa.
dan dari semua sahabatnya, hanya dirinya yang belum terbiasa dengan kehadiran sang alisha.
sekala mengedipkan matanya, menggeleng serta mengucapkan beberapa kata untuk menyadarkannya. kenapa ia malah memikirkan si alisha yang membuatnya sial kemarin?
motor merah itu lalui si gadis yang sedang menunduk, pegang jari kakinya. sebenarnya sekala penasaran, tapi otaknya terus berkata untuk apa?
tapi keinginan hati memang sudah takdirnya menang. baru beberapa meter motor itu kembali berbalik dengan sekala yang turun dan berdiri di hadapan raya.
si gadis mendongkak dapati seseorang yang datang tiba-tiba.
"e-eh kak?"
"lo gak punya rumah?"
"dih gak ada pertanyaan yang lebih bagus apa?!"
kala telan saliva, kemudian kembali sandarkan tubuh di motor kebanggannya karena di dapati dari hasil kerja kerasnya saat ujian semester kemarin.
"mau pamer?"
"asal tau aja ya, kemarin nih motor baru ganti ban karena kelakuan gadis aneh yang tiba-tiba bocorin dengan paku."
"terus apa peduli gue?"
"karena gadisnya lagi duduk di depan gue dengan keadaan lusuh dan kelaparan."
raya lempar kerikil sembarang, kesal.
"lo tuh kenapa sih kak?!"
"gue bener kan?"
"pertama, gue punya rumah. kedua, gue udah beberapa kali minta maaf sejak lo gue traktir tempo hari. ketiga, gue lusuh dan kelaperan itu apa peduli lo?!"
sekala pandangi alisha dengan senyum kecilnya. tegakkan badan, ia hampiri raya dan tatap ia dalam.
"kenapa lo disini? terus yang kedua, gue tau. tapi gue cuma pengen ngomong aja biar lo kesel. dan yang terakhir, ayo pulang dan makan bareng di kedai kak bayu."
raya alisha mengerjapkan mata ketika sosok itu dekat jaraknya. ia tak bisa bohong kalau kakak kelas yang menyebalkan itu miliki mata sayu dan indah dengan tahi lalat dibawah matanya.
raya terkesima,
"yaudah gausah bahas ban motor lagi!"
"mau gak makan bareng gue?"
"enggak, makasih. rumah gue udah di depan kok!"
gadis itu kemudian ambil tas serta sepatunya. tinggalkan sekala dengan lambaian tangan yang acuh. sekala kerutkan dahinya, silangkan kedua tangan di depan dada.
