"What's wrong ? It's about- oh Nana?! Sejak kapan sadar?" Mark terkejut, begitu ia membuka pintu, pandangannya tertuju pada Jaemin yang memandangi langit langit ruangannya. "Hyung? 30 menit yang lalu?" Jaemin juga kaget. Asik berkhayal, ia tidak sadar Mark yang masuk ke ruangannya bersama Jaehyun. "Bagaimana? Ada yang sakit?" Tanya Jaehyun mendekati Jaemin. "Jujur" lanjutnya mengelus pucuk kepala Jaemin. "Em.. kepalaku agak sakit hyung, mungkin efek tadi" jawab Jaemin.

Lalu, samar samar ada suara datang dari pintu. Suara Jisung, dan satu orang lagi. Yang Jaemin belum kenal.

"7 Days A Week-"

"7 Days! Astaga Park Jisung! Masih agak kesal tidak bisa memanggilmu Na-"

"Diam kau dasar lumba lumba daratan"

Mark tertawa mendengar percakapan mereka. "Wah, benar, sudah lama sekali, bahkan tidak ada yang memanggilnya dengan nama itu" lirih Jaehyun sambil melirik Jaemin, beruntungnya Jaemin tidak sadar. "Hei, masuklah. Jaemin sudah sadar" ujar Mark membuka pintu agar keduanya masuk.

Jisung masuk, dengan seseorang yang familiar- lagi, tapi Jaemin tidak mengingatnya. "Jaemin hyung, kenalkan, Zhong Chenle, sahabatku. Dia kemarin belum bisa datang karena lomba matematika di Jeju" Chenle hanya memandang Jaemin, ia bisa saja menangis. Kondisi Jaemin benar benar memukulnya. Tidak ingat apapun, bahkan dirinya sekalipun. "Oh hai, Na Jaemin. Maaf tidak bisa mengingatmu, Chenle-"

"Lele saja hyung" potong Chenle. Jaemin hanya tersenyum. "Lele-ya" ujarnya yang mampu membuat Chenle mulai menangis. Lantas ia memeluk Jaemin begitu saja. "Hyung, aku rinduu, jangan tidur terlalu lama lagii, tidak masalah hyung tidak bisa ingat aku" ujar Chenle disela tangisnya. Jaemin hanya memeluk balik Chenle dan mengusap punggung kepalanya pelan pelan. "Wahh, Chenle dapat title baruu, si kepala besar cengeng" ejek Jisung, bermaksud menaikkan suasana agar tidak muram. "Diam kau dasar bayi! Judul lagu kesukaan sendiri saja tidak tahu!"

"Hei! Sudah benar judulnya 7 Days A Week-"

"7 DAYS ASTAGA PARK JISUNG SINI KAU!!"

Chenle mulai berlari mengejar Jisung. Yang lain hanya tertawa melihat tingkah dua maknae. Berkat Jisung, Chenle berhenti menangis. Dan ada hiburan baru.

___

"Renjun-ah, tolong kupaskan apel"

"Memang aku babu mu, hah?"

"Ck. Kau tak lihat Nana mu ini sedang sakit? Kau tega menyuruhku mengupas sendiri dengan tangan diinfus ini?"

"Benar Njun, kau tega?? Wahh, Renjun-ah"

"Huang Renjun, Jaemin sedang sakit, baik hatilah sedikit"

"Nanaku sakit, setidaknya kau mau membantunya, bukan membebaninya"

"YAK! KALIAN BERTIGA KENAPA IKUT IKUTAN HAH?!"

Haechan, Yangyang, dan Jeno hanya diam. Pura pura tuli. "Haisshhh kenapa pula aku punya teman yang jelmaan iblis" lirih Renjun pada dirinya sendiri, lalu mengambil sebuah apel untuk dikupas olehnya. Dan tak lama kemudian menggerutu. "Na, sepertinya Renjun tidak ikhlas" Haechan dengan mulut laknatnya itu. "Astaga Njun, bilang kalau tidak ikhlas, aku yang akan mengupaskannya" Renjun mulai kesal. Ia paling tua dari antara mereka, tapi kenapa ia yang paling diledek? "Ck diam kalian jelmaan dedemit" ujar Renjun, sementara yang lain tertawa. Renjun saat kesal, itu bisa jadi seperti anak singa yang diganggu. Menyeramkan, tapi menggemaskan.

"Jaemin dulu lebih baik dari Jaemin ini.." lirih Renjun yang terdengar oleh Jaemin. "Aku yang dulu? Emang dulu aku bagaimana?" Tanya Jaemin sambil menerima apel dari Renjun. "Jaemin yang dulu mana mau menggoda- jarang sekali. Juga mana mau aegyo. Tapi lebih menyeramkan. Coba Jaemin dulu dan Jaemin sekarang di combine, wahh, tidak bisa kubayangkan betapa banyaknya fansmu nantinya" Jaemin agak bingung. "Aku punya fans?" Tanyanya polos yang membuat Yangyang tertawa. "Astaga, tentu punya! Kau dan Jeno, si kembar visual waktu pertama masuk sekolah langsung gempar" Yangyang yang paling muda disana, tapi menurutnya, Jaemin lah yang paling muda. Ya.. hanya sekarang. Jaemin yang sekarang terlihat paling muda, tapi Jaemin yang dulu terlihat yang tertua, karena ya, dia sangat bertanggung jawab.

___

"Na, tidak ada yang sakit?"

"Tidak, ma"

Jessica memicingkan matanya. "Yakin?" Tanyanya sekali lagi yang dijawab anggukan oleh Jaemin. Memang Jessica yang meminta Jaemin memanggil dirinya dan Yunho dengan mama-papa, dengan alasan Yoona dekat dengan keluarga Jung. Tidak salah juga. Yoona menjadi dekat dengan Jessica setelah insiden itu. Donghae juga dekat dengan Yunho, bahkan berencana bekerja sama dalam bisnis. Mark juga lumayan dekat dengan Jaehyun, keduanya sering berbicara di kampus, karena ternyata kampus mereka sama. Jeno.. ia masih kurang akrab dengan keluarga Jung. Meski Jessica kadang mengajak Jeno mengobrol, mengingat Jeno kakak kembar dari seorang anak yang ia anggap anak kandung sendiri.

"Nana mau apa? Mama belikan nanti"

"Nana cuma mau pulang 一" Jaemin berhenti. "Nana cuma mau ingat semuanya. Semuanya " lanjutnya dalam hati. "Sabar Na, pasti nanti juga boleh pulang" balas Jessica mengusap kepala Jaemin. "Kalau butuh apa apa bilang ya? Papa Yunho nanti yang beliin" lanjut Jessica yang membuat Yunho melotot. Jessica sadar. "Kenapa? Tidak terima? Ingat dulu siapa Jaemin" Jaemin hanya memandangi keduanya. Memang saat bertemu keduanya pertama kali, ia merasa familiar. Sentuhan yang Jessica berikan, sama dengan sentuhan yang Yoona berikan.

"Mama Jessica.."

Semua kaget Jaemin memanggil Jessica dengan sebutan 'mama'. "Jaem.. mama mu tante Yoona" ujar Jaehyun. "Oh iya, maaf tante Jess.. Jaemin masih agak bingung.." Jessica mirip Yoona. Itu yang Jaemin pikirkan. "Tidak apa apa.. keluarga kita dengan keluarga mu memang dekat. Jaemin boleh memanggil tante Mama, paman Yunho dengan sebutan Papa"

"Ma.. dulu Jaemin gimana?" Tanya Jaemin mulai kepo dengan masa lalunya. Jessica tampak berpikir. "Em.. dulu kamu itu seperti punya 2 kepribadian. Yang satu ceria, yang satu dingin. Nana dan Jaemin. Kamu juga orangnya bertanggung jawab, disiplin, rajin. Oh ya, kamu juga jago masak. Mama paling suka masakan kamu yang nasi goreng kimchi" balas Jessica, pelan pelan agar Jaemin paham. "Iya kah? Nanti pulang mau mencoba" ujar Jaemin, tak percaya dia bisa memasak. "Pelan pelan. Sembuh dulu, baru nanti memasak, dibantu Yoona sama mama, ya? Kamu termasuk hebat loh. Diantara yang lain, cuma kamu yang bisa memasak. Yangyang bisanya buat minuman" jelas Jessica.

"Ma.. nanti bantu Nana masak.. ya?"

___

To Be Continued

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now