10: Ada yang Mengelak Kalau Cemburu

554 128 4
                                    

Sebenarnya, Hongjoong tidak masalah dengan orang yang selalu membeli minuman jika berdiam cukup lama di Potiori Coffee. Hanya saja, Hongjoong selalu merasa sebal sendiri kalau perempuan yang merupakan temannya Seonghwa duduk di tempat yang selalu sama yang mungkin sudah menjadi tempat favorit perempuan itu, pojokan kafe karena di sana ada sofa panjang dan tempat colokan yang cukup banyak.

Bukan karena dia meminta gratisan karena merasa berteman dengan Seonghwa, tetapi interaksinya dengan Seonghwa yang membuat Hongjoong merasa sebal. Meski Seonghwa memang pernah bilang kalau perempuan itu teman dekatnya karena satu sekolah sejak TK hingga SMA, tetapi rasanya dua orang itu terlalu banyak melakukan kontak fisik. Bukan sekali atau dua kali Hongjoong melihat keduanya bersandar pada satu sama lain atau malah salah satu kepala berada di pangkuan yang lain.

"Bang Joong, melihat apa sih?" Teguran Mingi membuatnya menoleh, lalu setelah menyadari arah tatapan Hongjoong, lelaki itu menatapnya dengan heran. "Abang naksir Kak Ella?"

"Sembarangan!"

"Oh," Mingi menatap Hongjoong heran, "Atau malah abang naksir kak Seonghwa, terus cemburu karena dekatnya sama kak Ella."

"Daripada lo komentarin hidup orang lain, mendingan ambil portafilter dan latihan buat art latte."

Mingi meringis mendengarnya, tetapi melakukan apa yang diperintahkan Hongjoong. Sementara Jongho yang melihat sikap keduanya hanya bersiul, lalu malah ketiban sial mendapatkan tatapan galak dari Hongjoong. Astaga, hanya bersiul bisa membuat Jongho mendapatkan tatapan galak. Tahu begitu sekalian saja Jongho memanas-manasi Hongjoong dengan fakta yang diketahuinya. Namun, Jongho karena masih cinta kedamaian dan ada pelanggan yang tengah menentukan pilihan di depan buku menu, membuatnya tidak melakukannya.

Padahal sedikit lagi Jongho mungkin bisa dibilang menumpahkan teh kepada Hongjoong. Meski sepertinya Hongjoong yang boomer ini tidak akan mengerti maksudnya menumpahkan teh bukanlah literal teh panas ditumpahkan kepadanya.

"Eh, kak Ella," Jongho menyapa perempuan yang semua orang yang bekerja di kafe tahu sebagai sumber kegalakan Hongjoong, "Ada apa? Mau pesan minuman atau mau pesan snack?"

Perempuan itu tidak langsung mengatakan maksudnya, tetapi merongoh sakunya, lalu memberikan kertas kepada Jongho. Membuatnya mengkernyit, lalu begitu membaca isinya, langsung menoleh kepada Mingi yang tampak fokus mendengarkan arahan Hongjoong tentang latte art.

"Bang Mingi, ini ada pesanan yang kamu harus bayar."

Mingi tidak jadi menuangkan susu ke gelas cappuccino dan menatap Jongho bingung. "Hah?"

"Nih, ada kertas yang tulisannya abang mau traktir kak Ella Vietnam drip."

Mingi mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu tiba-tiba memasang eskpresi mengerti. "Oh iya! Gapapa, bill-nya ntar gue yang bayar."

Ella menatap Mingi selama beberapa saat yang membuat Jongho merasa aneh, tetapi kemudian perempuan itu kembali menatap Jongho. "Susunya dikurangi setengahnya dan aku minta es batu ya."

"Oke, kak Ella." Jongho menganggukkan kepalanya. "Ada tambahan lainnya, Kak?"

"Gak ada untuk sekarang."

Jongho menatap kepergian perempuan itu dan karena tidak ada pelanggan yang mengantri, akhirnya Jongho yang membuatkan Vietnam drip. Tentu sesuai dengan keinginan perempuan yang menjadi teman Seonghwa dan sembari menunggu ekstrasi kopi dari drip, Jongho melihat ekspresi Hongjoong yang semakin tidak enak dilihat karena begitu galak. sepertinya bukan karena Mingi gagal membuat art latte (karena Jongho melihat lelaki itu berhasil membuat motif hati di gelas cappuccino).

"Bang, beneran enggak cemburu?" Jongho akhirnya tidak tahan untuk bertanya.

"Cemburu apaan?!" Hongjoong mendelik kepada Jongho. "Pertanyaaan kalian semua berulang begitu, apa gak bisa kasih pertanyaan ke gue lebih bermutu?"

"Ya abang galak bener kalau lihat kak Seonghwa sama kak Ella," Jongho mengangkat bahunya, "Baru gitu doang loh, bang. Belum juga abang dengar rencana mereka berdua mau sleep over barengan di mana itu ya? Aduh, aku lupa persisnya pas denger waktu itu."

Jongho kemudian mengambil nampan dan meletakkan drip ke westafel. Sengaja memancing perkara dan langsung kabur dengan membawa pesanan orang yang seringnya menjadi sumber kebetean Hongjoong. Padahal saat Jongho bertanya hubungan keduanya, katanya hanya teman dekat karena ketemu terus di sekolahan dari TK sampai SMA.

Kalau setelahnya saat Seonghwa datang ke counter, jangan salahkan kalau Hongjoong malah mengomel perkara sleep over. Seonghwa daripada kesal diomelin, malah heran saat Hongjoong tahu niatannya mau sleep over dengan Ella minggu ini. Mingi dan Jongho pura-pura tidak mendengar dan menyibukkan diri. Tidak ingin terlibat dengan perdebatan dua orang yang bikin gregetan untuk dijadikan satu dalam sebuah ikatan hubungan bernama pacaran.

"Jongho, Mingi...," panggil Seonghwa saat Hongjoong memutuskan untuk memanggang kopi di belakang. Menatap keduanya dengan bingung, "Hongjoong kenapa sih? Kok jadi pengomelan begitu belakangan ini."

"Kayaknya cemburu, kak." Sahutan Mingi membuat Jongho menyikut rusuk lelaki itu yang direspon dengan ringisan karena sakit. "Ho, jangan main sikut-sikut dong. Sakit tahu."

"Hah? Cemburu?" Seonghwa mengkernyit, lalu beberapa saat kemudian seperti menyadari hal yang terjadi, membuatnya tertawa. "Astaga, sama Ella? Aduh ... sebentar humorku jatuh." Mingi dan Jongho melihat Seonghwa yang tidak bisa mengontrol lawanya hingga keluar air matanya, kemudian lelaki itu berdeham. "Aduh, kenapa harus cemburu sama Ella? Aku aja enggak anggap dia cewek dan dia enggak anggap aku cowok saking udah bosannya ketemu lagi ketemu lagi."

"Kak, jangan jelasin ke kita. Jelasin aja ke bang Hongjoong."

Seonghwa mendengar perkataan Jongho hanya tersenyum. "Gak ah, lucu aja lihat dia salah paham. Ide bagus membuatnya melakukan kebodohan yang tidak berguna, biar peka sama perasaannya sendiri."

Kalau sudah begitu, mau diapakan lagi?

Meski Jongho dan Mingi hanya berdoa dalam hati untuk tidak sering kena getah Hongjoong yang menjadi tukang mengomel serta sensitif karena melihat Seonghwa dengan teman perempuannya itu.

Potiori Coffee | ATEEZWhere stories live. Discover now