Chapter 25: Should I Go?

Start from the beginning
                                    

"Ohh.. pantesan jalan kaki."

Setelah itu mereka bertiga turun dari mobil. Ini bukan kali pertama Jaehyuk ke rumah Doyoung. Waktu Doyoung mengalami kecelakaan, ia dan Jeongwoo menjenguk Doyoung di rumahnya setelah lelaki itu pulang dari rumah sakit.

"Woy! Bisa pas banget nyampenya barengan." Doyoung menepuk pundak Jihoon sambil tersenyum.

Jihoon mengangguk sambil terkekeh sampai matanya hanya terlihat segaris. "Iya nih. Oh iya, lo abis jemput Jeongwoo?" tanya Jihoon yang lalu melirik ke Jeongwoo. Ngomong-ngomong Jihoon memang sudah tahu dari Doyoung kalau Jeongwoo sudah pulang ke Indonesia dari beberapa minggu yang lalu.

Jeongwoo yang dilirik otomatis langsung membalas duluan sebelum Doyoung buka suara. "Iya, tadi Dobby nyamper ke rumah. Ngajak main kesini" Ucap Jeongwoo.

Mendengar ucapan itu membuat Jihoon mengangguk pelan ketika mengetahui Doyoung rela menjemput Jeongwoo hanya untuk mengajaknya main di rumahnya. Yes, the fact that he's really special for him.

Doyoung yang melihat Jihoon mendadak jadi terdiam lantas mengalungkan salah satu lengannya ke bahu lelaki itu. Jihoon yang merasa kalau Doyoung sekarang merangkulnya otomatis menoleh mendapati Doyoung tersenyum sekilas padanya lalu kembali beralih pada Jeongwoo dan Jaehyuk.

"Oh iya, Kak, ini Jihoon temen gue sama Jeongwoo pas SMA." Doyoung mengenalkan Jihoon pada Jaehyuk.

Jaehyuk mengulurkan tangannya pada Jihoon. "Jaehyuk," Jihoon menjabat tangan Jaehyuk. "Jihoon."

"Panggil nama aja gapapa nggak usah pake embel-embel 'kak' kayak Doyoung. Dia mah sopan bener, padahal santai aja panggil nama."

Ucapan Jaehyuk membuat Doyoung terkekeh. "Yaudah ayo masuk dulu deh. Panas di luar..."

Doyoung yang masih merangkul Jihoon tiba-tiba menepuk pundak lelaki itu. "Yuk." Ajaknya yang tentu membuat Jihoon mendadak diam karena menurutnya tumben sekali Doyoung lebih memilihnya dibanding Jeongwoo kali ini.

Namun, sedetik kemudian Doyoung melepas rangkulannya pada Jihoon dengan senyum awkward sebelum akhirnya ia kembali beralih pada Jeongwoo. "Ayo, masuk."

Jihoon berdiam diri mematung di tempatnya berdiri ketika akhirnya Doyoung memilih untuk berjalan lebih dulu memasuki rumahnya dengan Jeongwoo yang kemudian diikuti oleh Jaehyuk.

Beberapa saat kemudian Jeongwoo menemukan dirinya sendiri duduk di gazebo rumah Doyoung dengan Choco yang berada di pangkuannya. Berada di tempat ini membuat ingatannya tertarik mundur ke belakang—ketika dulu sewaktu SMA, dirinya dan Doyoung mengerjakan tugas bersama sebagai partner tugas kelompok. Tidak hanya Jeongwoo dan Doyoung, tetapi Haruto dan Junghwan juga ikut numpang mengerjakan tugas mereka di rumah Doyoung atas ide Haruto yang tiba-tiba ingin ikut ke rumah Doyoung. Padahal tujuan Haruto kala itu adalah agar Jeongwoo tidak berduaan dengan Doyoung.

Doyoung yang semula sedang berbincang sambil melempar canda pada Jihoon dan Jaehyuk, kini beralih pada Jeongwoo yang terlihat melamun. Tangannya terulur menyentuh bahu Jeongwoo membuat lelaki itu sedikit terkejut, "Kenapa?"

"Lo kenapa ngelamun?"

Jeongwoo menggeleng pelan seraya tangannya mengelus lembut bulu-bulu Coco. "Gapapa, cuma inget dulu aja pas kita ngerjain tugas bareng disini sama Junghwan dan Ha—" Ia berdeham. "Lupain aja."

Doyoung mengangguk paham. Ia tahu kalau mungkin Jeongwoo teringat dengan Haruto. Namun, Jeongwoo tidak melanjutkan menyebut nama Haruto dan justru meminta Doyoung untuk melupakan ucapannya. Belakangan ini Jeongwoo memang menghindari Haruto. Bahkan ia seperti enggan menyebut nama lelaki itu. Hal itu tentu membuat Doyoung merasa sedikit lega karena memang seharusnya Jeongwoo bersikap begitu pada laki-laki yang sudah kesekian kali menyakiti hatinya bukan?

Lacuna [hajeongwoo] || TELAH TERBITWhere stories live. Discover now