Chapter 25: Should I Go?

2.5K 374 414
                                    

Satu minggu berlalu sejak terakhir kali Haruto menjaga Jeongwoo di rumah sakit pada Sabtu malam itu. Terakhir kali karena hari-hari berikutnya Jeongwoo selalu menolak kehadiran Haruto bahkan sampai akhirnya ia pulang ke rumah pun lelaki itu meminta Haruto untuk tidak datang ke rumahnya.

Memang sejak hubungan mereka berakhir, Jeongwoo seakan membangun benteng diantara dirinya dengan Haruto. Ia membatasi diri untuk bertemu dengan Haruto. Setiap kali Haruto datang menjenguknya, ia selalu beralasan apapun yang dapat membuatnya mengusir Haruto secara halus. Kalau ditanya apakah Jeongwoo benci Haruto? Jawabannya tentu tidak. Ia hanya perlu waktu sendiri untuk menyembuhkan hatinya yang mungkin sampai saat ini masih terluka karena lelaki itu.

"Gue ajak Jihoon main bareng juga. Gapapa 'kan?" Pertanyaan tersebut membuat Jeongwoo yang sejak tadi menatap ke luar jendela kini jadi beralih ke orang di sampingnya.

Jeongwoo mengangguk. "Gapapa banget. Biar seru juga kalo rame,"

"Jihoon who?"

Doyoung yang fokus langsung menyetir melirik Jaehyuk dari kaca mobil bagian tengah. "Temen SMA kita."

Jaehyuk manggut-manggut. "Ohh, oke. Berasa reunian dong? Gue jadi kayak anak bawang diantara kalian."

Suara tawa Jeongwoo dan Doyoung memenuhi seisi mobil atas perkataan dari Jaehyuk. "Yee, jangan pada ketawa lu bocil!" Jaehyuk memutar bola matanya malas.

"Kak, Asahi kenapa nggak diajak sekalian?" tanya Doyoung.

Jaehyuk menatap Doyoung dari jok belakang. "Gue aja nggak tau lo berdua emang janjian mau main bareng, gue juga tadinya nggak diajak 'kan. Gimana ceritanya gue ngajak pacar gue? Lagian lo ada ada aja, Doy. Jeongwoo baru keluar rumah sakit berapa hari lalu, udah diajak main aja."

Doyoung jadi berpikir kembali setelah mendengar perkataan Jaehyuk. Dia pikir ada benarnya juga. Seharusnya dia tidak langsung mengajak Jeongwoo main seperti ini dan seharusnya Jeongwoo banyak istirahat di rumah.

"Sorry ya, Woo." Ucap Doyoung.

Jeongwoo menggeleng. "No, it's okay. Gue udah ngerasa sehat kok." Lantas ia beralih pada Jaehyuk yang duduk di belakang, "Dobby juga cuma ngajak main ke rumahnya. Lagian gue juga bosen di rumah terus. So, it's okay.."

"Yaudah kalo gitu. Sorry ya, Doy. Gue bercanda doang padahal tadi," kata Jaehyuk yang mendadak jadi merasa tidak enak pada Doyoung.

Doyoung mengulas senyum. "Gapapa kok, Kak. Santai aja.." Balasnya.

Setelahnya tidak ada percakapan lagi diantara mereka bertiga. Mobil Doyoung melaju membelah jalan raya Kota Jakarta. Alunan lagu yang terputar di dalam mobil menemani perjalanan mereka sampai akhirnya Doyoung membelokkan mobilnya masuk ke area kompleknya.

Kendaraan beroda empat itu melaju perlahan menyusuri jalanan komplek sampai akhirnya berhenti tepat di depan rumah Doyoung bersamaan dengan laki-laki yang memakai kaos hitam baru saja sampai di depan pagar rumah Doyoung.

Kedua mata Jeongwoo memicing untuk melihat laki-laki yang menenteng papan skateboard tersebut sekarang menatap ke arah mobil Doyoung yang baru saja sampai. "Itu Jihoon..?" tanyanya.

Doyoung mematikan mesin mobilnya lalu mengangguk. "Iya. Pas banget kita sampe, dia juga sampe.." Balasnya.

Jaehyuk melihat ke sekitar sebelum akhirnya bertanya. "Lah, dia naik apa? Perasaan nggak ada motor atau mobil." katanya bingung.

"Jalan kaki." Jawaban dari Doyoung membuat kedua netra Jaehyuk membulat. "Jalan kaki?" Ulangnya.

Doyoung terkekeh atas reaksi dari Jaehyuk. "Iya. Rumah gue sama dia cuma beda dua gang," Jelasnya.

Lacuna [hajeongwoo] || TELAH TERBITWhere stories live. Discover now