"Ayah.. ayah yang telah membunuhnya dihadapanku, dan juga Xavier." ujar Edward dengan suara terbata-bata.

Tubuh Derix seketika menegang saat mengetahui kebenarannya. Kebenaran tentang ayahnya lah dalang di balik kematian matenya. Bahkan selama ini ia selalu mempercayai ucapan ayahnya dan melakukan semua perintah ayahnya. Tapi ia benar-benar tidak menyangka jika ayahnya telah memfitnah Xavier agar ia membenci pria itu.

"Kau dengan sendiri bukan? Tapi ini bukan sepenuhnya kesalahan adikmu. Saat itu ayahmu telah mengancam Edward agar," belum selesai Xavier berbicara namun Derix lebih dulu memotongnya.

"Kau tidak perlu membelanya dan aku tidak membutuhkan penjelasanmu." Ujar Derix membuat Edward semakin menundukkan kepalanya. Edward sebenarnya tahu jika suatu hari pasti kebohongannya akan terungkap. Ia juga tidak bisa menyalahkan kakaknya untuk tidak membencinya. Ia hanya bisa tetap setia berada di samping kakaknya walaupun Derix membencinya.

Xavier beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar untuk kembali ke ruang kerjanya. Namun saat ia ingin menaiki sebuah anak tangga, Xavier membalikkan badannya menghadap Darren dan meminta pria itu membebaskan Derix dan Edward. Dengan dirinya yang mengetahui jika dia adalah mate putrinya, maka ia bisa memanfaatkan pria itu.

Derix dan Edward membulatkan matanya saat melihat seorang penjaga mengatakan Xavier telah membebaskan mereka. Saat itu juga Edward langsung keluar dan melesat menemui Derix.

"Kak maafkan aku." ujar Edward dengan penuh penyesalan.

"Untuk apa kau minta maaf?" Tanya Derix dengan nada dingin membuat Edward mendongakkan kepalanya. "Kau tidak bersalah untuk apa kau minta maaf, kecuali kau yang membunuhnya mungkin kau hanya tinggal nama hari ini." lanjutnya dan pergi meninggalkan Edward yang masih mematung dengan langkah tertatih.

Beberapa penjaga yang ada di sana langsung membantu Derix keluar dan membawanya menuju tempat healer. Di sana Derix diberikan ramuan untuk menghilangkan wolfbane yang ada di perutnya.

"Akhh!" ringis Derix saat merasakan perutnya yang seperti terbakar.

"Wolfbane yang ada di perut anda hampir menyebar keseluruh tubuh anda. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkannya." ujar William.

"Apa kau tidak ada cara lain? Aku harus menemukan mateku." William yang mendengar ucapan Derix hanya menghela nafas dan mengambil sebuah ramuan yang ada di atas meja dan memberikannya pada Derix.

"Ini akan sedikit meredakan rasa sakitnya, tapi untuk menghilang wolfbane di tubuh anda akan membutuhkan waktu yang cukup lama." Derix yang mengambil ramuan yang diberikan oleh William dan beranjak dari tempat duduknya di bantu oleh beberapa penjaga.

Edward yang berdiri tidak jauh dari Derix hanya mampu berjalan mengikuti kemana kakaknya pergi. Tentu dalam keadaan seperti itu ia harus berada di samping kakaknya.

Sedangkan Xavier yang berada di ruang kerjanya masih termenung memikirkan dimana Crystal berada. Perasaan gelisah mulai menyerang saat memikirkan keadaan istrinya saat ini. Pikiran pria itu terus terus berputar memikirkan semua ucapan dari raja Wizard dan tetua di sana yang mengatakan jika Crystal masuk ke dalam lubang hitam yang menuju sebuah dimensi lain. Bahkan sampai saat ini ia tidak tahu bagaimana keadaan istri dan anak yang ada di dalam kandungannya.

"Dimensi lain, dimana itu?" Gumam Xavier dengan menatap tajam ke luar jendela yang ada di ruang kerjanya.

"Apa maksudmu dimensi lain?" Xavier membalikkan tubuhnya saat mendengar suara seseorang di belakangnya. Ia mengerutkan keningnya saat melihat Derix masuk dengan berjalan sedikit tertatih di temani oleh Edward di belakangnya.

I'm The Queen of Demon Kingdom || COMPLETED ✔️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu