12. Past to Present

Start from the beginning
                                    

Selama 1 bulan, Sungchan menjalani terapinya dan dinyatakan sembuh. Hanya tinggal menunggu Jaemin untuk giliran sadar. Jika Jaemin sadar, Sungchan sudah bersumpah pada dirinya sendiri jika tidak ada yang membuat Jaemin bahagia, maka dirinyalah yang akan membuatnya bahagia. Selama 1 bulan itu juga Sungchan selalu menanyakan Jaemin pada Mark, meski selalu dibalas gelengan kepala.

Selama 1 bulan, Hyunjin memutuskan untuk pindah ke kelas lain, untuk menghindari Jeno. Ia juga tahu, Jeno mana mau sekelas dengan seseorang yang keluarganya telah menghancurkan keluarganya. Ia cukup sadar diri. Ia hanya harus mencari ayahnya, lalu menyadarkan ayahnya. Mungkin juga bertanya, alasan ayahnya dendam dengan keluarga Na.

Selama 1 bulan, Jisung berusaha merelakan Jaemin untuk beristirahat sebentar. Namun dipikirannya hanya ada kakak angkatnya itu. Selama itu juga Jisung enggan berbicara pada keluarga kandungnya sendiri. Dingin dengan keluarga kandung, hangat dengan keluarga bahagianya. Selama 1 bulan Jisung menjadi penutup. Dan tidak ada yang tahu bagaimana Jisung menangis tiap malam, karena ia tidak bisa tertidur memikirkan Jaemin. Hanya satu yang bisa membuat Jisung benar benar tertidur;elusan dari Jaemin.

Selama 1 bulan, Yangyang kesepian. Ia juga terhitung jarang masuk kerja. Johnny tidak keberatan. Dia tahu bagaimana perasaan Yangyang. Yang membuatnya semangat bekerja hanya Jaemin. Maka dengan senang hati Johnny mau menggantikan posisi Yangyang. 2 hari sekali biasanya Yangyang akan mengunjungi Jaemin. Jika tidak bisa, ia akan bertanya pada Jaehyun atau Johnny.

Selama 1 bulan, Donghae dan Mark kewalahan menghadapi Yoona dan Jeno. Membisikkan kata kata penenang, bahkan Mark tak jarang tidur di kamar Jeno, hanya untuk menemani sang adik tiri jika meraung nama Jaemin saat malam. Mereka berdua jelas tahu kenapa keduanya seperti itu. Penyesalan. Membiarkan Jaemin berjalan sendiri, hingga di titik dimana Jaemin hampir memilih mengikut sang ayah. Dimana Jaemin lelah dan mungkin kelewat kecewa.

___

"Hyung.. benar benar tidak melihat Nana hyung?"

Mark hanya menggeleng, lagi. Pertanyaan yang sama setiap ia bertemu Sungchan. Setelah keluar dari rumah sakit Sungchan memang salah satu dari 5 yang terajin datang ke rumah sakit.

Pertama ada Jeno, anak itu datang pagi pagi, sebelum berangkat sekolah. Kedua ada Yoona, yang menjaga Jaemin. Ketiga Jaehyun, keempat Jisung dan kelima Sungchan. Mark memang mengunjungi Jaemin, namun ia tidak masuk ke dalam ruangannya. Jika biasanya dia akan masuk, kali ini tidak, setelah ia kehilangan Jaemin. "Nana hyung.. kemana ya?" Tanya Sungchan pada dirinya sendiri. Mark menghela nafas. "Kau tak merasakan apapun saat koma? Maksudku saat saat kritis" tanya Mark. "Ya.. aku hanya bertemu nenekku yang sudah meninggal. Tiba tiba dia datang, lalu aku memeluknya. Setelah itu entah dimana aku bersamanya, bahagia bersama, lalu aku kembali ke koridor rumah sakit" jawab Sungchan. Mark mencoba berpikir positif. "Mungkin.. itu yang terjadi pada Jaemin. Ayahnya mengajaknya pergi untuk bahagia sejenak. Ia pernah mengatakan sesuatu padaku sebelum dia menghilang"

"Apa hyung?"

"Jika kita tidak bisa membawa masa lalu ke masa kini, maka bawalah masa lalu ke masa kini. Kita tidak bisa menebak masa depan, namun masa lalu sudah terjadi. Masa lalu yang bahagia datang secara sendirinya. Bring the past to the present, don't bring the present to the past. Or worse, bringing the present to the future"
[Bawa masa lalu ke masa kini, jangan bawa masa kini ke masa lalu. Atau parahnya, membawa masa kini ke masa depan]

"Mark hyung- eh?"

Baru saja Sungchan ingin mengatakan sesuatu, namun pintu kamar Jaemin terbuka, memperlihatkan Haechan, Renjun dan Jeno. Meski Sungchan terhitung rajin mengunjungi Jaemin, ia mengunjunginya saat yang lain masih sekolah atau ada kegiatan lain. Sejauh ini, kenalan Jaemin yang ia kenal hanya Mark. "Mark hyung, dia siapa? Kenapa ada di kamar Nana? Kau mengundangnya?" Tanya Jeno, posesif. "Aku yang mengundangnya. Dia adik kelasku. Sengaja membawanya kesini, so that he knew he's not a alone. Kasusnya mirip Jaemin, koma 1 tahun" balas Mark santai. Renjun lalu memajukan dirinya.

"Renjun, Huang Renjun. Itu Lee Haechan, panggil saja menyebalkan, dan itu Na Jeno, si emosian yang posesif sekali dengan adiknha" ujar Renjun, menunjuk Haechan dan Jeno. "Salam kenal, tapi yak! Huang Renjun! Jangan memalukan!" Balas Haechan mendekat untuk memukul Renjun. Jeno hanya acuh tak acuh. Memang apa yang dikatakan Renjun benar. "Sudah kalian. Sekarang giliranmu" ujar Mark pada Sungchan. "Jung Sungchan.. 1 tahun lebih muda dari kalian" ujar Sungchan, malu malu. Membuat Mark mendengus kecil. Biasanya juga Sungchan memalukan. Ia membungkuk. "Kelakuan Jaemin 11 12 dengan mereka. Anggap saja mereka Jaemin, juga hyungmu" bisiknya pada Sungchan. Sangat pelan dan hanya Sungchan yang mendengarnya. "Kau yakin.. hyung?"

"Ini karena kau baru pertama kenal, Jung Sungchan.. lihat saja, lama lama mereka memalukan"

___

Pengennya up pas tembus 100 vote total tapi yah gapapa la up sekarang :)

To Be Continued

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now