Chapter 19: Best View

Start from the beginning
                                    

"Your food is here..." Doyoung tersenyum lebar menatap ke arah Coco yang berada di dalam keranjang di jok sebelahnya.

Doyoung menaruh plastik berisi makanan kucing tersebut di jok belakang sebelum ia menyalakan mesin mobilnya. "Let's go..."

***

Jeongwoo yang menunggu di ruang tamu sejak tadi memainkan jari-jarinya sendiri. Sesekali ia melirik ke pintu rumahnya. Jeongwoo menatap bingkisan yang ia taruh di meja bersamaan dengan suara mesin mobil yang terdengar berhenti tepat di depan rumahnya.

Jeongwoo otomatis segera bangkit dan mengintip dari jendela rumahnya. Ia bergumam, "Mobil siapa itu ya?" tanyanya sendiri.

Suara bel terdengar di telinganya membuat Jeongwoo langsung membuka pintu dan keluar rumah untuk mengecek. "Eh.."/"Jeongwoo?" ucap mereka bersamaan.

Doyoung membulatkan kedua matanya ketika melihat Jeongwoo yang muncul dari pintu pagar rumah. Sedangkan Jeongwoo justru terkekeh melihat ekspresi dari temannya yang terlihat terkejut. "Biasa aja kali."

Doyoung mengerjap beberapa kali. Tanpa sadar tangannya menyentuh puncak kepala Jeongwoo, "Beneran Jeongwoo....?" tanyanya memastikan.

Lelaki yang ditanya menyingkirkan tangan Doyoung pelan dari atas kepalanya. "Yaiyalah gue. Siapa lagi?"

"Astaga, Woo. Kok lo balik nggak bilang bilang?" Doyoung masih menatap Jeongwoo dengan tatapan tidak percaya. "Parah! Diem diem aja."

Jeongwoo tertawa kecil. "Gue balik juga mendadak tau, Do."

"But at least te—"

"Oh iya kadonya masih di dalem. Ayo, mau masuk dulu atau gimana?"

Doyoung melirik ke pintu rumah Jeongwoo. "Hmm, boleh deh mampir dulu mungkin." ucapnya ragu. Lelaki yang berada di depannya tersenyum lalu mengajak Doyoung masuk.

"This... birthday gift for you. Sorry telat kadonya." Jeongwoo tersenyum.

Doyoung menerima bingkisan tersebut dengan senang. "Gapapa. Thanks, Woo. Gue buka sekarang ya?"

"Iya, ayo buka. Semoga suka.."

Doyoung membuka hadiahnya. Kedua matanya membulat ketika mendapati sebuah headphone berwarna putih. Dengan mulut terbuka ia menatap ke Jeongwoo, "Woo..? Ini buat gue?"

Jeongwoo mengangguk. "Iya, happy birthday ya, Dobby. Maaf kadonya telat hehe gue bingung mau beli apa. Gue ingetnya lo suka pake itu.."

Dengan tiba-tiba Doyoung menarik Jeongwoo sampai membuat Jeongwoo sedikit terkejut. "Thank you, Woo. Gue suka banget.." ucapnya senang.

Jeongwoo yang berada di dekapan seorang Kim Doyoung hanya diam. Ia bahkan tidak membalas pelukan temannya tersebut. Detik berikutnya Doyoung langsung menjauhkan dirinya dari Jeongwoo seraya tersenyum canggung. "E-eh, sorry."

Dobby lu ngapain sih...

Berkat tindakan Doyoung membuat suasana di antara mereka berdua jadi canggung sebelum akhirnya Jeongwoo kembali bersuara berusaha mencairkan suasana. "Oh iya, lo mau minum apa?" tanyanya yang disambut gelengan kepala dari temannya. "Nggak usah, Woo."

"Oh astaga gue lupa. Gue tuh bawa Coco tau! Waktu itu gue pernah bilang 'kan kalo lo balik ke Indo, harus ketemu sama dia?" Jeongwoo mengangguk ketika mendengar ucapan Doyoung.

"Gue bawa dia. Kok bisa kebetulan ya? Padahal gue nggak tau kalo lo udah balik ke Indo."

"Mana Coconya? Gue mau liat, Do."

Lacuna [hajeongwoo] || TELAH TERBITWhere stories live. Discover now