Teknik, Hukum, bisnis dan Kedokteran

6.8K 1.7K 311
                                    

Do you know that sometimes, coincidence is not just a coincidence? It might be already written in your fate but life brought it as a suprise for you.

- Troubling the Cupid -

.
.
.

Welcome to Campus Life.
Bagi kalian yang masih berpikir kalian bakal kuliah dengan onepiece bunga bunga , rok mini atau high heels; you guys sure need some helps.

Kuliah gak semenyenangkan yang kalian pikir.

"Tidur gak lo semalem?"

Jae noleh ke arah gue dengan tatapan sayu; lingkaran hitam dan kantung mata terlukis jelas di wajah tirusnya. "Lo pikir gue punya waktu buat tidur? Dengan 70 halaman yang harus gue ketik sampe tangan gue bengkok begini!?"

"Oh pantes," Gue ngeletakkin satu kotak susu pisang dan sebungkus sari roti rasa coklat di hadapan Jae, "Sarapan dulu, kuyu banget muka lo. Kaya muka muka orang yang make sabu."

"Sabu cuci muka?"

"Gak ah, gue gak mau komen, ntar lu kesenengan."

Jae terkekeh lalu membuka bungkus roti tadi, "Lo ke kampus sama siapa tadi? Sumpah gue tadinya pengen jemput lo dulu ke rumah tapi takut gak keburu nyerahin laporan ke asisten."

"Santai aja kali, gue dianter sama Chandra."

"Ihiyy," Jae nyenggol nyenggol lengan gue sambil senyum senyum gak jelas, "Haidar semakin di depan."

"Apasih? Orang kebetulan doang fakultas kita sebelahan," Gue ngeletakkin tas di sebelah Jae, "itu aja gue mau nebeng pagi ini pake acara berantem dulu, dia masih dendam telor gorengnya gue comot tadi pas sarapan."

"Emang Ibuk bikin sarapan apa?"

"Gue yang bikin."

Jae langsung ngelus dadanya dan senyum tipis, "Untung banget berarti gue lagi gak di rumah ya? Tuhan masih sayang sama gue ternyata."

Gue muter bola mata, ayolah, masakan buatan gue gak seburuk itu. Jae aja yang hiperbola.

"Nasi goreng buatan gue tuh enak ya, lu aja yang sok gak pernah mau nyicipin."

"Masih sayang indra pengecap. Skip."

Gue ngedengus kesel, mau marah tapi gak bisa marah. Soalnya emang kemampuan masak gue tuh dibawahnya lagi bawah rata-rata. Kayanya kalo dicicipin Chef Juna, satu episode Masterchef itu bakal habis cuma untuk bahas gue yang gak tau bedain mana Jahe mana Lengkuas.

"Eh Jae, lo kenal Aksara Bhayang yang pernah jadi MC pas acara dies natalis fakultas Hukum kemaren gak?"

Jae noleh, tapi cuma sepersekian detik terus fokus lagi ke rotinya, "Tergantung bayarannya, kalo sesuai ya gue kenal, kalo gak sesuai berarti gue gak kenal."

Gue ngacungin jari tengah tepat di depan hidung Jae, "Lo mau gue bocorin ke cewe cewe lu kalo lo masih punya simpanan selain mereka?"

"Gapapa, tinggal cari yang baru," Jae noleh ke gue dan senyum lebar, "lagian kan ada elo, back up plan gue sebelum dapat cewe baru lagi."

Troubling the CupidWhere stories live. Discover now