Sunset dan Juna itu satu paket

3.3K 1K 221
                                    


To be in love,
One have to cross the line,
To love a little bit more than the other one.

-Troubling the Cupid-







"Gue selalu suka sunset," Ujar Juna setengah bergumam, suaranya hampir kalah dari riuh bising deburan ombak. "dan sekarang gue suka elo."

"Gue udah punya pacar, Jun."

Gue bisa liat Juna narik napas dalam dalam sebelum nolehin kepala ke arah gue, senyum.

"Ya terus?"

"Lo gak boleh gini, gue gak boleh gini," gue ngomong pelan tapi tetap berusaha biar gak kalah dari suara ombak, "kita gak boleh gini."

Juna diam beberapa detik sebelum jatuhin badannya ke pasir pantai. Milih buat nutup matanya dan nggak jawab ucapan gue.

"Jun."

"Alea, memangnya kita ngapain?"

"Huh?"

Juna balik duduk lagi dan meluk lututnya, pandangannya terkunci ke sunset yang jujur udah gak menarik minat gue. "Lo punya pacar, okay. Tapi emangnya setelah punya pacar, lo gak boleh pergi ke pantai sama temen lo?"

Kali ini gue yang gak bisa jawab. Juna bener, kita gak ngapa-ngapain. Kita cuma duduk di tepi pantai, liatin sunset yang dia sukai sambil diem-dieman sampai beberapa menit yang lalu.

Yang salah itu Juna sempat bilang kalo dia suka gue.

"Tapi temen gak bakal suka satu sama lain."

Lagi, Juna nampilin senyum tipis. Hembusan angin pantai yang bikin rambutnya berantakan gak membantu sama sekali. Disinari dengan cahaya matahari kemerahan khas sunset, Juna yang gue liat saat ini  gak bagus buat jantung.

Mungkin kalian udah sering denger ini, tapi Juna dan Sunset itu satu paket, indah banget.

"Soal itu, jangan di pikirin banget." Ujar Juna.

"Tap--"

"--temen gak bakal suka satu sama lain kan?" Tanya Juna yang gue balas dengan anggukan pelan, "tapi disini kan kita gak suka satu sama lain."

Gue makin gak enak hati liat senyuman Juna, "Jun.."

"Gue suka elo, dan elo suka Haidar. Lihat, kita gak suka satu sama lain, Le. Jadi semua baik baik aja, lo boleh ke pantai bareng gue."

Ah, pusing. Gue bahkan gak bisa ingat kenapa gue bisa tiba-tiba duduk di tepi pantai sama Juna. Gue aja gak yakin kapan Juna balik dari Bali. Kok bisa tiba tiba muncul di Jogja dan ngajak gue ke pantai buat liat sunset.

Ya Juna bener soal gue yang suka Haidar, i mean, he's my boyfriend after all. Dan gue gak punya alasan buat gak suka sama manusia se-baik Haidar. Okay, mungkin gue bakal jilat lidah gue sendiri tapi gue tarik lagi kata kata caci maki gue dulu; perihal ngatain Haidar itu buluk.

Mungkin ini penilaian bias karena gue lagi pakai status sebagai pacarnya Haidar. Tapi Haidar gak jelek. Kulitnya memang gak seputih anak anak lain, but hell, he's a whole damn chocolate bar. Manis banget tolong gak sanggup.

Troubling the CupidWhere stories live. Discover now