22. Kebaikan berujung kehancuran

Start from the beginning
                                    

Kelima seniornya yang dikenal sangat menakutkan itu tengah merokok dengan santainya. Memang bukanlah hal asing ketika anak-anak yang selalu bersikap buruk selalu melanggar aturan yang diberikan oleh pihak sekolah, semua itu memang sering terjadi. Tetapi untuk saat ini Mingyu tak dapat menerimanya begitu saja. Sekolahnya ini bahkan sangat ketat akan aturan yang diberikan untuk para anak didiknya. Darimana mereka mendapatkan barang seperti itu dan bagaimana cara menyembunyikannya, hingga tak ada yang tahu ? Tidak mungkin mereka menyuruh pesuruh sekolah untuk membelikan barang tersebut kan ?

"Wah siapa yang datang." ujar salah satu dari kelima remaja laki-laki tersebut dengan senyuman penuh akan intimidasi.

Mingyu lihat mereka sama sekali tidak terkejut dengan kedatangannya. Justru bersikap seperti biasa seolah tak melakukan kesalahan. Padahal sudah jelas mereka melanggar aturan yang diberikan oleh pihak sekolah, "Kalian sedang apa ?" Mingyu meringis ketika mulutnya malah berucap hal yang tak masuk akal. Bisa-bisanya ia menanyakan hal itu ? Padahal sudah jelas jika mereka tengah merokok.

Seseorang tiba-tiba merangkul bahu Mingyu dan membuatnya berjengit kaget, "Kau tidak lihat kami sedang merokok. Ah kau teman Cha Eunwoo dan Jung Jaehyun bukan ?" ucapnya membuat Mingyu entah mengapa menjadi takut.

"Kau pasti akan melaporkan kami kepada mereka bukan ? Wah kau ini hebat juga rupanya." timpal siswa ketiga dan ya membuat Mingyu semakin tersudutkan.

Mingyu menggeleng cepat, "Aku memang teman mereka. Aku sama sekali tidak sengaja pergi ke sini dan melihat kalian. Aku berjanji tidak akan melaporkan kalian kepada mereka. Kalian harus percaya kepadaku, Sunbaenim."

"Aku tidak percaya." timpal yang lainnya dan membuat Mingyu harus memutar otak mencari solusi agar para seniornya ini percaya padanya.

"Kalian harus percaya padaku, sunbae. Jika aku melanggar janjiku, kalian boleh melakukan apapun padaku. Lagipula aku mengerti dengan apa yang kalian lakukan ini. Sangat membosankan sekali bukan menjadi murid tingkat akhir yang membuat kalian begitu stress akan tugas sekolah. Jadi, lanjutkan saja aku tidak akan memberitahu kepada siapapun soal ini."

"Kau tak apa pulang sendiri, Gyu ? Hari ini kami tidak bisa pulang bersamamu atau mengantarmu sampai halte

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kau tak apa pulang sendiri, Gyu ? Hari ini kami tidak bisa pulang bersamamu atau mengantarmu sampai halte." ujar Jaehyun ketika bel tanda pulang berdering beberapa menit yang lalu. Seperti biasa Mingyu, Jaehyun dan Eunwoo selalu pulang bersama. Ketiganya selalu saling menunggu hanya untuk sekedar bisa pulang bersama, tentunya tak lupa untuk pergi bermain dirumah salah satunya.

Eunwoo yang berada disamping kiri Mingyu sangat merasa bersalah dan juga tak enak harus membuat sahabatnya pulang sendiri. Seandainya tidak ada kegiatan disekolahnya, ia akan pulang bersama dua sahabatnya ini. Apalagi ia tidak tega harus membiarkan Mingyu pulang sendiri. Anak itu akan sangat membuat dirinya khawatir, walaupun Mingyu selalu berkata tak apa atau baik-baik saja. Eunwoo tahu jika Mingyu tengah berbohong untuk tidak membuat dirinya berhenti mengkhawatirkannya.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now