[ OUTLAWS - 6 ]

Comincia dall'inizio
                                    

"Xynerva baik kok Mah" jawab Xynerva disertai senyum manisnya. "Nak, apa kamu yakin dengan keputusan kamu ? resiko itu terlalu besar ! Mamah gak mau kehilangan orang yang Mamah sayang untuk kedua kalinya" tutur Farikha diiringi air mata yang berlinang deras di pipinya

Xynerva memberanikan diri untuk maenatap mata Mamahnya, lalu menggenggam tangan Farikha, "Mah, cuma ini cara satu-satunya Xynerva bisa tau penyebab Papah pergi ninggalin kita, Xynerva ingin coba mencari tahu tentang pemilik perusahaan senjata itu, Xynerva ingin tau Mah, karna misi itu Papah pergi ninggalin kita" jelas Xynerva dengan suara paraunya, Xynerva mempererat genggaman tangan Farikha. Xynerva kembali meresakan sasa sesak di dada, katakan ! siapa yang tidak merasa kehilangan jika seorang sosok yang ada untuk kita telah pergi tak akan kembali ?

Katakan ! siapa yang tidak terpukul ? dan jasat yang pulang hanya kepala tanpa bola mata. Xynerva menggelengkn kepalanya saat mengingat kejadian waktu itu, Farikha lagsung menrik Xynerva kedalam pelukannya berniat menenangkannya

"Udah gak usah di inget ya, biar Papah tenang di sana. Anak Mamah harus kuat ! anak Mamah gak lemah, oke" ujar Farikha sambil mengusap punggung Xynerva. Farikha tersenyum getir atas apa yang dia ucapkan barusan.

Dia saja sebenarnya tidak bisa menerima kepergian Suaminya, tetapi ia harus bersikap kuat dan tegar agar Xynerva tidak ikut terpuruk seperti dirinya. 'Jika mereka semua terpuruk siapa yang akan menguatkan ?' pikir Farikha. "Udah gak usah nangis, anak Mamah harus selalu bahagia, mana senyunya ? coba senyum !" tutur Farikha sambil mengusap air mata Xynerva

Xynerva tersenyum simpul, bagi Xynerva, Farikha lah harta satu-satunya yang Xynerva punya. Mungkin Xynerva akan pergi mengikuti arus air tanpa arah bila Farikha ikut meninggalkannya

________________


Masih dengan suasana pagi yang sama, hujan masih mengguyur kota Metropolitan  di pagi hari. Rintikan demi rintikan turun membasahi bumi membuat sang manusia harus mengghindari rintikan itu demi tidak basah kuyup terkena air hujan.

Xynerva memandang langit dengan senyum tipis, Pagi ini Xynerva sudah kembali di Apartemennya, Ia harus menyelesaikan misi brengsek ini dengan cepat, jangan sampai dia jadi korban selanjutnya.

Xynerva menghembuskan nafasnya berat, kejadian dimana Valter menolongnya dari gerombolan preman seolah bagaikan kaset rusak yang terus berputar di kepalanya,"Gimana nanti kalau gue ketemu Valter ? apa gue harus ngucapin makasih lagi ? apa gue seolah gak tau aja ya," guman Xynerva bingung

________________

"GUE MAU KITA PUTUS"

Plakkkk....

"Jangan pernah hubungi gue lagi ! lo gak lebih dari pelacur"

"GUE BENCI SAMA LO ! BENCI"

"Huwaaaaa Avitaaaa kasihan banget si cewenya di putusin di depan umum, mana di katain pelacur lagi" ucap Davi kepada Avita.

Mereka berangkat masih sangat pagi jadi mereka menghabiskan waktunya dengan menonton film di dalam kelas, "Yah terus mau gimana ? settingan juga dasar baperan" celetuk Avita  acuh dan kembali fokus pada film yang mereka tonton

"EH KOK BAPERAN SIH, EMANG SITU GAK ? HELLOW !! NGACA MBAK !" triak Davi nyaring, Avita hanya melirik sekilas kearah Davi setelah itu kembali fokus pada filmnya. "Gue ada berita baru nih  Ta, mau denger gak ?" tanya Davi lagi

OUTLAWSDove le storie prendono vita. Scoprilo ora