CL 2 - Alvaro Rochio Wagner

25.6K 1.4K 41
                                    

Tok tok tok

Suara ketukan pintu yang berulang-ulang membangunkan Alvaro dari tidur nyenyaknya.

"Shit! Siapa sih yang ketuk pintu terus-terusan!" umpatnya dengan suara khas bangun tidur.

Dengan rasa kantuk Alvaro berjalan dan membuka pintu kamarnya. "Ada apa!" bentaknya pada perempuan paruh baya yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Ma-af, Den. Ini udah hampir jam setengah tujuh, Aden gak sekolah? Tuan dan Nyonya juga udah nunggu di ruang makan."

"Iya-iya, bentar lagi gue turun! Udah sana pergi!"

Tanpa menunggu asisten rumah tangganya pergi, Alvaro segera menutup pintu kamarnya dengan keras hingga membuat sang ART terkejut bukan main dan ART tersebut hanya mengelus dadanya karena dia sudah paham dengan tabiat sang tuan muda.

Dua puluh menit kemudian Alvaro sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia melihat pantulan tubuhnya di cermin full body yang ada di kamarnya dan sesekali membenarkan bajunya, kemudian dia menyambar tasnya dan turun ke bawah untuk bergabung sarapan. Di ruang makan sudah ada papa, mama, kakak dan adiknya.

Alvaro sendiri adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Papanya bernama Jackson Adam Wagner yang berasal dari Jerman, sedangkan mamanya bernama Anindyta Mayangsari wanita asli Indonesia. Kakak tertuanya bernama Matthew Revano Wagner yang masih duduk di bangku kuliah semester lima, lalu kedua ada dirinya Alvaro Rochio Wagner dan yang ketiga ada adik perempuannya Jennifer Aulia Wagner yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

"Lo itu sebenarnya niat sekolah gak sih!" itu suara kakaknya Matthew yang melihat dirinya baru bergabung di ruang makan.

"Bacot lo."

Jackson dan Anin hanya melihat perdebatan kakak beradik itu.

"Alvaro, Papa dengar beberapa hari ini kamu bolos sekolah ya?" Jackson mulai berbicara dan Alvaro pun hanya diam tak berani menjawab.

"Alvaro, Papa tanya sama kamu." Itu suara Anin mamanya.

"Iya Pa." akunya.

Pria berdarah Jerman itu menatap putra keduanya. "Sebenarnya kamu itu niat sekolah atau tidak? Kamu itu sudah kelas tiga, dan sebentar lagi akan lulus. Papa tidak mau mendengar kalau kamu bolos sekolah lagi, mengerti?"

"Tuh dengerin omongan Papa..." Alvaro menatap tajam adiknya Jeny dan Jeny hanya menjulurkan lidahnya seolah mengejek sang kakak.

"Alvaro, dengar tidak Papa bicara?" tegur mamanya.

"Iya Ma..."

"Ya sudah cepat habiskan makanmu."

"Hmm..." jawab Alvaro malas.

***

Mobil yang dikendarai Alvaro masuk ke kawasan parkiran SMA Ciputra. Kakinya melangkah memasuki gedung berlantai 5 itu dan langsung masuk ke dalam kelasnya yang berada di lantai tiga, di kelasnya dia langsung disambut oleh teman-temannya.

"Wajah lo kenapa sepet amat?" celetuk Arsen.

"Abis dimarahin bokap mungkin. Haha..." ujar Revan yang membuat Raka dan Arsen tertawa.

Alvaro membanting tasnya ke meja. "Lo semua bisa diam gak sih!"

Dalam sekejap Revan, Raka dan Arsen langsung terdiam, Alvaro langsung mendudukan pantatnya ke kursi. Bel tanda masuk pun berbunyi dan seorang guru pun masuk. Pelajaran kali ini terasa sangat lama dan menjemukan, membuat Alvaro muak. Ketika bel istirahat berbunyi Alvaro dan kawan-kawannnya langsung menuju kantin.

Brak

Raka menggebrak meja yang sudah terisi siswi-siswi cantik nan molek dan membuat siswi-siswi itu terkejut.

COMPLICATED LOVE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang