2. Si Anak Famous

1 0 0
                                    

"In this world, handsome guys are always considered perfect. like him."

"Hai, gue Lily!"
"Halo, gue Lala!"

Iffah menatap ke arah dua Perempuan di hadapannya, yang memiliki wajah kembar juga bentuk badan yang sama. Iffah bisa menebak, kalau mereka adalah kembar identik.

"Nama lo, Iffah Maisha 'kan?" tanya Lala.

Iffah mengangguk, "Salam kenal, yah."

Si kembar identik mengangguk bersama, mereka berdua duduk di bangku yang berada di depan meja Iffah. Sambil meletakkan bekal dan makan bersama.

"Tadi, lo bilang pindahan dari Yogyakarta. Nah, di sana enak gak sih?" tanya Lily dengan penasaran.

Iffah mengangguk, ia tersenyum manis, "Enak banget. Orang-orang di sana ramah-ramah, asyik juga. Makanannya banyak, wisatanya juga banyak."

"Ouh. Kita pernah ke sana, tapi tiga hari aja, biasa berlibur," sahut Lala.

"Eh. Lo orang Jawa, tapi kok mukanya bule?" heran Lily.

Sejujurnya, pertanyaan yang di lontarkan oleh Lily bukan yang pertama kali. Sudah ratusan, bahkan ribuan kali, orang-orang menanyakan hal yang sama. "Ya, karena Bokap dari Atlanta, dan Nyokap dari Jawa-Texas," jawabnya santai.

"Wih, campur-campu!" seru Lala berdecak kagum.

"Ho'oh. Apalah daya kita, yang asli Indonesia," ucap Lily sambil sesekali mengunyah.

"Gak papa, sih. Gue malah bangga jadi orang Indonesia, pemandangan alamnya bagus-bagus," sela Iffah.

"Ya, walau Masyarakatnya kadang aneh. Gue bangga sih, tinggal di Negara ini," ungkap Lala.

"Setiap tanggal tujuh belas, gila, gue seneng banget ikut lomba makan kerupuk. Aneh aja gitu, tapi enak," ucap Lily.

"Lo 'kan gentong, Ly," sahut Lala.

"Sirik aja lo, tulang!" kesal Lily.

Iffah melihatnya terkekeh, "Kalian suka ribut ternyata."

Mereka mengangguk serentak.

"Tapi, sekalinya jauhan, kangennya bakal lama banget!" seru Lily bangga.

Lala kembali mengangguk setuju. Sementara Iffah tersenyum, senang sekali rasanya bisa kenal dengan dua kembar identik, di hadapannya.

"Cara bedain kalian gimana? Gue masih bingung?" tanya Iffah.

"Bentuk bibir kita beda," jawab Lala.

Dan benar saja, Lily memiliki bibir bawah yang tebal. Sementara Lala, bibirnya tebal atas dan bawah, membuat ia terlihat sexy, kalau di mata orang Amerika.

"Oh, ya. Gue 'kan masih baru, di sini ada ekskul apa aja? Fotografi ada gak?" tanya Iffah.

Lala dan Lily kembali mengangguk serentak. "Ada, kok. Banyak, ada Basket, Futsal, Tari, Vokal, Musik dan lain-lain," jawab Lala dengan antusias.

"Itu, lihat! Mereka anak Basket, tim MIPA!" seru Lily dengan sangat semangat, seraya menunjuk ke arah lapangan dari kaca jendela di samping mereka.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Nov 08, 2020 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

A Secret Love; Crazy LoveUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum