ONE

3 1 0
                                    

"Justin? Kamu mau kemana?"

"Cari angin,bentar." Jawab Justin lalu pergi mengendarai mobil milik George.

Cowok, memang paling gak betah kalau kelamaan dirumah. Begitu juga dengan Justin, meski pendiam, dia sering main keluar rumah dengan alasan 'cari udara,bentar.'

Rose tak berani melarang, bukan haknya juga. Ia kembali ke dalam rumah.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Di perjalanan, Justin menikmati lagu yang ia setel di radio mobil. Entah tujuannya kemana, Justin merasa senang kalau dia jalan-jalan tanpa harus mendengarkan celotehan keluarganya yang bikin capek telinga.

Hp Justin berdering, panggilan suara dari George. Ya, Justin sudah menduga sebelumnya kalau George akan menghubunginya. Sengaja tak diangkat oleh Justin.

CPLAKK!!!

Seketika berhenti. Justin melihat burung dara menabrak kaca mobil hingga sedikit retak. Ia segera turun dari mobil dan melihat kondisi mobil beserta burung itu.

Justin mengambil dan mengamati untuk memastikan keadaan burung dara tersebut. Mati, tapi anehnya darah yang keluar dari burung dara itu sangat kental.

Spontan Justin membuang burung yang ia pegang karena tiba-tiba sang burung menggerakkan sayapnya. Geli. Justin masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.

Selama di perjalanan, pikiran Justin terbayang oleh burung dara. Bukan burung yang menjadi bayangan pikirannya, tapi darah kental yang mengalir seperti darah manusia, kental berwarna merah kehitaman.

"Kayaknya aku harus balik."

Justin memutuskan untuk kembali ke rumah.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

George tertidur pulas. Sudah hampir 5 tahun George gak bekerja dan menganggur di rumah. Yang bisa dia lakukan sekarang hanya makan,minum,mandi dan tidur. Fase yang sama, entah kapan dia keluar dari jalur aman ini.

"Uhuk-huk..."

Terkejut, batuk yang dialami kali ini memuntahkan darah begitu banyak.

Dada George terasa sakit, seperti ada tusukan jarum yang menusuk dadanya. George terus memegangi dadanya hingga memukul, berharap batuk yang dideritanya pulih.

Tak berhasil, justru tubuh George terbaring kaku hingga George tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.

Tubuh George terlempar keras ke langit kamar berkali-kali. Hingga wajah dan seluruh badan George rusak berlumuran darah.

"Agghh!!!"

GUBRAKK!!!!

Tubuh George lemas, setidaknya dia masih bisa bergerak meskipun dalam keadaan sekarat.

Tongkat di pojok kamar tiba-tiba melayang dan menancap di perut George. Tancapan itu beberapa kali menyiksa tubuhnya. Darah bercucuran di satu ruangan, George mati dengan tak wajar. Masih belum ada yang tau kejadian ini.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

"Tumben ibu pulangnya cepet?" Tanya Rose melihat Joana tersenyum ceria memasuki ruang keluarga.

"Iya dong. Biar ibu bisa lama ngehabisin waktu bersama anak-anak ibu."

"Baguslah kalau ibu sadar. Aku bikinin teh,ya?"

Mengelus rambut Rose,
"Emang kamu paling bisa diandalkan."

Rose berjalan ke dapur, sedangkan Joana pergi ke kamar untuk ganti baju. Setibanya Joana di kamar, ia berteriak,

"Now!!!!!! George!!! Now!!!!"

Rose dan Naura berlari menghampiri Joana. Ketiganya melihat dengan jelas jasad sang ayah yang tewas secara mengenaskan.

Mereka terpukul, termasuk Joana. Ia tak percaya George tewas dengan cara seperti ini. Lumuran darah dimana-mana.

Rose mencoba menguatkan Joana yang terus menangis tak berhenti. Naura mengusap air matanya, dan menelepon polisi untuk menyelidiki kematian sang ayah.

Tak lama setelah itu, Justin tiba di rumah dan langsung menghampiri Joana. Sama halnya dengan yang lain, Justin kaget melihat kematian ayahnya. Apa kematian George ada hubungannya dengan burung dara tadi? Semacam pertanda? Justin tak mengetahui maksud dari semua ini.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Beberapa jam kemudian, setibanya di pemakaman, Jasad George dimakamkan tak jauh dari kediaman keluarga Rose. Cukup banyak orang yang ikut mengantarkan jenazah George.

Isakan tangis terus membendung didiri Joana. Rose dan Naura mengelus pundak Joana untuk menenangkan sang ibu.

"Why? Ini terjadi secara tiba-tiba." Batin Rose.

Justin tidak ikut ke pemakaman karena tak sanggup mengantarkan George ke peristirahatan terakhir.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KILL AND DIEWhere stories live. Discover now