COMPLETED!
Nama Jung Jiho sedang naik daun sebagai penulis. Ia bersikeras tidak ingin identitasnya keluar dan menutup diri dari kehidupan di luar jendelanya. Sayangnya ia memiliki adik dan teman yang lumayan tersohor yang memaksanya keluar dari per...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Byungchan keluar dengan tergesa dan hati yang tidak tenang. Ia mendekati kandang Brie yang pemiliknya kini mengeong keras begitu mencium aroma tubuh Byungchan. Byungchan mengelusnya pelan, mengusap bulunya yang harum. Sepertinya Brie baru mandi.
Jiho menyusulnya dengan tatapan yang sama seperti saat umurnya masih 12 tahun, cemas, seperti saat pria itu mendatanginya lewat jendela kamarnya yang menghadap taman. Jiho ikut duduk disampingnya. Ikut diam sambil melihat Brie yang menggeliat nyaman di pelukan pria itu.
"Hey, peraturannya kalau aku lagi disini kan aku yang mandikan." protes Byungchan sembari menidurkan Brie di lengannya yang mulai terlihat kekar di mata Jiho.
"Siapa suruh bangun siang?"
"Siapa suruh malem-malem minta ditemenin karena nggak bisa tidur?"
Jiho tertawa kecil. "Maaf. Belum biasa ternyata aku sama dengkurannya Yena,"
"Aku juga nggak bisa tidur sih. Kau tahu kan Kang Seungsik,"
Keduanya tergelak bersamaan dengan canggung. Sungguh terasa aneh karena biasanya mereka akan saling mengejek satu sama lain. Tapi kali ini mereka lebih banyak diam. Terasa canggung. Sungguh aneh untuk keduanya.
"Maaf ya aku yang mandiin Brie. Brie sudah lengket sama aku. Nanti susah lagi kalau kamu tinggal,"
"Sedih banget Brie sampai lupa ayahnya."
"Kan ada ibunya, ya nggak Brie?" celetuk Jiho pelan membuat Byungchan terdiam sejenak. Pipinya diam-diam merona dan tangannya otomatis mengibas-ngibas kausnya. Entah rasa hangat apa yang melingkupi tubuhnya.
"Panas ya?"
"Ngaco, ini sudah masuk musim gugur," ujar Byungchan menatap Jiho yang duduk disampingnya.
"Oh ya? Kok mukamu merah banget ya? Kamu sakit?" Jiho dengan segera mengalihkan perhatiannya dari Brie dan menempelkan punggung tangannya ke arah dahi Byunghan. Lelaki itu terkesiap dan hilang kata seketika.
"A-aku nggak apa-apa ih Jiho--" Byungchan bergegas menjauhkan dahinya dari tangan Jiho, "Yang harus diperiksa kayaknya kamu deh. Kamu tuh yang aneh banget,"
"Aneh apanya?"
"Kamu suka sama Seungwoo-hyung? Atau Seungsik-hyung?"
Mata Jiho membulat, "Heee?"
"Jiho-ah, kamu memang nggak peka atau memang kamu nggak tahu situasinya?"
Jiho menggeleng dengan cepat. Ia menatap bingung pria didepannya yang seperti menginterogasi dia sekarang. "Maksud kamu apa?"
