Sunrise

35 8 2
                                    

When I look back at the road I came on
Scars remain here and there
Times when I was nervous
Now we will see the light

- Sunrise, Ready Album

- Sunrise, Ready Album

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback

"Jiho-ah, kenapa kamu nggak suka keluar?"

Byungchan di umur dua belas tahun, kali kesekian bertemu dengan Jiho. Byungchan duduk di taman rumah Jiho, kepalanya berada di bilah bawah jendela kamar Jiho, masih mencoba mengajak Jiho keluar dari kamar itu.

Jiho pun duduk di dekat jendela kamarnya, bersandar di tembok sambil memilin bajunya. Teman barunya ini masih bersikeras mengajaknya keluar, padahal ia tahu pasti kenapa gadis itu enggan keluar.

"Seram."

"Byungchan temenin--"

"Kita bisa main di dalam. Aman. Byungchan juga nggak perlu takut jatoh atau luka kan?"

"Tapi Byungchan bosen! Pingin ajak Jiho main diluar."

Jiho hanya menunduk. "Jiho nggak bisa."

Byungchan kecil menghela napasnya, kepalanya melongok ke arah langit-langit. "Byungchan padahal cuma ingin ajak Jiho lihat bintang. Lagi cerah lho."

Jiho menekuk lututnya, kepalanya ia sandarkan ke lutut itu. Jam menunjukkan pukul 8 malam, tapi anak lelaki keluarga Choi itu tak juga pulang ke rumah.

"Byungchan pulang aja. Udah malem. Nanti dicariin Ahjussi lho. Emang Byungchan mau dimarahin lagi?"

Tidak ada suara dari luar. Hening menghinggapi keduanya.

Jiho perlahan berdiri lalu menatap ke arah jendelanya. Khawatir Byungchan ketiduran di kursi tamannya karena suaranya benar-benar tidak terdengar. Ia membuka perlahan jendela itu dan terkejut melihat Byungchan juga menekuk lututnya. Menangis.

Jiho akhirnya keluar dari kamar. Membuka pintu depan rumahnya, bergegas menghampiri Byungchan dan memeluk anak lelaki itu.

"Byungchan?"

"Byungchan nggak bisa pulang, Jiho-ah."

"Kenapa? Apa yang terjadi kali ini?"

Byungchan akhirnya mendongak, tetesan air matanya nampak oleh Jiho, membuat Jiho otomatis mengulurkan tangan dan menghapus air matanya.

"Mereka berantem lagi. Kali ini keduanya pergi dari rumah meninggalkan aku."

Jiho menghela napas lalu duduk disampingnya, tangannya meraih tubuh anak lelaki itu dan memeluknya pelan. Ia ingat seseorang pernah memeluknya seerat ini, sehangat ini tapi ia sudah pergi. Yang hanya ia ingat, pelukan seperti ini meninggalkan perasaan hangat di dadanya.

Remember Me (Han Seungwoo AU)Where stories live. Discover now