Part 33: Dasar Anak-Anak! (Revisi)

Start from the beginning
                                    

"Kan gue bilang semua laki-laki breng*ek kecuali gue dan Kak Dimas ke Mbak Rere. Berarti itu hanya berlaku buat Mbak Rere. Mana mungkin gue mainin kakak gue sendiri. Apalagi kak Dimas, dia mah nggak bakal tergoda sama Mbak Rere. Wong dia dan Mbak Rere dari species yang sama. Jeruk makan jeruk dong jadinya," balas Raka dengan bercanda.

"Apa maksud lo dari species yang sama?" tanyaku dengan nada tak suka.

"Masa lo nggak sadar sih Mbak. Lo, Kak Alexi, ditambah Kak Dimas, itu dari alam yang berbeda dengan kami," jawab Raka dengan raut wajah terkejut seakan fakta itu adalah informasi umum yang harus diketahui khalayak.

"Lo kira kami alien," gumamku. Melanjutkan sarapan sambil mendelik sebal pada Raka yang santai dengan tatapan tajamku padanya.

"Lo jadi hubungin anggota tim lo buat nonton hari ini?" tanya Raka saat dia beranjak kearah westafel untuk mencuci piring kotor bekas pancake nya.

"Jadi, siang ini mereka datang," kataku dengan santai.

"Siapa?" tanya Kean penasaran.

"Species sejenis dengan Mbak Rere. Ada Kak Dimas dan Kak Alexi." Jawab Raka setelah mencuci pring dan kembali duduk disebelah Kean.

"Kami rencananya mau nonton bareng siang ini, Kak Kean mau ikut?" ajak Raka sambil mencomot pisang yang tadi dibawa Kean.

"Kebetulan saya juga mau ajak kalian nonton, kalian mau nonton dimana?" kata Kean menatapku semangat.

"Di apartement, tuh DVD nya udah siap," ucapku saat menunjukan ruang tamu yang terletak dibelakang Kean. Disana sudah ada beberapa DVD dan snack yang akan menemani acara weekend kami.

Aku mengambil piring kotor yang belum sempat dicuci dan melangkah kearah westafel. Kean memperhatikanku, lalu menoleh kearah Raka.

"Kenapa nggak di bioskop aja, gue malah mau ngajak kalian ke bioskop. Sekalian kita makan siang dan makan malam di mall aja, kalau lo mau belanja disana juga nggak masalah." Kata Kean pada Raka yang masih sibuk mengunyahi pisang.

Aku berteriak senang mendengar rencana Kean tapi Raka langsung protes.

"Nggak... nggak... Jangan bawa-bawa Mbak Rere ke mall, dia itu zona rawan kecelakaan dijalan. Apalagi mau ajak Kak Dimas dan Kak Alexi, makin kacau keadaan. Untuk mencegah kehancuran dunia dan melindungi perdamaian umat manusia, lebih baik kita weekend di apartement aja," ucap Raka dengan raut wajah panik. Sepertinya dia benar-benar tak berdaya jika Kean membawa kami bertiga 'species dari dunia lain' ke mall.

"Kenapa? Gue nggak bakal buat masalah lagi kalau pergi bareng lo, sumpah gue bakal diam." Balasku, berharap Raka akan mengijinkan Kean untuk membawa kami menghabiskan weekend diluar apartement.

"Gue janji nggak bakal ngilang lagi," kataku sambil peace dua jari didepan Raka. Raka terlihat berfikir sebelum dia mulai bersuara.

"Ayolah, gue bosan Ka, gue traktir deh nanti." Kataku masih mencoba membujuk Raka. Tapi dia masih terdiam mempertimbangkan besar kecilnya kerugian jika mengajak tiga pembuat onar ke mall bersamaan.

"Janji nggak bakal ngilang?" aku mengangguk tanda setuju ketika Raka bertanya.

"Janji nggak bakal lari-larian?" aku mengangguk sekali lagi.

"Dan jangan beli barang yang nggak lo butuhin," katanya lagi. Aku terdiam sesaat, lalu mengangguk tanda setuju.

"Oke," putus Raka. Dan aku bersorak gembira. Aku langsung mengambil ponsel dan menghubungi Dimas dan Alexi.

***

Siang itu kami makan dimsum sebelum masuk ke dalam bioskop. Tapi karena jadwal pemutaran film masih ada dua jam lagi, kami memilih berkeliling mall. Raka dengan sikap siaga penuh memperhatikan ku dan dua sepcies sejenis lainnya.

MellifluousWhere stories live. Discover now