Prolog

9 1 0
                                    

"Problems always come without permission, but sometimes it can be a valuable lesson."

Musim hujan bukanlah hal yang begitu indah, dan harus selalu mendapatkan pujian, menurut seorang Wanita cantik yang tengah berdiri di bawah halte Bus.

Sudah hampir dua puluh menit, ia menunggu hujan berhenti. Sekarang, ia tengah memakai dres berwarna hitam di atas lutut, dengan rambut hitam legam yang tergerai indah.

Wajah cantiknya terlihat murung, sama seperti awan-awan di atas langit sana. Sesekali ia menatap jam tangan miliknya, dan juga menatap highheels yang juga berwarna hitam, tapi sekarang terlihat agak basah.

Selain dirinya, ada beberapa orang-orang yang meneduh di bawah halte Bus yang sama dengan dirinya. Ia pun menghela napas sebal, untuk yang kesekian kalinya.

Brum ...

Ia tertegun, saat melihat seorang anak Laki-laki berseragam SMA sedang menaiki motor, dan berhenti tepat di hadapannya. Ternyata, laki-laki tersebut tengah menjemput kekasihnya, yang berdiri di samping Wanita itu.

Tiba-tiba, ia mengingat sesuatu hal, yang terjadi sudah sangat lama. Sesuatu yang terasa sangat indah, walau sedikit rumit.

"Cinta, aku kembali mengingatnya."

Wanita itu tersenyum, saat melihat kedua pasangan remaja di hadapannya saling bertukar kehangatan. Cowok di hadapannya memberikan mantel hujan kepada sang kekasih, dan membiarkan dirinya di basahi oleh air hujan.

"Walau sekarang aku tidak tahu, di mana cinta itu sekarang berada. Dan, apakah dia masih mengingatku?"

Wanita tersebut mengeluarkan kamera miliknya, yang sampai sekarang masih selalu ia bawa ke mana-mana. Kemudian, ia mulai memotret kehangatan di hadapannya, sambil menyunggingkan senyuman.

"Permisi, Kakak Fotografer, yah?" tanya seseorang di samping sang Wanita.

Wanita itu tetap mempertahankan senyuman cantiknya. Wajah berparas bule miliknya, terlihat begitu manis saat tersenyum, "Iya. Kamu juga suka foto?"

"Iya, Kak. Tapi, saya lebih suka foto close-up," jawabnya.

Wanita itu menyerit, "Kenapa?"

"Karena dengan foto close-up, kita bisa melihat sesuatu yang jarang di lihat, atau sulit di lihat, menjadi jelas," ucapnya.

Wanita tersebut terkekeh, "Saya punya beberapa foto close-up, mau lihat?"

Seseorang gadis di sampingnya, yang masih mengenakan seragam SMA mengangguk, "Mau banget!"

Wanita itu kemudian, membuka tasnya yang sedari tadi ia tenteng. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah album, yang selama delapan tahun ini ia simpan, dengan baik-baik.

Kemudian, ia mengajak siswi di sampingnya untuk duduk di kursi halte Bus. Dan membuka lembaran-lembaran foto, yang telah ia susun sedemikian rupa.

Wanita itu menunjuk salah satu foto Pria, yang tengah duduk di atas motor besar miliknya, "Namanya Faresta."

"Dia, bukannya artis itu, yah, Kak?" tebak sang Siswi.

Tanpa di sadari, hujan telah berhenti. Tetapi, jalanan yang ramai, seketika menjadi sepi.

Wanita itu menyerit, "Iya. Ternyata, sekarang dia masih jadi artis, yah ..."

"Iya, Kak. Dia yang main film A Secret love, crazy love. Dari masa muda, dia emang ganteng banget, yah! Kakak kenal sama dia?" tanya siswi itu dengan penasaran.

"A secret love, crazy love? Itu 'kan, novel karyanya—"

"Karyanya, Kak Faresta. Itu, orangnya," sela siswi tersebut sambil menunjuk ke arah seseorang, yang tengah berdiri di tengah-tengah jalan yang sepi.

Dia, Faresta Gunadhya. Pria tampan yang selama ini di rindukan oleh Wanita itu. Sontak, ia berdiri dan berjalan pelan menghampiri sosok Faresta.

"Hai," sapanya dengan senyuman menawan.

"K-kamu?" kaget Wanita itu.

"Iya, ini aku. Kamu ... kangen 'kan, sama aku?" tanyanya.

"Aku ... kamu ngapain di sini?" tanya Wanita itu mengalihkan pembicaraan.

"Nungguin seorang Wanita, kembali dari California," jawabnya.

Sosok di hadapan Faresta meneteskan air mata, ia tidak menyangka kalau akan di pertemukan kembali dengan Pria yang ia cintai.

"Iffah, terima kasih karena udah kembali lagi ke Indonesia—" Faresta sengaja menggantung kalimatnya, lalu ia berlutut di hadapan Iffah, seraya mengeluarkan sebuah kotak cincin dan menyodorkannya pada Iffah, "Semua ini gila. Sejak awal kamu berusaha untuk mendekati aku, aku udah terlanjur jatuh cinta sama kamu. Tapi, sayangnya aku sama sekali gak bisa jujur dengan perasaan besar ini."

Tangis Iffah pecah, ia tidak peduli lagi dengan keberadaan mereka, yang sekarang menjadi pusat perhatian ribuan orang.

"Aku sayang sama kamu, Iffah. Karena kamu, aku jadi ngerti apa itu artinya hidup. Kamu mau 'kan, nikah sama aku?" ucap Faresta dengan senyuman penuh harap.

Iffah menutup wajahnya malu, ia tidak bisa berkata-kata lagi. Semua ini, terlalu mendadak untuknya.

"Iffah ... kalau kamu terima, aku janji akan selalu bahagiain kamu. Dan, kalau kamu tolak, aku janji akan buat kamu kembali mencintai aku, seperti dulu," ikrar Faresta dengan penuh keyakinan.

Iffah mengangguk setuju, sejak dulu ia ingin sekali menjadi istri seorang Faresta. Semua pengorbanan yang pernah ia lakukan, menjadi tidak sia-sia, pada akhirnya.

"Dan, semua ini ... adalah cinta rahasia yang gila."

***

Hai, semuanya! Apa kabar? Jadi, ini bukan novel pertama aku, entah udah yang keberapa. Tapi, novel kali ini khusus, untuk seseorang.

Oh, ya. Jangan lupa vote, kalau bisa komen juga, hehe^^.

|Ig: @nizaangell|

A Secret Love; Crazy LoveWhere stories live. Discover now