55

11 2 0
                                    

Hari sudah mulai pagi namun Raina dan kedua sahabatnya masih setia tertidur dibawah selimut dengan nyenyak, ini adalah hari Sabtu dimana mereka diliburkan. Pada hari ini mereka mempunyai janji untuk jalan-jalan ke mall dan setelah dari mall mereka akan menuju pasar malam, Adelard dan ketiga sahabatnya sudah datang menunggu Raina dan kedua sahabat Raina. Adelard dan sahabatnya menunggu didalam ia sedang berbincang-bincang dengan Kalandra.

"Eh ada Adelard dan teman-temannya" ujar Lisya saat turun dari tangga.

"Selamat pagi mah," Adelard mencium punggung tangan Lisya di ikuti oleh ketiga sahabatnya.

"Pagi juga Adelard"

"Ayo kita sarapan bareng, mamah sudah siapin sarapan" ajak Lisya.

"Mamah yang buat apa Bi Siti?" Kalandra menatap mamah nya malas.

"Iya bi Siti yang buat tapi mamah ikut bantuin" Lisya hanya cengengesan.

"Wih El mangil nya udah mamah" ledek Jimmy.

"Iya dong kan Adelard calon mantu tante" ujar Lisya bangga.

"Jangan mau tan punya mantu kaya Adelard" kata Dikara.

"Emang kenapa?"

"Dia jarang mandi" Adelard yang mendengar itu sangat ingin menghilangkan sahabat satunya ini dari bumi.

"Masa Adelard ganteng kaya gini jarang mandi" Lisya merasa tak percaya atas ucapan Dikara.

"Itu bohong mah, Delard sering mandi bahkan Delard ga bisa kalo ga mandi sehari juga" Adelard membela dirinya.

"Iya tan, jangan percaya, yang ada juga Dika tuh yang jarang mandi" Dikara menoyor kepala Arfan tanpa dosa.

"Ini mana si Raina nya, lama banget" ucap Jimmy.

"Paling Raina sama yang lain belum bangun" jawab Kalandra antusias.

"Sana Ndra kamu bangunin adik-adik kamu!" perintah Lisya.

Kalandra hanya mengukuti perintah Lisya walaupun ia malas sekali membangun kan ketiga gadis tersebut, Kalandra menaiki tangga menuju kamar Raina dengan wajah ditekuk, "Raina, Naya, Nadira, cepet bangun!"

"Nanti bang ini masih pagi" ujar Raina dengan mata masih tertutup.

"Cepet bangunya, Adelard dan teman-teman nya udah nunggu dibawah" ketiga gadis tersebut segera bangun dan keluar kamar untuk melihat apakah benar ada Adelard dan teman-teman nya.

Ketiga gadis tersebut turun dengan rambut yang masih acak-acakan, mereka bertiga menggunakan piyama couple bergambar doraemon.

"Kalian ngapain pagi-pagi kesini?" tanya Raina.

"Kita kan mau jalan-jalan Rai" Adelard mengusap puncak rambut Raina.

"Katanya semalem jalan nya mau malem aja, ini masih pagi tau. Aku masih ngantuk El" kata Raina.

"Iya ih kita juga masih ngantuk" kata Naya yang duduk di sofa.

"Udah cepetan kalian mandi, kita jalan ke mall dulu terus nanti kalo udah malem baru kita kepasar malem," ucap Dikara.

"Apaan si lu Dik so ngatur-ngatur kita" Naya menoyor kepala Dikara yang ikut duduk disamping dirinya.

"Udah cepet sana kalian mandi, apa lagi lo tuh lampir udah kusut kaya gitu. Sana cepet mandi!"

"Rai kamu yakin mau ikut kan kamu masih sakit" kata Lisya mengusap kepala Raina.

"Rai udah ga apa-apa mah" Raina meyakinkan Lisya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forget youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang