Tidak Ada Yang Abadi

63 4 0
                                    

"Then she kissed him until the sky seemed to fade out and all her smiles and tears to vanish in an ecstasy of eternal seconds."
F. Scott Fitzgerald, The Ice Palace

Aku suka memandangi rambutmu yang basah, ketika handuk meluncur dari dadamu ke lantai parkit. Dan seketika waktu berhenti, di tepi kuncup rekah bibirmu yang mati.. Kau berkata, "Hangatkan aku nanti. Hangatkan daging yang membeku di lubang sunyi."

Baru 1 jam yang lalu ketika kau duduk di jendela balkon, ketika gemiricik minyak dari teflon tempat ku memasak dan kau duduk manis memandang dengan senyuman. Kau berceloteh soal

jejak kabut di kaca jendela, serta kunang-kunang di mata yang lindap. Kau bernyanyi dengan suara berat yang seksi bak Lauren Bacall. Kau nyalakan rokok, dan kau seduh kopi.

"Aku milikmu, abadi!" katamu berapi-api.

Ketika kau mandi, telah menjadi api - daging kata dan bumbu hujan, sebelum bahasa-bahasa cinta menghangatkan tubuh yang menggigil

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Ketika kau mandi, telah menjadi api - daging kata dan bumbu hujan, sebelum bahasa-bahasa cinta menghangatkan tubuh yang menggigil. Kau memanggil, "sayang, letakkan sampanye dan temani aku bernyanyi."

*Je t'aime… moi non plus*

Kemudian matamu padam, gemuruh berserakan dan jerit pekik berhamburan,"Badai, sayang. Badai!"

"Teruskan" katamu manja, "Aku tak peduli, aku mau bercinta seribu tahun lagi!"

Entah alam berang atau bagaimana, gempa pun bergoncang. Kita raih apa yang bisa kita raih. Mata memutih dan suara telah menjadi buih-buih. "Kita ini binatang jalang, dari kumpulan yang berdendang. Cinta adalah musik - mengapa kita tidak bergoyang?"

"Entahlah.. Coba kita bertanya pada rumput yang dangdutan. Coba kita tanyakan dengan dada yang lapang - dengan dada yang rindang." lalu waktu pun berselang..

Kau pun meminta, "Cintailah aku, meskipun hanya dengan cinta yang sederhana."

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.. sayang. Tapi aku bukan restoran padang."

"Tapi, yang fana adalah wanita lain bukan, aku abadi?!" dan kita pun berdendang lagi.. berkali-kali sampai menjelang pagi.

Tidak ada yang abadi.

(CAS; Crush: 2020)

1995Où les histoires vivent. Découvrez maintenant