Sadar akan perubahan tubuh Wonwoo, Mingyu berjalan cepat kearah sang teman dan langsung meraih tubuhnya yang limbung. Tubuh Wonwoo bergetar hebat bersamaan dengan wajahnya yang memucat. Mingyu hanya dapat menahan tubuhnya agar tidak membuat Wonwoo terjatuh. Bahkan ia merasa kesulitan harus menahan tubuh dan tangan Wonwoo yang terus meremas kepalanya. Mingyu yakin jika trauma Wonwoo kambuh, terlebih ia merutuki Soonyoung yang telah membuat Wonwoo seperti ini.

"Ya tuhan Wonwoo-ya sadarlah." ujarnya sibuk mempertahankan kesadaran Wonwoo. Ia tidak ingin Wonwoo jatuh tak sadarkan diri dan membuat banyak orang melihat kelemahannya. Bagaimanapun ia ingin mereka melihat Wonwoo sebagai orang yang kuat dan tidak lemah. Ia cukup bersyukur atas keberhasilan yang didapat Wonwoo, tapi mengapa sekarang harus kembali seperti ini ?

Dalam hati Mingyu tak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapahnya kepada seseorang yang telah membuat Wonwoo seperti ini. Ia tidak akan membiarkan orang itu hidup tenang dan akan ia beri pelajaran. Mingyu tidak mengerti dengan seseorang yang bernama Kwon Soonyoung itu. Tidakkah ia sadar atas kesalahannya dan merugikan satu orang untuk seumur hidupnya ? Bahkan Wonwoo berjuang mati-matian menahan segala resiko atas kesalahan yang tidak pernah diperbuatnya.

Harusnya yang mati kau, bukan Jihoon.

Mingyu merasa Wonwoo meremas erat kedua lengannya dan membuatnya tersadar, "O-ba-t..." ujarnya dengan susah payah.

Sadar akan permintaannya, Mingyu segera merogoh saku celana Wonwo dan Mingyulah yang menyarankan Wonwoo untuk membawa obatnya disaku celananya. Seperti yang selalu dilakukannya dulu, ketika dirinya mengalami trauma atas sesuatu tak ingin diingatnya lagi. Apa yang dilakukannya dulu sangatlah membantunya.

Setelah mendapat yang dicari, Mingyu segera memberikan sebutir obat yang selalu Wonwoo bawa untuk mengatasi traumanya. Mingyu meringis melihat Wonwoo yang menelan obat pahit itu tanpa minum. Masih ingat dibenaknya, jika obat yang baru saja di telan oleh Wonwoo rasanya sangat pahit. Mungkin karena ia tidak sadar menelannya, ia bahkan tidak merasakan apapun. Tapi mengapa sekarang ia malah ngeri sendiri menyaksikannya ? Bukankah sangatlah bodoh ?

"Aku akan meminta ijin untuk membawamu pulang." Ujar Mingyu ketika melihat kondisi Wonwoo tidak memungkinkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Mingyu lihat Wonwoo teramat sangat pucat dengan tubuh yang lemas.

Wonwoo menggeleng kuat. Ia tidak setuju dengan saran yang diajukan Mingyu. Bagaimana ia pulang dalam kondisi seperti ini ? Ia tidak ingin membuat Nyonya Kim yang tak lain ibu angkatnya khawatir akan dirinya. Sejauh ini ia sudah membuat dirinya tenang dan tak lagi memperlihatkan kesakitan. Belum lagi dengan Seungcheol yang akan terus menghujaninya berbagai pertanyaan. Ah memikirkannya saja sudah membuatnya meringis ngeri.

"___keras kepala." tambah Mingyu dengan kesal.

Setelah peristiwa dibelakang sekolah tadi, Wonwoo dapat melewatinya dengan baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah peristiwa dibelakang sekolah tadi, Wonwoo dapat melewatinya dengan baik. Ia mengikuti pelajaran seperti biasa setelah berhasil tenang dan tentunya butuh beberapa menit untuk dirinya dapat bersikap seperti biasa. Beruntung, ketika traumanya kambuh tidak ada yang mengetahui bagaimana dirinya yang begitu lemah. Wonwoo tidak bisa membayangkan bagaimana jika mereka tahu akan kelemahannya yang sekarang ?

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now