71. Keluarga

742 167 31
                                    

Mangaka isekai pt. 71

Warning! Long Chapter 📖

🌻 Enjoy Story
____________________________________

oO°Oo

"Aku benar-benar tidak setuju Onee-sama bekerja di pemburu."

Apakah dia marah?

Revan yang biasanya tersenyum menyambutku kini menatapku menusuk, bahkan tulang belakangku terasa merinding karenanya.

Saat aku turun dari kereta angkutan umum tadi, Revan sudah berdiri di depanku dan membawaku berjalan mendekati kudanya.

"R-Revan.. Kau.." belum sempat aku selesai bicara, Revan berpaling dan membawa kudanya pergi dari Istal.

Revan memberiku sinyal untuk naik ke kudanya, aku segera naik dengan lancar karena sudah terlatih menunggang kuda.

Setelah aku naik, Revan ternyata juga naik duduk di belakangku.

"A-apakah Otou-sama menyuruhmu menjemputku?" tanyaku menoleh ke arah Revan.

Namun Revan menarik tali kuda dan menjalankan kuda putih yang kami tumpangi, dia fokus menatap depan mengabaikanku.

Apa yang membuatnya marah?

Aku kembali berpikir tanpa menyadari jika posisi kami saat ini menjadi sangat dekat, pelana kuda tidak selebar jok pada sepeda montor. Aku duduk sangat-sangat dekat dengan adikku.

Aku bahkan bisa merasakan suhu panas tubuh Revan yang terasa memelukku, kedua tangannya melewati pinggangku dan menarik kendali kuda putih yang kami tunggangi.

Hal semacam ini!
Bukankah ini seperti adegan terkenal di shoujo manga saat karakter laki-laki berkuda romantis dengan karakter perempuan?

Wah? Scene romantis favorit terbaik akan datang kepadaku?

Hanya bercanda..
Revan adalah adikku, aku tidak mungkin melakukan date atau hal romantis lainnya.

Dan juga sikap Revan menjadi dingin kepadaku..
(╥_╥)

Apa yang membuatnya seperti dinding es?

Tanpa aku sadari kami sudah tiba di ibukota, ada area distrik tertentu yang melarang kereta maupun kuda melewati area itu untuk menghormati monumen patung Kaisar pendiri, kami harus turun dan berjalan kaki.

Revan turun dengan cepat terlebih dahulu dari kuda, lalu tangannya mengulur membantuku turun.

Aku menerimanya dan terkejut tanganku tiba-tiba ditarik oleh Revan.

"Uwaah—"

Aku memejamkan mata dan tanpa sadar memeluk leher Revan, Revan menangkap tubuhku dengan sempurna.

Gerakan ini!
Ini juga seperti dalam shoujo manga pada umumnya!

"Lebih ringan dari dugaanku, Onee-sama terlambat makan lagi ya?" tanya Revan dengan aura dingin yang sangat menusuk.

Aku buru-buru turun dari gendongan Revan. Tidak baik jika aku berlama-lama, kami akan menjadi pusat perhatian di atas keramaian ini.

"Benarkah? Tapi aku makan banyak loh." aku mencubit-cubit pipiku yang sepertinya tidak bertambah tembam. "Bukankah ini pertama kalinya Revan menggendongku?" tanyaku memiringkan kepala.

Revan menatapku, dia terlihat lebih diam dari pada biasanya.

Dia sepertinya benar-benar kehilangan emosinya dan menjadi seperti trio karakter 'Gue banget' ya?

"Mari kita pergi makan siang." ajak Revan sambil berbalik membelakangiku.

"Wah, itu terdengar baik! Bolehkah aku menentukan lokasinya?" tanyaku senang.

I Woke Up In My Manga Work Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora