63. Pertambangan Keluarga Vrysa

788 168 6
                                    

Mangaka isekai pt. 63

Warning! Long Chapter 📖

🌻 Enjoy Story
____________________________________

oO°Oo

Berat badanku naik 1,5 kg. Aku sedikit frustasi karena perutku menjadi buncit, aku kembali menyakinkan Ibuku jika menambah berat 5 kg akan membuatku gendut. Walaupun setelahnya aku terpaksa menggunakan sihir perintah kepada Ibuku untuk menurunkan menjadi 1,5 kg. Aku heran apa yang membuatnya keras kepala membuatku naik berat badan 5 kg?

Akhirnya aku diperbolehkan keluar dan membaca buku lagi, itu sangat menyenangkan kembali ke rutinitasku sebelum masuk Akademi.

Hari ini hari liburku dari Menara Sihir, Ibuku mengajakku pergi ke bisnis keluarga Duke Vrysa, yaitu pertambangan Gem sihir yang sedang dalam masalah. Aku tidak tahu masalah apa yang terjadi, tapi karena wajah ibuku pucat aku jadi ikut tidak tenang.

"Marie! Aku senang kau disini, ara? Chesia Konichiwa.. Bagaimana kabar keponakan manisku?"

Wanita berambut cokelat muda yang sama dengan Ibuku tersenyum menepuk puncak kepalaku. Mata Amethystnya adalah lambang rumah keluarga Vrysa.

Yah.. Aku dan Revan juga mewarisi warna mata itu, untung saja lambang keluarga kami adalah rambut perak.

"Saya baik Bibi Mathri, apakah Bibi sehat?" aku membungkuk memberi salam.

"Aku sehat terima kasih, ah Chesia-chan.. Sementara aku berbicara dengan Ibumu, tolong temani Edmund oke?"

Bibi Mathri menunjuk bayi yang sedang duduk mencoret-coret buku gambar dengan krayon yang menyebar dimana-mana.

Edmund Peter Vrysa, dia sepupuku yang baru berumur 2 tahun 3 bulan, aku ingat pertama kali mendapatkan skill [Sing Lullaby] karena menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya.

Ah, merawat bayi ya. Padahal aku penasaran dengan masalah tambangnya..

Ah ya sudah lah.

"Tentu saja Bibi." aku tersenyum mengangguk.

"Tolong jaga Edmund sebentar oke?" Ibuku mengelus puncak kepalaku.

"Dimengerti Okaa-sama."

"Kalau begitu kami akan berjalan-jalan di sekitar pertambangan, hubungi pelayan jika terjadi sesuatu oke."

Aku mengangguk lagi.

Setelah Ibuku dan Bibi Mathri pergi, aku duduk di samping anak bayi laki-laki yang sibuk mewarnai.

"Edmund.. Kau bertambah gemuk." aku menusuk pipi tembam adik sepupuku dengan jari telunjukku.

Edmund menoleh ke arahku dan tersenyum.

"Nee-tan! Ehehe.. Nee-tan!"

Edmund merangkak ke arahku dan melebarkan tangannya meminta digendong.

Ugh, Nee-tan dia bilang!?
Nee-tan?!

"Fuaa~ kau mengenali Nee-sanmu dengan baik ya.."

Aku membawanya ke pangkuanku dan memainkan pipinya dengan gemas.

"Nee-tan! Nee-tan!" Edmund turun dari pangkuanku dan merangkak menunjuk gambar 5 orang berpose berpakaian pink, kuning, merah, hijau dan biru.

Itu adalah gambar power rangers yang aku gambarkan tahun lalu, aku terkejut dia masih menyimpannya.

"Gambaa hagii!"

Edmund menunjuk kertas gambar kosong dengan berbinar senang. Uwah, mata ungunya membesar~ dia terlihat imut sekali ehehehe..

I Woke Up In My Manga Work Where stories live. Discover now