08. Teman yang Sehati

1K 244 17
                                    

Mangaka isekai pt. 8

🌻 Enjoy Story
___________________________

oO°Oo


Aku disini..

Minum teh di kebun Istana bagian Timur, dimana suasananya lebih tenang dan nyaman, namun udara menyesakkan karena aku gugup minum teh bersama seorang Ratu.

Bayangkan kau tiba-tiba minum teh di meja yang sama dengan Ratu London, apa yang akan rakyat biasa seperti kita lakukan?

Yang Mulia Ratu menyesap tehnya dengan anggun dan sekali-kali menanyaiku banyak hal.

Aku mencoba tersenyum dan berbicara sesopan mungkin, sepertinya Jasmine juga kurang nyaman dengan kehadiran Ratu disini. Sudah sangat terlihat beberapa kali Jasmine melirik gelisah kearahku seperti memendam sesuatu.

"Fufufu.. Aku tak menyangka Jasmine menemukan teman yang cocok dengannya saat perjamuan pesta teh Putra Mahkota, apa yang membuat kalian bertemu dan menjalin hubungan?"

Heii—
Bicaramu terdengar seperti aku menjalin cinta terlarang dengan Jasmine, tapi baiklah aku akan menganggap 'hubungan' yang kau maksud adalah pertemanan.

Karena sepertinya Jasmine terlihat gelisah dan tidak fokus, akulah yang menjawab sebagian besar pertanyaan dari Yang Mulia Baginda Ratu ini.

Aku mulai bercerita bagaimana aku tersandung dan didukung oleh Putra Mahkota dan saat aku merasa ingin menangis Jasmine mendekatiku dan membawaku berjalan-jalan. Haha, sangat aneh bercerita tentang masa dimana ingatan kehidupanku sebelumnya menghampiriku.

"Oh.. Maafkan aku bercerita tentang kenangan pahitmu! Apakah kakimu sekarang baik-baik saja Lady Chanire?" tanya Ratu terdengar ikut prihatin.

"Jangan khawatir Yang Mulia, terima kasih atas perhatian anda. Satu bulan telah berlalu, kaki saya tentunya sudah kembali pulih." jawabku tersenyum.

"Ah! Aku melihat Maria dalam senyumanmu, oh.. Aku jadi ingin mengundangnya untuk minum teh disini. Apakah kau tahu Aku dan Ibumu berteman baik?"

Maria adalah nama ibuku, tepatnya Marienne Bien Vysta Chanire, nama ibuku yang anggun dan sangat cantik. Aku tentu saja sebelumnya tidak tahu nama itu, oh sepertinya aku terlalu fokus pada karakter Hina-chan yang memiliki kecantikan Yamato Nadeshiko.

"Wah? Benarkah? Saya terkejut." ucapku formalitas.

"Dulu aku sebelum menjadi Ratu adalah keluarga bangsawan dari posisi Duke, kami berteman sejak kecil juga. Ibumu sangat ahli dalam mengendalikan kinetik, aku sangat mengaguminya.." sang Ratu bercerita tentang masa lalunya, dan anehnya aku sangat tertarik sampai-sampai mataku berbinar dan mengangguk antusias mendengar ceritanya.

Di posisi ini, Jasmine merasa terasingkan.

"Satu batu.. Dua batu.. Tiga batu.." Jasmine bergumam pelan.

"Oh Yang Mulia Tuan Putri, apa yang sedang anda lakukan?" tanyaku merasa aneh.

"Menghitung lantai.."

"....."

"....."

Gabut kali ya hitungin lantai?

I Woke Up In My Manga Work Where stories live. Discover now