Chapter 10: Nyindir Kok Sayang?

296 30 19
                                    

"Sedang apa kau di sini pagi-pagi buta, Sakura Haruno Calon Nyonya Uchiha?!" histeris Tenten.

Bagaimana tidak histeris jika sahabat tersayangmu datang ke rumahmu di minggu pagi terlebih pada pukul 4 pagi? Itu yang dirasakan Tenten, terkejut. Namun, bila dilihat lagi, wajah Sakura terlihat seperti habis menangis dengan eyeliner yang sudah luntur dan mengenai pipinya.

"Tenten!" rengek Sakura.

Tenten hanya bisa menyabarkan Sakura yang terus saja merengek layaknya anak kecil. Wajar saja, dirinya saja tidak tahu apa yang terjadi kepada Sakura.

"Ada apa sebenarnya, Sakura?"

"Sasuke, dia ... Aish! Bagaimana aku memulainya? Dia benar-benar keterlaluan!"

"Sasuke? Masalah Sasuke? Tumben sekali kau tidak mencari Ino?" curiga Tenten.

"Ya, karena dia mungkin saja sedang sibuk dengan Sai. Bagaimana aku bisa mengganggu kebahagiaannya?"

"Sudah aku duga! Mentang-mentang, aku belum memiliki pasangan! Haish!" batin Tenten.

"Lalu? Apa yang kau pikirkan? Kau juga mengganggu kebahagiaanku saat tidur."

"Aih, tega sekali kau pada sahabatmu!"

Tenten hanya menghela napas dan menahan kantuknya yang melanda. Pasti Sakura akan bercerita sampai pagi nanti yang Tenten ketahui adalah tentang Sasuke yang begitu tega membiarkan Sakura menunggu hingga berjam-jam.

Terlebih Sakura melihat Sasuke sedang bercanda tawa dengan Rin Nohara. Apa-apaan itu?

"Aku tidak habis pikir, Tenten," Sakura menggebrak meja makan.

Tenten yang tadinya hampir tertidur langsung kembali terbangun dan menatap wajah Sakura dengan jengkel.

Tenten kemudian mengambil makanan dari kulkasnya dan segera memanaskannya untuk memakannya. Namun, Sakura baru teringat sesuatu.

"Astaga! Aku lupa menceritakan kalau Rin Nohara itu, dia sudah merebut Sasuke dariku dan tadi dia membalas makian-ku kemudian dia menyuruh bodyguard mengejarku. Dan Sasuke diam saja! Aku harus bagaimana?"

Tenten kemudian memasukkan sepotong daging ke dalam mulut Sakura agar Sakura berhenti panik. Tenten ingin tahu seberapa lembek bodyguard itu.

"Enak juga. Kau beli di mana?"

"Aku beli di restoran samping kantor. Itu milik Kakak Ayame."

"Tunggu! Bagaimana dengan masalahku?" tanya Sakura.

"Kau lupa? Aku ini juara basket!"

"Apa hubungannya, Baka?"

Tenten menyengir dan berkata, "Setidaknya, aku bisa memukul orang, kan?"

Sakura menghela napas berat. Tenten tidak tahu saja seberapa besar dan kekar badan bodyguard nya Rin Nohara.

Karena matahari sudah mulai terbit, Sakura memilih untuk pulang ke rumahnya. Namun, saat baru berjalan munuju lift, tepat di belokan kolidor, Sakura dikejutkan oleh penampakan Sasuke yang tampaknya sedang berjalan ke arahnya. Sasuke yang awalnya tidak melihat Sakura lantas menoleh saat warna rambut nyentrik Sakura tertangkap penglihatannya.

Sakura langsung saja berlari saat Sasuke memanggilnya. Ya, dirinya tidak mau bertemu dengan Sasuke saat ini. Ia tidak mau menangis di pagi yang cerah ini.

The Reason Of Love (2) [Fanfic]Where stories live. Discover now