25

1.1K 204 28
                                    

Chapter 25

Masih ingatkah kalian dengan dokter tampan yang bekerja di rumah sakit jiwa yang mana tempat Sooyoung dirawat dulu? Kalau masih ingat, maka Jungkook tidak perlu lagi mengenalkannya pada kita semua. Dia hanya ingin mengingatkan nama dari dokter berlesung pipi yang sekarang sedang duduk dihadapannya ini kalau-kalau kalian lupa, Kim Namjoon. "Jadi kau masih bekerja disana? Bukankah kau bisa pindah dan masuk ke rumah sakit manapun yang lebih terkenal setelah Sooyoung keluar dari sana? Lalu kenapa kau masih bertahan di rumah sakit jiwa terpencil begitu?"

Namjoon mengangkat sebelah alisnya, "Karena aku adalah seorang dokter."

Jungkook tersenyum remeh sebelum kembali membuka suaranya dan menatap takjub Namjoon, "Aku juga polisi! Dia juga pengacara. Profesi kita semua hanyalah omong kosong!"

"Aku sudah disumpah untuk mengobati orang yang sakit. Dan kau sudah disumpah untuk membantu masyarakat yang lem..."

"Dia juga sudah disumpah untuk menuntut keadilan! Padahal dia yang paling berprilaku tidak adil. Benar-benar omong kosong!"

Namjoon mengamati wajah Jungkook yang baru saja memotong ucapannya, "Kau sakit, Joen Jungkook!"

Jungkook kembali menyinggungkan sebelah senyumannya, "Aku tidak peduli, Kim Namjoon! Yang aku pedulikan sekarang adalah Kim Taehyung. Dan bukankah kau tahu kalau aku paling tidak suka dipanggil dengan nama panjang itu? Memuakan! Kau bilang Sooyoung disiksa oleh lelaki itu. Kau bilang perempuan itu akan menghubungimu. Tapi mana buktinya? Hingga saat inipun Sooyoung tidak menghubungimu. Dengan kata lain, perempuan itu merasa bahagia tinggal bersama dengan lelaki itu."

Namjoon yang sedari tadi terlihat seperti tipe lelaki sabar, mulai menyatukan kedua alisnya dan memicingkan kedua matanya untuk menatap Jungkook tajam, "Bukan hanya kau yang sedang menunggunya, tapi aku juga!" Namjoon menghela nafasnya sebelum melanjutkan, "Apa mungkin sesuatu terjadi padanya?"

Jungkook lagi-lagi tersenyum remeh, "Tidak perlu mengkhawatirkannya! Dia baik-baik saja. Dia bahkan terlihat normal seperti gadis cantik lainnya yang memakai pakaian mewah serta perhiasan mahal. Sooyoung sama sekali tidak terlihat seperti mantan pasien dari rumah sakit jiwa. Aku rasa kau salah mendiagnosanya selama ini."

"Luka yang paling dalam itu justru luka yang tidak mudah dilihat, terlalu tersembunyi hingga sulit disembuhkan. Orang yang punya penyakit mental seperti itu terkadang tidak sadar kalau ia bahkan memilikinya. Sepertimu!"

Jungkook melengoskan kepalanya, tidak mau berhadapan dengan tatapan mata Namjoon yang ia sadari tengah mengamati wajahnya, mengamati sakit hatinya yang terlalu dalam dan ia sembunyikan dari siapapun selama ini. "Apa kau menyukainya? Kau betulan menyukai perempuan itu makanya mengkhawatirkannya kan nya yah?"

Sekarang giliran Namjoon yang menampilkan senyuman manisnya, "Harus aku katakan berapa kali kalau aku mengkhwatirkannya karena dia adalah salah satu pasienku?"

"Tapi nyatanya kau tidak begitu peduli dengan mantan pasienmu yang meninggal karena kecerobohanmu dulu." Jungkook kembali berani menatap Namjoon kemudian ia mulai menyinggungkan senyuman liciknya lagi sebelum berkata, "Meski ayahmu telah menutup-nutupi kasus yang sebenarnya, tapi aku masih memiliki bukti rekam medis aslinya, Kim Namjoon. Waktu itu dia mati bukan karena bunuh diri. Pasienmu itu mati karena kau salah memberi dosis saat kau menyuntikan obat penenang dimalam sebelum kematiannya. Dengan kata lain, kau lah yang membunuh perempuan tidak berdosa itu. Fakta lainnya yang lebih mencengangkan lagi adalah saat itu kau melakukannya karena kau sedang berada dibawah pengaruh alokohol. Kau mabuk pada saat jam kerja. Kau bisa kehilangan profesimu saat ini dan kau bisa masuk kedalam penjara hingga membusuk. Karir cemerlang ayahmu juga akan ikut hancur dengan seketika hanya karena memiliki anak sepertimu. Semua orang bisa membicarakanmu hingga rasanya kau ingin mati dan bunuh diri saja. Jadi berhentilah berpura-pura menjadi malaikat penolong dari balik snelli putihmu itu. Kau bahkan tidak pantas menolong orang setelah kau menjadi pembunuh!"

Finding a Good PersonWhere stories live. Discover now