delapan

388 72 49
                                    

Tidak peduli teriknya sinar matahari pada siang hari yang terasa menyengat di kulit, dua sejoli tampak kesengsem asyik menonton pertandingan basket yang tengah berlangsung di lapangan sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak peduli teriknya sinar matahari pada siang hari yang terasa menyengat di kulit, dua sejoli tampak kesengsem asyik menonton pertandingan basket yang tengah berlangsung di lapangan sekolah.

Winter dan Ryujin. Mereka berdua memang kurang mengerti tentang dunia basket dan bermain basket saja tidak bisa, tapi mereka tidak peduli akan hal itu sebab mereka tidak fokus pada pertandingan tapi hanya fokus pada para pemainnya.

"Gila, yang namanya Jeongin itu ganteng banget ya, kalo gue belum sama Beomgyu pasti udah gue deketin tuh anak." Celetuk Ryujin, senyumnya terus terpancar dan tatapannya tertuju pada lelaki bernama Jeongin.

"Jadi ceritanya lo nyesel nih udah sama Beomgyu?" Tanya Winter.

"Nyesel dikit, soalnya gue lebih dulu kenal sama Beomgyu daripada Jeongin." Jawab Ryujin lalu terkekeh.

Winter merotasikan bola matanya. "Aneh."

Ryujin menoleh pada Winter yang berdiri di sisinya, "Tapi gue merasa beruntung karena udah sama Beomgyu, dia sayang banget sama gue, yah meskipun kadang ngeselin. Nggak gampang buat ngertiin gue tapi dia orangnya nggak mudah nyerah." Ujarnya.

"Eumumumu, gemes deh sama kalian." Goda Winter mencolek lengan Ryujin.

Mereka berdua tertawa lalu kembali fokus menonton.

"Lo masih sama Heesung kan?" Tanya Ryujin saat melihat sosok Heesung, ia menoleh pada Winter sekilas lalu kembali memperhatikan Jeongin.

Winter mengangguk, "Masih kok, cuman akhir-akhir ini gue sama dia udah jarang ketemu. Sama-sama sibuk soalnya." Jawab Winter.

"Soojin beruntung ya bisa jadi pacar si kapten basket. Heesung ganteng, populer, udah itu jago nyanyi lagi. Duh, jadi iri gue sama Soojin."

"Heesung juga beruntung punya Soojin, intinya mereka itu sama-sama beruntung."

"Lo tau nggak sih? Soojin itu kan nggak kalah populer dari Heesung, dia terkenal karena cantik sampe cowok-cowok dari kelas satu sampe tiga banyak yang suka sama dia."

Ryujin menyenggol lengan Winter, "Win, lo denger itu?" Tanyanya.

Winter menoleh pada Ryujin seraya menaikkan salah satu alisnya. "Denger apa?"

"Itu cewek-cewek depan kita lagi ngomongin Heesung sama Soojin." Jawab Ryujin dengan suara pelan seraya menunjuk tiga orang siswi yang berada di depan mereka menggunakan dagunya.

"Jangan nguping pembicaraan orang ah, nggak baik." Sahut Winter lalu kembali fokus menonton, enggan menggubris jiwa penasaran Ryujin.

Ryujin berdecak kesal lalu kembali mencolek lengan Winter hingga sang empunya lengan merasa risih, "Ih masa lo nggak denger sih, itu mereka ngomong loh bukan lagi bisik-bisik dan posisi mereka nggak jauh amat dari kita. Masa iya sih lo nggak denger?" Kesal Ryujin tapi Winter tatap saja fokus menonton.

One Step Closer : Winter Sungchan ✓Where stories live. Discover now