lima

880 162 31
                                    

Setelah sampai dimana kelas mereka berada, Sungchan lalu menunggu Winter sembari duduk di kursi meja guru sementara Winter sibuk mencari buku paketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sampai dimana kelas mereka berada, Sungchan lalu menunggu Winter sembari duduk di kursi meja guru sementara Winter sibuk mencari buku paketnya.

Akibat lampu kelas yang rusak, mengharuskan Winter menyalakan senter pada ponselnya guna membantunya menerangi dan mempermudahkannya untuk menemukan buku paket itu yang mendadak tidak ada di loker meja Winter.

Sungchan menguap ngantuk, karena Winter lama sekali mencari buku paket itu. "Lama amat si Win? Ngantuk nih gue."

"Bacot! Sabar ngapa, ini gue lupa naro bukunya dimana ya? Seinget gue ada di loker meja gue tapi kenapa nggak ada?"

Sungchan lagi-lagi menguap ngantuk, bahkan matanya kini terasa sangat berat. "Coba lo cari di loker meja yang laen." Ujar Sungchan lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan mulai memejamkan matanya.

"Sungchan."

Sungchan membuka matanya dan mendapati sosok Winter berdiri di hadapannya, ia terlihat sudah menemukan buku paket miliknya yang ia cari.

"Udah? Nggak ada yang dicari lagi?" Tanya Sungchan sedangkan Winter hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan itu.

"Yaudah kuy balik, Win. Ini udah malem banget. Gue takut kalo lo di marahin sama Bunda lo karena belum pulang pulang."

Mereka kembali berjalan beriringan, namun kali ini entah kenapa Winter menjadi lebih berani dibandingkan tadi saat mereka berjalan masuk menunju kelas.

Winter tidak menempelkan tubuhnya pada Sungchan ataupun menarik-narik pakaian Sungchan karena merasa takut, bahkan winter tidak lagi butuh pencahayaan dari ponselnya untuk menerangi jalan.

Padahal cerita Sungchan mengenai hal seram itu benar adanya dan bukan sekedar karangan semata-mata untuk menakuti Winter saja, namun sepertinya Winter memang tidak mau percaya pada Sungchan.

"Winter." Panggil Sungchan lalu menghentikan langkahnya.

"Hmm?" Winter menoleh sebentar pada Sungchan lalu kembali melangkahkan kakinya.

Winter tampak berbeda, wajahnya terlihat lebih datar dari sebelumnya mungkin karena ia juga sudah sangat ngantuk.

Kali ini Sungchan membiarkan Winter berjalan mendahuluinya, Sungchan ingin melihat seberapa beraninya Winter berjalan duluan dengan keadaan mengantuk seperti itu.

"Lo beneran udah berani nih?" Tanya Sungchan yang melangkahkan kakinya dibelakang Winter, menjaga jarak dua langkah dari langkah Winter.

"Cerita gue belum selesai, gue lanjutin ya?"

"Yaudah, lanjutin aja ceritanya." Sungchan terkekeh. Besar juga nyali Winter saat mengantuk, pikir Sungchan.

Sepertinya bercerita didepan kelas mereka akan kurang seram, Sungchan akan melanjutkan cerita seramnya saat sampai di koridor ruang guru yang lama.

One Step Closer : Winter Sungchan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang