08. 첫 만남 [First meeting]

1.7K 338 84
                                    

Pertemuan mereka terlalu mendadak. Seperti sebuah takdir yang memang sudah direncanakan sejak awal. Namun, Sohyun tidak mengerti mengapa ia harus berakhir di sini. Bersama orang asing yang beberapa waktu lalu mengatakan bahwa ia melihat Kim Taehyung masih hidup. Dia sendiri menjadi saksi tepat saat kejadian lima tahun lalu.

Dua puluh panggilan dan tiga puluh pesan dari Jungkook, Sohyun abaikan. Pikiran serta hatinya lebih terfokus pada pria yang tengah menikmati secangkir cappuccino dengan santai.

"Mau mulai dari mana dulu?" tanya pria tersebut setelah meletakkan cangkir ke atas meja.

Sohyun bingung harus mulai dari mana. Pasalnya ia penasaran akan semua hal yang berkaitan dengan Kim Taehyung.

"Namamu terlebih dahulu," jawab Sohyun pada akhirnya. Biar bagaimanapun dia tetap membutuhkan nama sang lawan bicara.

Pria itu melipat lengan di depan dada dan tersenyum, memperlihatkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi. "Kim Mingyu."

Ada yang aneh ketika Sohyun mendengar nama itu. Kalau tidak salah Sohyun mendengarnya dari Hyera, sebab pernah sekali Hyera bilang dia bertemu orang asing. Tapi orang itu sangat baik kepadanya dan Hyera berniat bertemu dengan pria tersebut. Kim Mingyu. Nama itu kembali Sohyun gumamkan dalam hati. Menerka-nerka apa benar nama tersebut yang dikatakan Hyera tempo hari.

"Aku akan langsung memulainya. Jadi dengarkan baik-baik," ucap Mingyu. Ia menegakkan punggung, tatapannya terlihat begitu mengintimidasi. "Suamimu terlibat dalam kematian Kim Taehyung. Ah tidak, Taehyung tidak pernah mati. Dia ada di sekitar kalian."

Sohyun menelan savilanya susah. "Kau berbohong."

"Tidak, aku tidak pernah berbohong." Mingyu mengeluarkan ponsel dari saku celananya. "Mau kuperlihatkan sesuatu?"

Setelah ponsel diaktifkan. Mingyu membuka menu galeri, ia melihat beberapa video yang sengaja ia rekam di saat Taehyung bersama Jian dan Jani. Istri serta putrinya.

"Lihatlah, apa itu Taehyung atau bukan."

Sekali lagi Sohyun tak bisa mencerna semua yang terjadi. Tangannya gemetar ketika menonton video tersebut. Itu benar-benar Kim Taehyung. Walaupun Sohyun ingin menampiknya. Dia tetap Kim Taehyung—pria yang diberitakan publik telah tiada lima tahun lalu.

"Jeon Jungkook adalah penyebabnya. Kau tidak tahu?" Sohyun tetap fokus pada layar meski rungunya siap mendengarkan apa pun yang Mingyu jelaskan. "Lima tahun yang lalu Jeon Jungkook mencoba bunuh diri. Aku tidak tahu apa alasannya, tapi tindakan itu benar-benar menyakitiku—merugikan banyak pihak. Karena kebodohannya aku kehilangan Jukwon hyung."

Ada jeda sejenak ketika Mingyu hendak melanjutkan. Kenangan pahit itu membekas dalam ingatannya. Mingyu benar-benar terluka pada saat itu. Saat di mana ia kehilangan sang kakak yang mengidap autisme.

"Jukwon hyung memang seorang pria dewasa. Namun, dia memiliki pikiran dan perilaku seperti anak-anak. Anehnya Jukwon hyung lebih memiliki hati nurani ketimbang suamimu yang sekarang." Mingyu menghela napas sejenak. "Sebelum Taehyung jatuh ke dalam sungai Han. Dia dan Jungkook sempat beradu mulut, kemudian insiden saling mendorong pun terjadi. Saat itu aku merasakan waktu berjalan sangat cepat dan tiba-tiba Taehyung terjatuh saat ia mencoba menyelamatkan Jungkook yang sudah berdiri di pagar pembatas. Kau tahu apa yang suamimu lakukan ketika Taehyung jatuh?"

Sohyun menggeleng. Ia ingin menutup telinga dan berpura-pura tidak mendengarnya. Sohyun takut ia membenci orang yang tidak bersalah. Orang yang berhasil meluluhkan perasaannya. Serta orang yang membuat dirinya percaya bahwa takkan ada luka yang sama untuk kedua kalinya. Sohyun takut membenci Jungkook, entah dalam hal apa pun itu. Sohyun benar-benar takut.

Between Two Heart (2) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang