Satu

6K 165 2
                                    

Allie’s POV.

Aku menghela nafas ketika aku menampakkan kaki di rumah baru kami. Ini adalah rumah ke-empat dalam lima tahun terakhir dan sejujurnya, aku muak dengan ini. Pindah dari rumah ke rumah, Sekolah ke Sekolah bukanlah hal yang menyenangkan. Jelas,  aku tidak bersemangat memulai setengah tahun terakhirku di SMA.

“Allie, tolong bantu angkat box itu ke dalam.” Aku mendengar suara ibuku dari luar.

Aku menjatuhkan tas yang aku bawa dan berjalan keluar. Aku mengangkat sebuah box besar dan membawanya ke dalam. Kami terus mengulangi hal ini sampai semua box berada di dalam. Tidak terlalu banyak, mengingat box itu hanya milikku dan ibuku. Sebuah truk pindahan seharusnya datang dengan furnitur kami hari ini. Dan itu dia permasalahannya.

“Bisakah kau tutup bagasi mobil?” Kata ibuku dan aku mengangguk. Aku kemudian kembali berjalan keluar.

Aku berjalan ke ujung mobil, melihat pemandangan tetangga sekitar. Aku melihat sepasang anak bermain bola kaki di jalanan dan sebuah keluarga yang berjalan bersama anjing mereka. Aku melihat ke seberang jalan untuk melihat sebuah rumah kecil. Rumah itu memiliki bunga-bunga cantik melapisi teras rumah dan air mancur di pekarangannya. Rumah kecil yang lucu.

Aku melihat keatas, ke sebuah jendela kamar di lantai atas rumah itu. Aku melihat anak laki-laki. Ia berdiri di dekat jendela kemudian setelah beberapa detik ia menghilang. Ada sebersit kilatan cahaya dari tempat ia berdiri sebelumnya kemudian gelap. Kamar itu sepertinya agak melenceng dari kesan rumah ceria yang aku pikirkan. Tetapi aku tidak peduli. Aku kemudian menutup bagasi mobil dan kembali masuk ke dalam rumah.

“Mungkin sebaiknya kita mulai membongkar barang-barang, bagaimana?” Tanya ibuku.

“Tapi aku lapar.” Aku mengerang.

“Sedikit saja, setelah itu aku akan mencari tempat untuk memesan pizza, oke?” Kata ibuku dan aku bergumam setuju.

Enam jam kemudian kami telah membongkar sekitar setengah dari keseluruhan box, menaruh barang-barang kami pada tempatnya dan memakan satu kotak pizza.

“Menurutku kau sebaiknya tidur sekarang, besok kau akan mulai sekolah.” Ujar ibuku.

“Haruskah aku?” Aku bergidik memikirkan untuk bangun pagi. Sudah jelas aku bukan tipe orang yang suka bangun pagi.

“Tentu saja sayang, itu akan membantumu dengan perubahan.” Ia tersenyum padaku.

Aku berjalan menuju kamar baruku yang terlihat seperti bencana dengan box-box yang masih berserakan. Aku belum mengeluarkan seprai tempat tidurku dari box, jadi tempat tidurku hanya memiliki satu bantal putih dan selimut biru yang aku bawa dari dalam mobil. Aku menghela nafas melihat kamarku yang menyedihkan. Aku harus mulai merapihkan semuanya besok.

Aku sangat benci pindahan.

----

First chapter finally posted? Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa Vote dan Comments ya :)

DIFFERENT  // m.c [Indonesia Translation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang