-11-

733 94 21
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Ayam geprek!"

"Bebek goreng!!"

"Gue mau makan ayam geprek!!"

"Gue maunya bebek goreng!!"

Nanda menukik kan alisnya tajam. Nafasnya memburu karena jengkel Axel tidak mau mengalah.

Jadi sebenarnya, mereka itu sedang date seperti kata Axel tadi pagi. Walau awalnya Nanda sempat menolak, ingin pulang ke habitat katanya. Tapi Axel kan memang dasarnya nyebelin sampe sundul langit, belum lagi keras kepala sampe Nanda punya nafsu buat mukul kepala Axel pake palu punya ayah.

Jadi Axel iming-iming Nanda pake jajanin apa yang Nanda mau. Semua bakal Axel turutin. Gitu perjanjian awalnya. Tapi lihat sekarang, Nanda itu lagi pengen makan ayam geprek pertigaan jalan depan sekolah. Tapi Axel malah bilang mau makan bebek goreng. Nanda kan gak suka.

Nanda denguskan nafasnya keras. "Ya udah gak usah makan aja! Aku mau pulang!" Lalu berjalan meninggalkan Axel.

Axel yang ditinggal Rena langsung kelabakan. Kan kencan mereka baru mau dimulai kok udah mau pulang. Wahh, gak bisa dibiarin nih.

"Rena~~ jangan ngambek dong..."

"Hush...hush...pergi jauh-jauh. Jangan ngikutin gue lu!!"

Axel tetap saja mengikuti Nanda. Sesekali mencegat Nanda tapi selalu dapat tatapan super menggemaskan dan geplakan di kepala. Gimana Axel mau peka atau pintar, Nanda saja suka sekali menggeplak kepalanya. Kasihan Axel.

"Ayolah...kan kita baru mulai, masa udah pulang... Rena~" Axel mencekal lengan Nanda karna sedari tadi tidak mau berhenti berjalan. Motornya saja sampai tertinggal jauh.

"Bodo amat. Kan dari tadi juga udah bilang kalau gak mau! Kenapa maksa?! Terus waktu udah mau, katanya apa yang aku pengen bakal diturutin! Tapi aku minta ayam geprek aja Axel gk kasih!! Sebel tau. Pokoknya mau pulang!!" Nanda sudah mimbik-mimbik mau menangis.

Axel gigit bibirnya buat tahan gemas. Rasanya mau kantongin Nanda. Axel usak rambut Nanda gemas. Lalu terkekeh geli.

"Ya udah ayo, kita ke ayam geprek pertigaan ya? Tapi jangan pulang. Aku udah ijin ayah sama bunda tadi pagi mau ajak kamu jalan-jalan." Axel tersenyum. Kali ini beda dari yang biasa dia tampilkan. Nanda jadi blushing sendiri kan.

Nanda tetap diam tidak menjawab Axel.

"Ayo, janji abis makan gak bikin Rena jengkel lagi. Nanti kalo Axel nakal Rena boleh hukum Axel, ya?" Bujuk Axel dengan suara lembut. Duh kerasukan apa kamu Xel?

"Y-ya udah ayok! Cepet laper tau!" Ya Nanda tuh bisa apa sih kalo Axel yang biasanya tengil jadi soft begini? Kan Nanda jadi lemah.

Axel tersenyum lebar, lalu tangan yang tadinya cekal lengan Nanda kini berubah jadi genggam erat tangan Nanda.

Ajak Nanda untuk berbalik menuju motor yang tadi ditinggal saat kejar Nanda yang ngambek. Pakaikan helm pada anak manis itu. Dan nyalakan motor untuk tuju tempat yang diminta Nanda tadi. Tapi...

"Ren... Bebek goreng enak loh. Awww!"

Nanda menggigit bahu Axel jengkel.

"Turun disini!!"

"Iya-iya ayam geprek!"

Dan mereka melaju ke tempat yang diinginkan Nanda.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Sudah berhari-hari ini Nanda menjalani harinya seperti biasa. Tidak ada beling, tidak ada paku, tidak ada meja di coret-coret, dan tidak ada sampah di loker dan tidak ada bangkai. Semua berjalan normal. Ya, walaupun Axel masih tetap ganggu Nanda dan semakin hari malah terlihat semakin lengket. Tapi tidak apalah anggap saja Axel itu hembusan angin.

"Pagi yang indah pagi yang cerah~~"

Dendang Nanda di depan pintu kelas.

"Minggir mbul ngalangin jalan tau gak?" Nando dengan sadis mendorong Nanda masuk kelas.

Yang di dorong lalu mengerucutkan bibirnya. " Chim gak sayang Nanda."

"Bukannya gak sayang. Tapi pamali gadis berdiri depan pintu." Sahut Lisa.

Nanda memincingkan matanya kearah Lisa. "Aku cowok tulen loh Lis, kalo gak percaya sini aku buktiin."

Lisa mengamati Nanda dari atas dan bawah. Lalu terkekeh lucu membuat Nanda makin sebal karna merasa di remehkan. Sambil terkikik Lisa mendekati Nanda. Menangkup pipi gembul Nanda dengan kedua tangannya.

"Sini coba liat. Hmmm...Muka cancie sampe bikin cewek insinyur, Badan langsing," memutar tubuh Nanda, Lisa lalu memukul bokong Nanda gemas. "Bokong bohay, gue aja kalah... Fiks ngalah-ngalahin gadis lu mah Nda."

Nanda menukik kan alisnya garang, pengen nampol Lisa, tapi kata bunda gak boleh kasar sama anak gadis. Nanda jadi bimbang deh.

"Lisa!!! Kamu ini body shaming banget tau!"

"Kok jadi body shaming sih? Aku tuh muji kamu loh, kamu itu cangtip banget dengan body dan visual kamu. Pantes banyak yang iri." Kekeh Lisa di akhir kalimat.

"Lagian ya sayeng... Terima ajalah kalo ada yg bilang kamu cangtip, memang kenyataannya begitu mau diapain lagi." Tambah Jennie.

"Tapi aku cowok! Masa cantik. Harusnya tuh ganteng,keren,macho, gitu." Gerutu Nanda. Sebel dia di bilang cantik terus. Pen nampol tapi harus ingat pesan bunda.

Lisa dan Jenny tertawa keras. Lucu sekali Nanda ini perkataan dan perilaku beda jauh. Tadi katanya cowok harus macho, lah dia sendiri saja mengatakan hal itu dengan bibir maju 3 cm bagaimana Lisa dan Jenny tidak tertawa.

Merasa di tertawakan teman perempuannya. Nanda jadi pindah haluan ke Nando yang sedang menyalin jawaban soal bahasa Indonesia di buku tugas Nana. Bergelayutan di lengan kiri Nando, Nanda mengadu kesal pada saudaranya itu.

"Udah terima aja sih. Memang gitu kenyataannya kok. Lagian juga cantik kan universal." Nando bilang gitu sambil terus nulis. "Dah sana jauh-jauh aku lagi ngerjain pr nih." Tapi malah di usir.

Nando ini memang saudara yang tidak tau diri. Lihat saja besok kalau ada pr matematika tidak akan Nanda mau membagi jawabannya.

Dengan sekuat tenaga Nanda memukul pundak kanan Nando. Mengakibatkan tangan Nando yang terpeleset dan membuat coretan panjang + bukunya yang robek.

Setelahnya Nanda melenggang pergi pindah ke bangku sebelah Nana.

Kasihan Nando, sudah pelajaran bahasa Indonesia hari ini tepat di jam pertama. Lupa mengerjakan tugasnya tadi malam karena diajak maraton nonton anime sama Nanda. Giliran dapat contekan, sudah mengerjakan lebih dari setengah, bukunya terdapat coretan yang juga membuat bukunya bolong. Pingin nangis, tapi malu. Mau nampol Nanda tapi takut sama bunda. Nando kudu gimana yeorobun?


-tbc-

Hallo maafin aku yang bener-bener keenakan gk nulis. Otak ku rasanya mau meletup. Padahal konflik a gk begitu berat tpi mikirnya bikin aku pusing huhu..

Aku kasih pemanasan dulu ya... Ehehe luv yu...

 Ehehe luv yu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Imut ih😣

Enemy? Seriously?Where stories live. Discover now