satu: aku mencintaimu dalam diam

365 49 7
                                    

Tinta hitam itu menggores lembaran buku yang masih mulus tanpa tulisan. Disana, aku berulangkali menuliskan abjad-abjad acak yang terangkai menjadi namamu. Nadia. Nama yang cantik, seperti orangnya.

Kamu adalah gadis cantik, populer, dan disukai oleh banyak orang. Berbanding terbalik denganku yang hanya si kutu buku yang tidak memiliki banyak teman ataupun kenalan.

"Deandra, jangan ngelamun terus woi!" perkataan Farid membuatku dengan refleks menutup bagian belakang buku tulis yang berisi coretan-coretan namamu.

"Gue udah liat apa yang lo tulis," katanya membuatku langsung menatapnya.

"Hmm, lo sekagum itu ya sama Nadia? Atau lo benci dia?"

"Nggak." jawabku singkat, tidak ingin terlalu banyak berbicara tentangmu.

"Tapi itu..."

"Nggak usah dibahas Rid, gue cuma gabut aja."

"Oke deh. By the way nyontek PR matematika dong," kata Farid dengan nada memelas membuatku hanya bisa menatapnya dengan jengah, kebiasaan.

"Lo sesibuk itukah sampai PR aja nggak mampu lo kerjain?" tanyaku yang hanya membuat dia terkekeh dan tanpa sungkan mengambil buku matematika yang sudah aku keluarkan dari tas.

"Oh iya De, gue dapet info kalo nanti pas pelajaran IPA kita pindah kelas ke laboratorium. Deket sama kelasnya Nadia..." katanya sembari fokus menyalin tugasku. Apa motif Farid mengatakan hal ini? Apakah dia berniat mengujiku?

"Hm."

"Lo nggak excited?"

"Apakah gue harus excited?"

"Ck."

"Apa?"

Dia mendekatkan dirinya padaku. "I know a secret,"

"Hm?"

"You like her, right?" bisiknya diakhiri dengan senyum miring seolah dia berhasil mengetahui hal besar.

Iya benar. Ternyata dia berhasil mengetahui hal besar tentang diriku.

"No, I don't like her,"

"You're a bad liar."

Tidak, semudah itukah dia tahu?

"I know you've liked her since two years ago, and now that we only have less than one year left here, don't you want to be close to her?" tanyanya setengah berbisik membuatku terdiam. Darimana dia tahu?

"If you wonder, where did I know that. Don't forget, I'm your friend. The only one who knows you better than anyone else not even your mom or yourself."

Damn it. Farid Bachtiar. Satu-satunya temanku sejak taman kanak-kanak. Semudah itukah kamu tahu tentang rahasia yang sedang ku pendam dalam-dalam?

"Oh, and please say thanks to me because I know something about her. You might be surprised about this, but as your bestfriend, I want you to be happy like others." katanya membuatku penasaran.

"There's a rumors about her, some people tell me that she has a crush with someone. At the first I felt sad because my best friend's heart would be broken if she found out. But then I was really happy because the rumors is, she likes you. Nadia Danira Putri like Deandra Shaqilla. It's amazing,"

"You are also a bad liar Farid Bachtiar." kataku dengan tidak percaya, mana ada omongannya yang bisa ku percaya kan?

Dia menggeleng, "No I didn't, cause I'm wasn't lying at all." balasnya dengan yakin membuatku seketika merasa seperti mendapatkan jackpot di pagi buta.

Nadia, apakah itu benar?

Hopelessly Devoted To YouWhere stories live. Discover now