Part 24: Trio Kwek Kwek (Revisi)

Start from the beginning
                                    

Mbak Meli, Rita dan Kevin juga berkunjung beberapa hari yang lalu. Bahkan Alexi juga menyumbangkan beberapa cakenya untuk pasien sekarat ini. Walaupun banyak sisi negatifnya, setidaknya aku bahagia karena tak terlalu kesepian beberapa hari ini.

***

Kean

"Oh, nak Kean... Masuk, masuk," suara mama Micha mememunuhi indera pendengaran Kean.

"Ini tante, saya bawa buah dan sarapan." Kean menyodorkan dua plastik yang sedari tadi di genggamnya.

"Ya ampun, nggak perlu repot repot nak. Tante juga sudah buat sarapan. Bagaimanapun juga terima kasih sudah repot repot bawa ini," ucap tante Audrey.

Beliau kemudian menarik Kean dari depan pintu apartement dan menyeretnya untuk duduk di sofa.

"Siapa yang datang pagi pagi ma?" itu suara Raka. Yang baru keluar dari kamar mandi.

"Oh kak Kean, udah ngapel aja kak pagi pagi," cengir Raka melihat Kean yang duduk nyaman di sofa.

"Dek, panggil mbak mu gih. Udah pagi begini belum juga bangun. Dasar anak gadis..." mama Micha masih lanjut mengoceh saat Kean berdiri dari posisinya.

"Biar saya aja tante." Ucap Kean.

"Huh... oh, kalau nak Kean nggak keberatan." Jawab mama Micha masih dengan ekspresi bingung. Namun, tak lama wajah nya langsung berubah ceria.

Kean membuka pintu kamar Michael. Mendorongnya sedikit, tempat tidur berukuran sedang langsung memenuhi pandangan Kean. Sinar matahari dari jendela yang ada disamping ruangan menerangi kamar itu dengan baik.

Di samping tempat tidur, terdapat lemari kaca yang Kean pikir berisi buku atau novel favorite wanita itu. Lalu meja rias di sisi kiri ruangan penuh dengan peralatan kosmetik Micha. Ruangan itu tidak terlalu besar, cukup untuk menampung satu lemari pakaian, meja rias, satu lemari kecil dan sebuah lemari pajang tempat beberapa foto, miniatur lucu dan boneka yang tertata rapi.

Kean memasuk kamar, aroma stroberi langsung tercium. Lalu dia menoleh kearah pengharum ruangan dan lilin aroma terapi yang terlihat baru saja dipakai tadi malam. Langkah demi langkah Kean arahkan ke tempat tidur yang penuh dengan badcover berwarna pink-coklat. Sedangkan pemilik kamar tertimbun di dalam tumpukan badcover yang terlihat lembut dan berat.

Ujung kaki Micha menyembul dari balik badcover, lengkap dengan kaus kaki stroberinya yang terlihat lucu.

Kean mendengus memeperhatikan siluet Micha yang terbujur di atas tempat tidur.

'Kenapa cara tidurnya begitu menggemaskan? Apa dia tidak sesak nafas didalam sana?' pikir Kean saat dia mulai melangkah kearah tempat tidur dan menyibak sedikit badcover yang terasa lembut di tangannya.

Lalu wajah Micha menyembul dari balik badcover.

"Ma, lima manit lagi. Aku bakal bangun lima menit lagi..." gumam Micha lemah dengan suara serak.

Kean hanya diam, tidak menjawab. Dia sibuk memperhatikan Micha yang menghembuskan nafas teratur dari balik badcovernya. Luka di dahi dan sudut bibirnya masih mengenaskan. Sedangkan lebam di pipinya terlihat menguning kecoklatan.

 Sedangkan lebam di pipinya terlihat menguning kecoklatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MellifluousWhere stories live. Discover now