CHAPTER 15

2.4K 176 2
                                    

Aku terbangun dalam keadaan relax dan gembira, membuka mataku dan menunggu untuk menatap wajah Hunter sebelum aku menyadari bahwa aku sendirian. Aku terbangun, menatap sekeliling kamar tidur dan tidak menemukan keberadaannya sama sekali. Perasaan sedih dan kesepian segera menghampiriku tapi aku berusaha untuk tidak menganggapainya. Setelah turun dari kasur dan keluar dari kamar, aku bersiap untuk mencarinya.

Aku menghabiskan waktu dengan berjalan sangat lambat menikmati pemandangan mansion milik Hunter yang terlihat sangat indah. Lukisan kuno sangat indah terpajang pada dinding mansion. Aku tersenyum membayangkan Alexa yang akan sangat kegirangan ketika melihat mansion maupun lukisan ini. Sahabatku sangat menyukai sesuatu yang kuno dan Ia adalah seorang pelukis. Karpet cokelat yang menutupi lantai terasa sangat lembut ketika kaki telanjangku berjalan di atasnya membuka satu persatu kamar untuk mencari keberadaan Hunter.

Great. Aku baru menyadari ada banyak ruangan kosong di dalam mansion ini, tapi Hunter memaksaku untuk tidur bersamanya dalam satu ruangan. Dan, bahkan aku tidak menolak permintaannya sama sekali. Crazy Hormon. Aku tidak dapat berhenti tersenyum ketika mengingat satu hari sempurna yang kulewati kemarin bersama Hunter. Apakah aku boleh berharap jika semuanya akan mulai membaik? Mungkinkah Hunter sudah mulai menyukaiku? Atau mungkin tidak? Perasaanku saling berperang, berusaha menduga bagaimana perasaan Hunter sesungguhnya kepadaku.

Berhenti berpikir negatif, Audrey! Hal yang dapat kulakukan adalah berakting bahwa semuanya baik-baik saja dan aku memiliki kontrol untuk membuat Hunter jatuh cinta kepadaku. Aku masih memiliki lima hari lagi untuk membuatnya jatuh cinta kepadaku. Sebuah perasaan ragu menghampiriku. Can I?

Saat aku menemukan sebuah pintu besar dan membukanya, aku menemukan sebuah ruang makan yang sangat besar dan indah dengan sinar matahari menyinari seluruh ruangan. Sebuah jendela yang lebar dan besar menampilkan matahari yang telah bersinar dan terlihat sangat indah dengan warna yang sangat unik. Dan walaupun terhalang kaca jendela, aku masih dapat melihat pemandangan yang sangat mententramkan hati.

Langit terlihat sangat biru dan bersih dengan sedikit awan menyinari, dan pemandangan pantai berada di depanku pada kejauhan membuat pemandangan ini terasa seperti karya seni seorang profesional yang sangat indah. Entah mengapa pemandangan ini membuatku merasa hidup dan membuatku memiliki alasan untuk merasa sangat senang. Dan hal yang kuinginkan hanyalah hidup dan tersenyum kepada dunia.

Aku menyadari sebuah sosok di sudut ruangan, membalikkan badan hanya menyadari keberadaan Hunter yang membawa dua buah piring di tangannya – berdiri di connecting door, yang kuduga merupakan dapur, meletakkan piring di meja makan. Aku tersenyum ketika menyadari betapa tampannya dia. Siang ini mengenakan celana khaki berwarna cokelat muda dann sweater ketat V berwarna hitam. Pria ini telah menangkap hatiku dan aku berusaha agar aku dapat menangkap hatinya juga. Dia berhasil membuatku jatuh cinta kepadanya dan memporak – porandakan ketakutanku kepada perasaan jatuh cinta.

Aku merasakan wajahku memerah ketika Ia tersenyum menatapku. Aku berusaha memecahkan kesunyian diantara kami. "Morning, Hunter."

Aku menatapnya dalam dia ketika dia menghampiriku dengan langkah panjang, mengecup dahiku sekilas – menatapku, berusaha mempelajariku. "Good afternoon, Audrey." Suaranya terdengar geli dan gembira membuatku tersenyum malu menyadari kalau hari sudah siang bukan lagi pagi. Hunter kembali lagi menuju ruangan lain, tidak beberapa lama kemudian membawa secangkir green tea dan kopi, meletakkannya di samping piring kami. "And happy birthday again, Angel."

Ia menatapku dalam pakaian tidur milikku dan wajahku seketika memerah ketika mengingat bahwa Tanner lah yang membelikanku beberapa baju dan juga pakaian dalamku yang ukurannya sangat pas pada tubuhku.

Beauty of Possession (REPOST, FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang