09. Aku bertemu Heroine!

Mulai dari awal
                                    

Dalam kasus teman pertama ini mungkin Jasmine-sama akan rela melakukan apapun untukku, itu adalah pemicu orang-orang akan berbuat jahat kepadamu. Jadi Jasmine-sama, kebaikkan Yang Mulia Putra Mahkota ini aku harap kau bisa membuka matamu, jangan asal memilih teman hanya karena hobi kita yang sama atau nasib kita yang sama."

Setelah mengatakan hal itu aku sedikit menahan napas dan melirik kearah Pangeran Yohan yang terkejut.

Wah ekspresinya imut sekali!
Andaikan aku membawa sket—ah! Bukan waktunya ini, aku baru saja mengarang cerita hebat disini. Apakah karanganku berlebihan? Lanjutkan sajalah.

"Tapi walaupun begitu, Yang Mulia Putra Mahkota.. Anda tidak perlu khawatir dengan saya, saya tidak memiliki niat tersembunyi untuk Jasmine-sama. Mengirim surat pertunangan palsu sangat membuatku keresahan, tolong jangan diulangi lagi."

Hahaha!
Maaf kalau sudah seperti ini mari kita lebih banyak mengarang konfliknya. Agar mencapai kesalahpahaman yang fantastis dan berujung pembatalan pertunangan.

"......"

Huh? Kenapa mereka diam? Apakah jangan-jangan..

Tunggu..
Pangeran Yohan seharusnya berkata: "Anda salah paham! Saya tidak berniat menguji anda!"

Tapi kenapa dia hanya diam saja?

"Seperti yang diharapkan dari Putri Marquis Chanire, aku pernah mendengar jika kau sangat pintar karena telah membaca banyak buku pada usia muda."

Haah?
Iya, itu sih dulu sebelum pengalaman kehidupanku sebelumnya datang. Sekarang aku jarang membaca buku, aku lebih suka berpetualang sambil menggambar monster yang mengingatkanku pada anime Pokemon.

"Aku juga tidak mengira kau sudah mengetahui semuanya yang aku rencanakan."

Eh?! Karanganku benar semua?!
Tunggu, apakah dia barusan berbicara informal padaku? Lihatlah Jasmine juga terkejut dengan bicara santainya Putra Mahkota kepadaku.

"Anoo.. Yang Mulia, apakah itu artinya Pertunangannya dibatalkan? Saya tahu ini hanya ujian—"

"Tidak."

"A-apa?"

"Pertunangannya wajib dijalankan." jawab Pangeran Yohan sambil tersenyum mempesona.

Aku terdiam.

"Istana Kerajaan akan berjaya jika tokoh masyarakat yang dirumorkan sebagi Dewi Yui mengemban posisi sebagai Putri Mahkota."

Aku menunduk sedih bercampur gelisah. Ternyata Putra Mahkota berkepala batu! Uh Batu banget sih! Aku harap kepalamu botak kepala pirang!

Melihat ekspresi wajahku, Pangeran Yohan terlihat bersenang-senang. Dasar orang yang suka bersenang-senang diatas penderitaan orang lain!

"Onii-sama.. Kau berlebihan, menyangkut pertunangan, bukankah lebih baik kau pikirkan sekali lagi? Bukankah masih terlalu muda Onii-sama menentukannya?"

Mendengar pembelaan Jasmine, semangatku kembali terisi.

"Yang Mulia tahukah anda jika ada sebuah adat istana dimana pada saat seorang Putra Mahkota berusia 14 tahun, Pesta perjodohan akan dilakukan? Ratusan wanita bangsawan muda yang tidak terikat status pernikahan atau pertunangan akan diundang ke istana untuk mengikuti seleksi sebagai Putri Mahkota. Tesnya akan terdiri dari 4 sesi, wanita yang secara adil lulus seleksi sebagai Putri Mahkota, akan menjadi Lady calon ratu luar biasa seantero Kerajaan."

"Ah! Itu dia! Bukankah itu yang diceritakan Papa Onii-sama? Cinta Papa dan Mama tumbuh pada saat itu. Oh.. Onii-sama, itu sungguh romantis. Jadi surat pertunangan ini, resmi dibatalkan! Horee~ Chesia adalah temanku, jangan membuatnya dalam kesulitan." tangan Jasmine mengambil surat proposal pertunangan kami dan merobeknya.

I Woke Up In My Manga Work Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang