"Anjing kucing beranak ayam, bangsat lo yak!" latah Effan lalu terbangun dan sukses mengundang gelak tawa teman sekelas nya.

"Bwahahahahaha"

"Apa kamu bilang?" tanya Bu Ayu emosi.

Sadar siapa yang tengah berdiri di hadapan nya, Effan cengengesan tak berdosa.

"Eh Bu Ayu cantik, apa kabar Bu? Makin cantik aja nih si Ibu" basa basi Effan tak lupa dengan cengiran bodoh nya.

"Najiss!" umpat Elang dkk kompak. Effan menatap tajam teman-temannya.

Seakan melupakan kemarahannya, wanita itu menjawab, "Baik kok baik. Ahh makasih loh, udah bilang Ibu cantik".

"Iya Bu sama-sama. Mama saya aja kalah cantik nya sama Ibu, Ibu mah best pokoknya" ucap Effan lalu mengacungkan jempolnya.

Memang dalam hal goda menggoda, rayu merayu Effan jago nya. Lihatlah perubahan sikap wanita yang tak lain guru nya itu. Namun sedetik kemudian...

"EFFAN BAYU PRADIPTA!!" teriak Bu Ayu lagi.

Sontak saja si pemilik nama maupun seisi kelas langsung menutup telinganya masing-masing.

Effan meringis, "Ya Allah Bu, nggak usah teriak juga, saya ada di deket Ibu ini. Budeg lama lama Bu, telinga saya" gerutu Effan.

"Alahh udah diem kamu. Sekarang cepat pergi dan bersihkan seluruh toilet yang ada di kelas XI. Cepat sana!" tegas Bu Ayu tak ingin di bantah.

Effan mengernyit, "Lah Bu, salah saya apa? Kok main hukum aja sih!" balas Effan tak terima.

Semua yang ada disana menepuk kening nya kompak. Cowok satu ini bodoh atau bagaimana? Ia sampai tak tahu apa kesalahannya.

Wanita itu memijit pelipisnya, "Elang, tolong kamu jelaskan!" titah nya.

Kenapa harus dia? Sudah tau Elang akan berbicara jika menurut dia penting. Lalu ini?

Dengan malas ia melirik Adrian. Adrian yang mendapat lirikan seperti itu dari Elang kemudian menjelaskan.

"Lo barusan tidur, waktu Bu Ayu lagi jelasin materi di depan" tutur Adrian.

Mampus. Batin Effan.

Cowok itu kemudian melirik ke arah sang guru yang tengah berkacak pinggang juga menatapnya tajam.

"Sudah tau sekarang, apa kesalahan kamu?" tanya Bu Ayu.

Effan mengangguk, "Iya Bu" jawab Effan.

"Bagus. Sekarang kamu pergi dan bersihkan seluruh toilet yang ada di kelas XI. Cepat!" titah Bu Ayu.

"Jangan semuanya dong Bu? Nanti kalo saya kecapean, gimana? Ibu mau tanggungjawab?" tawar Effan dengan wajah memelas.

"Alahh banyak alesan kamu, cepat sana kerjakan!" ucap Bu Ayu emosi.

Effan mendengus, "Iya Bu iya" balas nya lesu kemudian beranjak dari duduk nya.

"Mampus!" ledek Adrian dan Dimas tanpa suara.

Effan yang sudah sampai di ambang pintu berbalik, kemudian menatap tajam Adrian juga Dimas. Cowok itu mengangkat jari tengah nya tanda kesal.

"EFFAN, KENAPA MASIH DISANA?" teriak Bu Ayu murka.

Effan terlonjak kaget, "Iya Bu" balas Effan lalu keluar dari kelas.

Semua teman-temannya tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Effan yang sangat lucu.

Bu Ayu kembali ke meja nya, "Lanjutkan" katanya.

*****

Bel istirahat kedua sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sekarang Divia dkk tengah duduk manis di kantin, menunggu makanan mereka yang di pesankan oleh Divia dan Shasha.

ELANG [SLOW UPDATE]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt