1

20 0 0
                                    

"bayiku" pemuda itu mengelus coklat yang menempel dibibir orang didepannya.

"aa"

"Jenoku sudah besar tapi masih seperti anak kecil"

pria bernama jeno itu tertawa sambil berusaha menjilati sudut bibirnya menghilangkan coklat yang tersisa.

"Porsinya terlalu besar injunna"

"eungg? alasan"

Keduanya tertawa dan melanjutkan date mereka, kedua pasangan muda itu adalah jeno dan renjun yang telah menikah selama dua bulan, hubungan mereka memang masih baru, mereka bahkan baru mengenal 3 bulan lalu tapi langsung memutuskan untuk menikah. Alasannya kita akan tahu nanti.

Setiap harinya mereka berusaha mendekatkan diri, dan itu berjalan lancar. Renjun dengan senyum serta kepribadiannya yang hangat, juga jeno yang walau kurang inisiatif namun selalu merespon renjun dengan baik.

"Apa masih ada tempat yang ingin kamu tuju" Jeno yang menyandang tas renjun bertanya.

Renjun menggeleng.

"Ayo pulang" mereka berjalan beriringan menuju parkiran mobil.


-

-

"Biar aku buka untukmu"

"Minggir jeno.. eh" Jeno mengangkat tubuh renjun dan menggendongnya. Renjun tidak memberontak, pergerakan jeno memang tidak terduga.

"Turun kan aku, aku ingin mandi"

"Hm" jeno tetap melangkah hingga menurunkan renjun diatas kasur.

"Ayo bermain, setelah itu kita mandi" bisik jeno. Renjun tersenyum jadi ini keinginan suami tampannya.

Renjun mengalungkan kedua tangan dileher jeno yang masih setia mengukung tubuhnya.

Ciuman itu menimbulkan bunyi khas mengecap bibir satu sama lain. Sementara tangan masing masing saling membantu untuk menanggalkan kain yang membalut tubuh mereka.

Mereka benar benar telah melepas pakaiann satu sama lain, mata dominan dan subsmive itu saling menatap seolah mengerti sinyal satu sama lain kegiatan panas itu mereka lanjutkan kembali.

"nnghh jenohh, lebih kuat" Renjun memohon pada suaminya untuk menghisap nipplenya lebih kuat, ia menekan kepala jeno.

"mmh..kamu suka sayang"

"Sukahh jeno, ah.."

"mmnhh gelihh" Jeno saat ini berada diantara dua paha renjun, ia bermain disana dengan lidahnya.

"Kotor jen,, sudah"

Jeno benar benar pintar memuaskan suaminya, renjun pikir sudah saatnya dia juga ikut menyenangkan jeno. Tapi jeno menggeleng, mungkin kali ini suaminya hanya ingin memuaskan dirinya.

"Kepuasan mu juga milikku" suara berat itu siapa yang tidak jatuh hati dengannya?

renjun mendongakkan kepala merasakan nikmat luar biasa, bahkan ia sudah keluar sekali tepat setelah jeno berhenti mengocok miliknya.

"masukan jenohh"
Jeno mendekatkan miliknya dibagian selatan renjun

"Jeno-yaaa" Kecewa, lagi diusia pernikahan yang baru dua bulan ini, jeno masih enggan memasukan miliknya di lubang hangat milik renjun.

"Jepit lebih kuat pahamu sayang" Renjun menurut, ia ingin protes, sangat, namun ia tahan.

Cairan jeno membasahi paha renjun, selesai renjun berjalan ke kamar mandi tanpa berbalik, jujur saja dia merasa kurang.

"Jeno!" Jeno masuk ke kamar mandi, ia mengecup bahu renjun, menggeser renjun untuk membagi air yang mengalir dishower.

"biar aku gosok punggungmu" sebenarnya ini sudah rutinitas mereka jika mandi bersama untuk saling menggosok satu sama lain, tapi malam ini renjun malas merespon. Ia membiarkan jeno berkerja.
Setelah membilas dirinya renjun keluar lebih dulu dan bersiap untuk ke dunia mimpi



-




-

"Pagi renjun"

"eungn, pagi jeno
kenapa tidak membangunkan aku"

"tidak apa, aku membantumu untuk hal yang ringan injunah" Jeno mendekat pada renjun mengelus rambutnya. Renjun yang masih menyipitkan mata bergerak untuk berdiri.

Jeno dan renjun mereka berdua tidak bekerja, benar, mereka saat ini sedang di China. Jeno belum membawa istrinya pulang ke seoul karena sesuai kesepakatan mereka bisa ke korea baru hari ini.
Sebelumnya mereka memilih untuk menyisihkan waktu demi mendekatkan diri secara lebih intim di negara kelahiran renjun.

"Baiklah, aku akan membuat sarapan dulu jen"

Tight Hug Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang