Problem 7: Explain!

56 2 0
                                        

"Ayo jawab!"

"............"

"Mengapa susah sekali bagimu untuk menjawab pertanyaan se-simpel itu?"

"Se-sebenarnya....."

"Apa? Saya sarankan untuk tidak berbohong lagi, karena saya tidak sebodoh itu untuk di bohongi."

"Arlin juga gak sejahat itu kok!" Gadis itu tidak terima.

"Tidak jahat tapi LICIK!"

Arlin mendengus kesal, sungguh ia tidak takut lagi dengan om judes ini.

"Yaudah gini ya, om dengar baik-ba..."

"Jangan panggil om!"

"Yaudah iya...iya...lo ribet banget sih jadi orang iss!"

"Bicara yang sopan!"

'Eghh! nih orang pengen banget gue tenggelamkan!'

"Okey... okey... Tuan Mecykel Geovanni yang terhormat, Saya minta maaf soal kejadian 3 tahun yang lalu. Semua yang saya lakukan itu bukan dari kehendak saya, melainkan suruhan dari teman saya yang bernama Deliany Davilla."

"Tunggu dulu, Deliany Davilla?"

"Iya."

"Maksud anda nona Davilla?"

"Tepat sekali! Deliany Davilla adalah mantan karyawan di Park hotel."

"Lalu apa hubungannya dengan nona Davilla?"

"Dia sahabatku."

"Jadi?" Mecykel tidak mengerti arah cerita Arlin.

"Dia suka padamu." Ucap Arlin lempang.

Mecykel kaget sekaligus bingung dengan ucapan Arlin. Bagaimana mungkin gadis pencinta ungu ini mengarang cerita konyol.

"Kau sudah gila?"

"Tidak, saya mengatakan hal yang sebenar-benarnya."

"Saya saja tidak pernah berbicara akrab padanya, dia hanya menyapa saya karena ia bekerja sebagai resepsionis senior di Park Hotel, dan itu sudah jadi tugasnya menyapa semua orang.

"Ya, tapi begini dia sebenarnya-"

"Bagaimana mungkin nona Davilla menyukai ku dengan hal yang sama sekali tidak berhubungan? Kau jangan mengarang cerita ya!"

'Ya ampun nih orang pake acara gak percaya lagi!' Arlin berkacak pinggang.

"Makanya dengar dulu ya tuan yang terhormat! Lo gakperlu marah karena gue gak ngarang cerita sedikitpun!" Arlin mulai emosi.

"Lanjutkan!"

"Jadi gini, Deliany itu bukan manusia normal, dia tidak seperti orang biasanya."

Mecykel semakin bingung,

'Apanya yang tidak normal? Nona Davilla jelas seperti wanita pada umumnya. Dia juga terlihat baik-baik saja. Dia tidak terlihat gila, autis, cacat ataupun idiot.

Mendengar dari sini saja Mecykel sudah tidak tahan. Ia yakin Arlin hanya akan mengarang cerita sampah.

"Apa maksudnya dia tidak normal? Dia gila?"

"Ha? Eh bukan gitu om-"

"Astaga... kasih penjelasan yang masuk akal sedikitlah! Bukannya jujur malah ngatain orang yang lain gila! Yang ada lo yang gila!" Hilang sudah bahasa formal Mecykel. Ia terlanjur geram pada Arlin.

"Lo bisa diem gak sih? Ini gue mau cerita apa enggak?"

"Dengar ya cewek stres, nona Davilla itu waras. Buktinya setiap kali bertemu dengannya, dia kelihatan normal-normal saja. Sedangkan mahluk serba ungu di depanku sekarang ini yang perlu di pertanyakan kewarasannya. Karena tingkat kegilaanmu itu sudah gak bisa lagi di selamatkan!"

PURPLE IN 27 PROBLEMSWhere stories live. Discover now