pt. 3

835 88 26
                                        

Baru ngeh ternyata udh 2 bln gk up bwhaha...






Mobil yg membawa Taeyong berhenti disebuah mansion mewah. "Ternyata dia benar benar kaya." Gumam Taeyong setelah melihat mansion milik om om yg telah membelinya.

"Silahkan keluar tuan. Tuan besar sudah menunggu anda didalam." Ucap sang supir membuat bulu kuduk taeyong merinding mendengar ucapannya.

Taeyong hanya menurut dan berjalan mengikuti sang supir hingga masuk ke dalam mansion. Tak berhenti diruang tamu, sang supir berjalan menaiki tangga dan berhenti didepan sebuah pintu. Tiba tiba sang supir berbalik. "Silahkan masuk tuan. Tuan besar ada didalam." Ucapnya kemudian pergi meninggalkan Taeyong sendirian.

"Tamatlah riwayatmu Lee Taeyong." Ucap Taeyong pada dirinya sendiri.

'Tok.. tok.. tok..'

Tak ada respon yg Taeyong dapatkan. Ia pun mencoba membuka pintu, dan masuk secara perlahan. Saat baru pertama masuk Taeyong dapat mencium aroma rokok yg begitu menyengat membuat Taeyong menutup hidungnya. Dan diujung balkon Taeyong melihat seorang lelaki yg sedang menatap keluar, ia hanya menggunakan handuk yg melilit dipinggangnya untuk menutup bagian fitalnya.

"Kau benar benar berakhir hari ini Taeyong." Ucapnya pelan, namun tetap berjalan mendekati pria yg ada didepannya. "Permisi." Ucap Taeyong pelan. Tak ada jawaban sama sekali dari pria yg berada didepannya ini.

Hingga Taeyong kembali memajukan langkahnya mendekati pria dihadapannya itu. Setelah semakin dekat Taeyong mencoba memegang pundak pria yg ada dihadapannya. Namun, tiba tiba pria itu berbalik membuat Taeyong memundurkan langkahnya, namun sayangnya karena licin Taeyong terpeleset dan tanpa sadar taeyong menarik handuk yg melilit dipinggang pria yg ada didepannya. Membuat handuk itu terlepas dan memperlihatkan milik pria yg ada didepannya, namun dibungkus oleh celana dalam.

"Aaaaa!!!!..." teriak Taeyong sambil menutup wajahnya. "Aish, apa yg kau lakukan?!" Ucao pria yg ada didepannya kemudian melilitkan kembali handuknya. "Buka matamu." Ucap pria itu setelah mengenakan handuknya kembali.

Taeyong membuka matanya secara perlahan. Ia mulai mengintip terlebih dahulu dari sela sela jarinya dan setelah dirasa aman, baru ia membuka mata sepenuhnya.

"Aish... siapa kau?!" Teriak Taeyong kemudian berdiri. "Dimana om om hidung belang yg membeliku? Kenapa kau ada disini?" Tanya Taeyong bertubi tubi.

Lelaki yg ada dihadapannya menatap dingin. "Aku? Aku Jung Jaehyun. Aku adalah orng yg telah membelimu. Mwo? Pria hidung belang? Jdi kau mengira aku pria hidung belang?" Ucap Jaehyun dingin lalu berjalan meninggalkan Taeyong.

Taeyong pun kaget. Pasalnya lelaki yg membelinya bukanlah om om hidung belang. Namun lelaki yg diperkirakan seumuran dengannya. "Kau yakin kau adalah orng yg membeliku?" Tanya Taeyong.

"Berbaliklah, aku ingin mengenakan pakaianku terlebih dahulu." Ucap Jaehyun tegas.

"Ah, baiklah." Ucap Taeyong dan langsung berbalik menatap tembok.


"Berbaliklah dan disana." Titah Jaehyun setelah selesai mengenakan pakaiannya yg langsung dilaksanakan oleh Taeyong.

Taeyong pun duduk dengan tenang disana dan disusul oleh Jaehyun. "Aku ingin menjelaskan beberapa point penting kepadamu." Ucap Jaehyun sambil membuka map perjanjian yg telah ia buat. Taeyong masih tidak percaya bahwa orng yg membelinya sangat tampan dan muda. Entah ini keberuntungan atau tidak. Ia jg tidak mengetahuinya.

"Apakah kau benar benar seseorang yg telah membeliku?" Tanya Taeyong.

"Bacalah map itu dan kau akan mengetahui kebenarannya." Ucap Jaehyun. Taeyong pun mengangguk dan membaca setiap lembar kertas dalam map yg berisi perjanjian.

Dihalaman pertama masih belum jelas. Hingga lembar ketiga, disana tertulis kontrak perjanjian transaksi jual beli Jaehyun dan ayahnya. Disana tertulis Taeyong akan digunakan sebagai pengantin pengganti. Dari sana Taeyong sudah tidak enak membaca lembaran berikutnya.

Ia merasa seperti dirinya dipermainkan. Ia bukanlah barang yg dapat diperjual belikan. Namun, dengan sangat tega ayahnya menjualnya pada pria yg sama sekali tidak ia kenal.

Mata Taeyong menyipit saat melihat lembaran terakhir. Disana tertulis bahwa hubungannya dan keluarganya harus terputus, dan yg membuat Taeyong terkejut adalah tanda tangan ayahnya yg mengesahkan perjanjian itu.

"Dia benar benar membuangku." Gumam Taeyong pelan dan detik selanjutnya ia menatap Jaehyun datar. "Hanya sebagai pengantin pengganti bukan?" Tanya Taeyong langsung.

"Iya... dan kau dapat melakukan apapun yg kau mau. Asal jangan sampai mengotori nama baikku. Mengerti?" Balas Jaehyun.

"Penanya." Ucap Taeyong yg telah mengembangkan tangannya. Jaehyun pun memberikannya. Tanpa berpikir panjang Taeyong langsung menanda tangani surat perjanjian itu. "Aku setuju." Ucapnya dan langsung menyodorkan map perjanjian yg telah ia tanda tanganni kepada Jaehyun.

"Baiklah Mr. Jung. Apakah saya boleh istirahat?" Ucap Taeyong yg tiba tiba berbicara formal.

"Kenapa tiba tiba bicaramu sangat formal?" Tanya Jaehyun heran.

"Karna kenyataan yg telah menampar saya." Balas Taeyong singkat. Jaehyun mengerti apa yg dimaksud Taeyong. Ia tau Taeyong sangat kecewa sekarang.

"Istirahatlah.. kamarmu ada disebelah. Jika ada apa apa katakan padaku saat itu jg." Ucap Jaehyun mengakhiri pembicaraan mereka.

Ia tak ingin berbicara lebih lama dengan Taeyong. Bukan tidak mau hanya saja suasana hatin Taeyong sedang tidak baik saat ini.

"Baiklah..." Ucap Taeyong lalu berdiri dan membungkuk dihadapan Jaehyun. "Terimakasih." Ucapnya sopan lalu berjalan menyeret koper yg ia bawa menuju kamarnya.

"Ah, satu lagi Taeyong-ssi, tidurlah dengan nyenyak karna besok adalah hari pernikahan kita, dan soal pakaian pengantin untukmu semuanya telah disediakan. Kau hanya perlu tidur dengan nyaman malam ini karna mungkin saja besok akan sangat melelahkan." Ucap Jaehyun panjang lebar. Masalah pakaian pengantin Jaehyun memang sudah mengukurnya seukuran Taeyong karna saat dirinya dan ayah Taeyong mencapai kesepakatan. Saat itu ai jg mendapatkan data pribadi Taeyong.

Taeyong hanya mengangguk dan berjalan keluar menutup pintu kamar Jaehyun dan membuka pintu kamarnya lalu menutupnya rapat. Ia meletakkan kopernya disamping tempat tidur. Kemudian menghempaskan dirinya pada kasur empuk yg membuatnya nyaman. Ia pun menyamankan posisi tidurnya hingga akhirnya ia tertidur menjemput mimpinya.

-
-
-
-


TBC!




































Wahh udh lama gua gk up... gua rasa ini cerita gk terlalu nyambung deh...

Ini gua buatnya ada diambang males ngetik tpi alurnya udh ada diotak jdi bingung. Tpi bodolah ya yg penting gua up walau udh lama gk nongol.

Yg baca makasi ya udh mau baca cerita gua yg gk tau alurnya nyambung apa kagak. Trs makasi buat udh ngevote cerita ini gua harap kalian gk nyesel bacanya wkwk...

Itu yg baca vote dongs tante klo gk ngevote ntar pantatnya kelap kelip canda kelap kelip... udh udh ntar recehnya kumat.

REPLACEMENT [ Jaeyong ]Where stories live. Discover now