Ddrrrttt. Ddrrrttt.

Obrolan mereka terputus. Oow, sepertinya kode baru sudah datang dan siap untuk dipecahkan.



















































Line
Jokbal Lovers (10)


Unknown : hallo, siap untuk kode selanjutnya?

Chaeyoung : halo halo apaan? Ngga usah sok akrab deh lo

Momo : gue ngga mau kode dari lo. Kalo mau ngasih makanan, baru gue Terima

Unknown : Momo, wow. Gue ngga nyangka lo bisa mecahin kode gue kemarin. Lo hebat, tapi kasian Nayeon. Orang yang dia benci malah hidup

Unknown : gue kasih penawaran spesial buat lo, Im Nayeon. Kodenya emang berhasil kalian pecahin, meskipun ngasal, tapi gue hargain lah. Btw, kalo lo mau gue bunuh Jennie buat lo, gue mau kok. Dengan senang hati.

Nayeon : boleh

Jeongyeon : NAY?!

Unknown : tunggu sampai waktu kode selanjutnya habis. Gue jamin, dia tinggal nama

Dahyun : Nay, jangan bercanda ya lo. Kita mecahin kodenya biar ngga ada yang mati. Lah ini?

Jihyo : kalo beneran, salah lo ya, Nay

Nayeon : gue bercanda. ngga usah sok baik. Gue bisa bunuh dia sendiri kalo gue mau

Unknown : oke, let's see. Seberapa besar kemauan lo buat bunuh dia

Sana : berhenti. Gue rasa 5 orang udah cukup

Mina : sembilan orang itu terlalu banyak

Unknown : engga sampe semuanya kebagian

Unknown : oh iya, kode selanjutnya udah siap, nih

Unknown : Look at this.
           23in 3195
Break the code, or you will see a surprise.

Unknown : Inget, waktu kalian cuma 24 jam. See you, I

Tzuyu : LO AJA DEH YANG MECAHIN SENDIRI. OGAH GUE

Unknown : satu nyawa melayang gara-gara lo, Chou Tzuyu



















































"Nih, orang kayaknya jago matematika deh. Kodenya angka mulu dari kemaren." Kesal Jihyo.

"Yang belum siapa?" Tanya Chaeyoung.

"Sana, Mina, Jeongyeon sama Tzuyu."

"Hem, siapa yang berurusan sama kalian di masa lalu?"

"Banyak."

"Oh, shit. Jadi kaya gini cara mainnya?"

Dahyun membuang kertas yang telah Ia buat menyerupai bola kecil keluar jendela. Frustasi.

"Dia sengaja ngambil yang gampang-gampang diawal, sedangkan yang susah di akhir."

"Bener. Ada terlalu banyak orang yang berurusan sama kalian berempat. Kita ngga bisa nebak salah satunya."

"Pecahin kodenya. Dan semuanya selesai."

Sana kembali melirik kearah Mina, tatapan matanya kosong. Ia mendekat, membisikan sebuah kata yang menurutnya sangat ampuh untuk–

Ngga asik kalo dikasih tau, hehe. ;)







































"Kali ini, gue, kan?"

"Oh, udah pinter mecahin kodenya?"

"Terlalu jelas."

"Gampang, kan? Tapi kenapa kalian ngga bisa?"

"Itu bukan salah kita. Lo ngga perlu bunuh dia."

"Pengecualian. Karena lo udah tau yang sebenernya, lo ngga perlu ikut. Cukup bersikap seolah lo ngga tau apa-apa."

"D-"

"Jangan panggil gue, lo tau betul kelemahan gue dimana."

"Kalo gitu, tolong. Berhenti."

"Ngga. Asal lo tau aja, mau terpecahkan atau engga. Dia tetep bakalan mati. You know what I mean, right? Itu jelas karena dia udah buat lo sakit hati. Gue ngga bisa."

"Please....."

"Engga. Lo diem."







































Mina

Sana, kalo itu emang beneran dia, gimana caranya?

Lo udah balik?

Oh? 😳
Jadi?

Gue sengaja tadi. Penasaran

Terus?

Mingyu

APA?!

Kaget kan? Sama. Gue juga.

































Gimana? Aku memunculkan banyak kode rupanya. 😏

CODE |Part 0.2 - ~|Where stories live. Discover now