Para pengikut menundukkan kepala mereka sekaligus.

Pertemuan selesai dan pengikut yang sedang berjalan keluar berkata,

"Bukankah nona kecil penuh dengan keberuntungan?"

"Ya, tanpa dia, kita akan dibodohi oleh gereja."

"Dia sudah menyelamatkan Dubblede lebih dari sekali. Seperti dewi keberuntungan."

Setiap pengikut jatuh kedalam pikiran mereka sendiri.

'Apakah dia juga malaikat?'

'Peri kecil Dubblede....'

'Imut...'

Pada saat itu, Leblaine tidak menyadari penggemarnya bertambah.

***

Aku terbangun setelah tidur siang yang cukup lama.

Beberapa hari yang lalu, untuk pertama kalinya aku menggunakan kekuatan suci  sendirian tanpa bantuan Boone karena Roman. Aku telah menyia-nyiakan lebih banyak kekuatan suci dari yang direncanakan.

'Sejak itu, aku hampir menjadi anak kecil sungguhan, jadi aku merasa tidak enak badan.'

Aku meregangkan badan dan turun dari tempat tidur.

"Aku laper, pingin makan rhoti."

Aku terkejut karena tanpa sadar aku mengisap jariku.

'Kali ini serius, aku menggunakan terlalu banyak kekuatan.'

Lebih banyak dibandingkan saat aku mencoba mempertahankan wujud Boone.

Pikirannya kembali menjadi anak kecil karena dia menggunakan terlalu banyak kekuatan suci.

Tiba-tiba, aku merasa ingin menangis.  Tidak ada orang di ruangan itu, jadi terasa menakutkan.

"Huu..."

Saat aku menangis, para pelayan masuk kedalam kamar.

"Ya ampun, nona kecil. Ada apa?"

Terkejut saat melihat air mataku, para pelayan dengan cepat mendekatiku.

"Atut sendirian."

Para pelayan gelisah dan menenangkan ku.

"Ayo, Nona Kecil, jangan menangis. Kami punya kabar baik."

"Kabar baik?"

Saat ditanya, para pelayan bertukar pandang satu sama lain dan tersenyum.

"Kamar anda sudah selesai!"

Akhirnya selesai.

Aku tidur di kamar tamu yang diberikan Duke saat aku pertama kali datang ke kastil Dubblede.

Setelah aku diadopsi, aku mendapatkan kamar di gedung barat, tapi ditunda untuk memasang perangkat keamanan.

'Kamarku....'

Untuk beberapa alasan, jantungku berdebar kencang dan aku menangis.

Memiliki kamarku sendiri, didekorasi hanya untukku, adalah pertama kalinya sejak kehidupan pertamaku.

'Bahkan di kehidupan pertamaku, itu bukanlah kamarku.'

Mereka memberiku kamar kosong dan hanya memberi meja baru dan tempat tidur.

Para pelayan mengantarku ke kamar baru ku.

'Kami sudah berada di gedung barat.'

Aku berjalan bersama para pelayan, dan melihat sekeliling sayap barat.

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang